parenting

Dukung Tumbuh Kembang Anak Agar Tanggap yang Lengkap Sebagai Bekal Masa Depan

18.17.00

Dukung Tumbuh Kembang Anak Agar Tanggap yang Lengkap Sebagai Bekal Masa Depan LEMARIPOJOK bebelac baru

Dukung Tumbuh Kembang Anak Agar Tanggap yang Lengkap Sebagai Bekal Masa Depan 

Bicara tentang anak aktif, jadi teringat pengalaman saat baru pindah rumah dahulu. Ada beberapa anak tetangga yang tiba-tiba demam, badannya jadi hangat setelah seharian bermain bersama anak-anak saya. Kata para tetangga, anak mereka kelelahan karena tidak mampu mengimbangi tingkah anak-anak saya yang tak kenal capek.

Memang, anak saya tiga-tiganya termasuk aktif. Perkembangan motorik anak saya lebih cepat dari teman-temannya. Mereka seperti baterai yang di charge terus menerus, tak kenal kata capek. Saya sebagai orang tua sempat kepikiran juga, apakah tumbuh kembang anak seperti ini normal? Ternyata, menurut Psikolog anak Roslina Verauli, MPSi, hal ini adalah normal karena  perkembangan anak 2 tahun sampai 6 tahun, memang  melalui permainan. Pada masa ini mereka disebut memasuki masa The Players. Sebagai orang tua tak perlu khawatir meskipun anak aktif, asalkan tetap mendukung anak agar menjadi anak tanggap yang lengkap.



Apa itu Tanggap yang Lengkap?


Anak dikatakan tanggap apabila anak segera merespon terhadap apa yang terjadi di sekitarnya. Mereka memiliki perhatian terhadap lingkungan, tidak hanya berpusat pada diri mereka sendiri. 



Agar anak menjadi tanggap yang lengkap, anak harus terus didukung agar memiliki 3 kecerdasan yaitu : kecerdasan sosial, kecerdasan emosional dan kecerdasan intelektual. Ketiga kecerdasan tersebut harus dimiliki oleh anak. Karena pada zaman sekarang ini, hidup dengan modal pintar saja tidak cukup. Anak harus mampu berbaur dengan lingkungan dan peduli pada orang lain. 



Anak yang memiliki kecerdasan sosial, memungkinkan anak mampu bekerja sama dengan orang lain. Contoh kecerdasan sosial adalah dia tahu mana yang benar dan yang tidak boleh dilakukan kepada orang lain. Dengan kata lain, anak mampu menempatkan dirinya di tengah-tengah lingkungannya. 


Kecerdasan emosional anak adalah ketika anak memiliki empati dan kepekaan terhadap orang lain. Kecerdasan emosional ini membuat anak mampu mengontrol emosinya bahkan dapat menggunakan emosinya sebagai alat untuk memotivasi dirinya. Contoh kecerdasan emosional adalah anak mau berbagi mainannya dengan temannya, tidak suka merebut benda dari anak lain.

Masih menurut Roslina Verauli, MPSi, tanggap sosial atau kecerdasan sosial tidak akan berkembang tanpa kecerdasan emosional. Selanjutnya, kecerdasan sosial dan emosional saling mendukung agar kecerdasan intelektual anak bisa berkembang secara optimal. 

Dukung Tumbuh Kembang Anak Agar Tanggap yang Lengkap Sebagai Bekal Masa Depan LEMARIPOJOK bebelac baru


Agar Anak Tanggap yang Lengka

Orang tua memiliki peran besar dalam proses perkembangan anak, karena orang tua lah yang memiliki kedekatan emosional dan paling banyak menghabiskan waktu bersama dengan anak. 

Ketika sedang bersama anak, segala tingkah laku dan ucapan orang tua dapat mempengaruhi cara berpikir dan penghayatan anak akan dirinya. Apakah anak menjadi anak yang penuh percaya diri atau malu akan diri dan keluarganya, tergantung pada respon yang dipantulkan oleh lingkungan terdekat terhadap keberadaan  sang anak.  

Untuk itu hindarilah mengucapkan kata kata seperti :

  • Ah kamu itu cengeng,
  • Begitu saja takut!
  • Ih kok gitu sih
  • Jangan jadi anak pemarah dong
  • Itu salah!
  • Kamu bukan anak Mama..
  • Anak siapa sih?
Kata kata negatif seperti diatas dapat mengakibatkan anak menghayati dirinya negatif pula, sehingga anak menjadi tidak percaya diri karena mereka merasa label label tersebut melekat pada dirinya.



Sebaliknya, kata kata positif dapat membuat penghayatan anak akan dirinya menjadi lebih baik, sehingga dia merasa kompeten, memiliki kepercayaan diri yang kuat dan peduli pada orang lain. Beberapa kata positif yang dapat mendukung perkembangan anak tersebut antara lain :

  • i love you, 
  • You 're OK
  • Tenang ya, ada mama disini
  • Kamu memang anak yang bertanggung jawab!
  • Kamu baik deh,
  • pintar!
  • Good job!
  • Kamu bisa!

Kata kata diatas adalah sebagian dari kata-kata motivasi yang dapat diucapkan kepada anak sehari-hari. Dukungan emosional seperti ini terdengar sepele, namun ternyata berpengaruh penting pada peningkatan kepercayaan diri anak dan penerimaan akan diri dan keluarganya.

Saya jadi merasa bersalah, karena saya saya pun kadang masih mengucapkan beberapa kalimat negatif pada anak saya ketika marah. Untunglah saya juga mengucapkan kata-kata positif pada anak-anak saya. Walaupun begitu, tetap aja salah yaaa... jangan di tiru hehehehe. Untunglah saya menuliskannya disini, selain dibaca oleh orang lain juga sebagai pengingat diri saya sendiri.



Mendukung anak agar tumbuh dengan tanggap yang lengkap, tidak cukup hanya dengan stimulus saja. Karena, nutrisi juga memiliki peran yang penting dalam perkembangan kecerdasan anak



Dukung Tumbuh Kembang Anak Agar Tanggap yang Lengkap Sebagai Bekal Masa Depan LEMARIPOJOK bebelac baru



Untuk mendukung kebutuhan nutrisi otak anak agar dapat tumbuh dan berkembang menjadi anak yang tanggap yang lengkap, Moms tidak perlu bingung lagi. Kini ada Bebelac baru yang mengandung minyak ikan dan omega 6 yang ditingkatkan. Selain itu New Bebelac ini juga mengandung FOS dan GOS dengan perbandingan 1:9 serta 13 vitamin dan 9 mineral. 



Nah, Mom semoga artikel saya ini bermanfaat buat moms semua. Apabila ingin mengetahui lebih lanjut mengenai Tanggap yang Lengkap, mom bisa mencari tahu di tautan berikut http://bit.ly/ArticleTanggap2

You Might Also Like

36 comments

  1. ah, setuju sekali mbak :)

    bahkan udah dewasa pun dibilang begitu sama mama malah bikin semangaaat :D

    BalasHapus
  2. Nah bener, untuk mendukung tumbuh krmbang anak jangan ucapkan kata-kata yang bikin anak tidak senang ya.

    BalasHapus
  3. Setuju banget kalau orang tua memiliki peran yang penting dalam tumbuh kembang anak, orang tualah yang bisa membentuk kepribadian anak di masa kini dan masa mendatang

    BalasHapus
  4. mbak, itu jarak antar paragraf enggak kejauhan?
    hahhaa, aku jadi oot deh sama topiknya.
    Pemilihan susu untuk tumbuh kembang anak emang perlu diteliti lagiz sih ya mbak. tergantung juga dari kandungan dari dalam susunya. Yang penting ASI selama 6 bulan wajib! Ntap.

    BalasHapus
  5. Nah, saya juga mesti belajar untuk menghindari kata2 negatif dan membiasakan mengucapkan kata2 positif. Meski terlihat sepele, tapi bagi anak itu akan berpengaruh ke perilakunya ya.

    BalasHapus
  6. Beberapa waktu lalu aku belajar tentang betapa pentingnya nutrisi anak di masa pertamanya dia terutama untuk tumbuh kembang di masa selanjutnya. Selain perlakuan orangtua, nutrisi itu penting banget. Sangat teramat penting wkwkw. :")

    BalasHapus
  7. Tugas terpenting bagi orang tua ya... memiliki kedekatan emosional dan bisa menghabiskan banyak waktu dengan anak. Agar anak-anak punya kemampuan tanggap yang lengkap.

    BalasHapus
  8. Kadang orang tua suka khilap dan akhirnya terlanjur mengeluarkan kalimat tak bagus untuk anak sih memang. Semoga makin banyak orang tua yang sadar akan ini

    BalasHapus
  9. Memang sih, pendidikan terbaik itu berawal dari bagaimana orang tua mampu untuk memilih hal yang tepat untuk anak, tidak hanya soal perkataan atau perlakuan juga, melainkan nutrisi. Ada pesan bagus nih dan bisa aku catat untuk novel aku kelak.

    BalasHapus
  10. Wah, makasih nih shraingnya, sebagai ibu masih harus banyak belajar nih, sering banget terlontar kata-kata di atas secara refleks

    BalasHapus
  11. Selain prilaku, juga gizi dari susu ya mba agar otaknya cerdas dan cepat mencerna maksud stimulasi yang diberikan.

    BalasHapus
  12. Aku blm punya anak tp tetep belajar gak ngucapin kata2 negatif pada anak. Kalau pun marah ya harus bener2 motivasi. Soalnya mereka kan tukang rekam. Salah2 kita yangvkrna. Senjata makan tuan deh

    BalasHapus
  13. Saya nih punya pe er banyak untuk anak2 saya dalam membentuk kecerdasan sosial dan emosional mereka, Mbak. Masalah berbagi, empati sama temen, terutama si sulung saya nih yg masih susah. Hiks.
    Thanks for sharing ya, Mbak :)

    BalasHapus
  14. Wah bekal banget nih ya buatku sebagai calon orangtua yang baik haha... Kayaknya kalau aku, anaknya udh diomelin terus deh 🤔

    BalasHapus
  15. Wah penting banget nih mengucapkan kata positif. Makasih Mbak infonya

    BalasHapus
  16. Mengucapkan kata2 positif ke anak itu sangat pengaruh ya mbak buat perkembangan otak anak. Lagi berusaha nih menerapkan positif parenthing di rumah, moga istiqomah :D

    BalasHapus
  17. Memang anak bukan kertas kosong, tapi anak-anak itu tergantung bagaimana ia diwarnai oleh kedua orangtuanya terutama.
    Semoga para orangtua memahami kebutuhan anak agar bisa tumbuh tanggap lengkap.

    BalasHapus
  18. wuaaaahh makash banget sharednya buat calon ibu kaya aku ini penting bangett. Ahhh sukak makasih yaaaa

    BalasHapus
  19. Harus banyak belajar nih membiasakan mengucapkan kata-kata positif untuk anak-anak yah.. agar perkembangan anak bisa tanggap yang lengkap, tentunya didukung juga dengan nutrisi lengkap seperti susu bebelac ini

    BalasHapus
  20. Wooh jd ada periode yg disebut The Player. Iya sih ya, drpd mainan gadget mulu, mending main di luar sama temen2 yg lain hehe.

    BalasHapus
  21. aku klo lagi kumat maka kalimat negatif meluncur begitu saja duh makanya mesti ekstra sabar klo hadepin anak y mba

    BalasHapus
  22. Ya..saya selalu ucapkan kata positif dan memotivasi anak ..
    Bagi orang yg ga biasa dengar terkesan lebay, tp saya ga peduli.toh mmg pengaruh nya bagus tuk anak

    BalasHapus
  23. Apalagi kalau anak baru bisa bicara, pasti semua langsung ditirukan. Jadi harus lebih hati-hati dalam berbicara dekat anak. :D

    BalasHapus
  24. Aku juga sering ketrucutan galak sama anak. Kadang kalo sudah capek kan mudah tersulut emosi ya. Huhuhu. Harus terus aku benahi terus ini mbak :)

    BalasHapus
  25. Kalau di jawa kan biasanya orang tua 'ngudang' anaknya. "Gantengnya... anak siapa sih ini?" kalimat ini termasuk yang positif atau negatif ya mbak?

    BalasHapus
  26. Terima kasih sudah diingatkan untuk selalu biacara positif :)

    BalasHapus
  27. Jadi ingat sering berkata negatif sama anak. Hiks. Padahal udah tahu kalau itu dapat menghambat tumbangnya. Thx for share mbak

    BalasHapus
  28. Kayak Aiman neh tipe motorik, aktif banget kayak ga ada capeknya.
    Iya neh kalo lagi esmosi suka kelepasana ngomong negatif pada anak. TFS Mbak.

    BalasHapus
  29. Sepakat.. perkembangan anak nggak hanya fisik doang tapi juga ada emosional..
    Dan terkadang ada yang fisik ngikutin perkembangan umur tapi emosionalnya belum.. jadi harus tanggap yang lengkap..

    BalasHapus
  30. Pemilihan susu emang harus teliti nih. Btw bebelac ini emang bagus ya mbak untuk perkembangan anak..

    BalasHapus
  31. Kata-kata negatif..oh tidak! Pas sudah keluar rasanya nyesel banget...hiks
    Terima kasih sudah diingatkan tentang hal ini:)

    BalasHapus
  32. Saya juga lagi belajar membalikkan kata negatif menjadi kata positif. Terutama saat sedang marah yaa..

    BalasHapus
  33. Jadi kesimpulannya, untuk anak sukses yang cukup hanya punya satu kecerdasan ya mba. Harus ada minimal 3 kecerdasan di atas

    BalasHapus
  34. Sebagai orangtua mesti selalu memperhatikan tumbuh kembangnya, ya, salah satunya daya tanggap lengkap, makasih sharingnya, ya

    BalasHapus
  35. Makasi sharingnya mbaa. Ini susu anak-anakku, ngarep ada seminarnya juga sampai jogja huhu

    BalasHapus