Powered by Blogger.

Pages

  • Beranda
  • tentang Retno...
  • Disclosure

lemaripojok



Setiap keluarga tentu mendambakan untuk memiliki hunian sendiri. Begitu juga dengan kami, terhitung 7 tahun sejak awal menikah kami baru memiliki rumah sendiri. Bukan langkah yang mudah, mengingat suami hanyalah lulusan SMA yang bekerja di instansi pemerintah, sedangkan saya hanya seorang ibu rumah tangga. 

Ditambah lagi 4 tahun pertama pernikahan kami, sudah dianugerahi 3 orang anak. Mau tak mau kebutuhan akan susu formula dan popok sekali pakai mendominasi gaji suami. 

Kami tak mengeluh, walaupun cita cita memiliki rumah seakan hanya mimpi yang rasanya sulit sekali terwujud. 

Tak hanya sekali dua kali kami mencoba menabung, menyisihkan uang sedikit demi sedikit sambil bermimpi untuk membeli rumah. Namun ada saja kejadian yang membuat kami harus menguras tabungan. 

Sampai sampai orang tua saya dan ibu mertua merasa kasihan dan menawari untuk tinggal di rumah beliau. Menurut mereka, lebih baik uang di tabung daripada buat bayar kontrakan. Namun kami berdua menolak tawaran tersebut. 

Ada beberapa alasan kami menolak tawaran beliau berdua. Yang pertama kami masih merasa mampu untuk mandiri.
Kedua, kami yakin akan mampu membeli rumah meskipun tidak tahu itu kapan
Dan yang ke tiga rumah kedua orang tua kami jauh dengan tempat kerja pak suami. 

Untunglah kedua orang kami mau mengerti. Dan penolakan kami tidak menimbulkan permasalahan yang berarti.

Kebahagiaan sederhana saat masih di rumah kontrakan

Seiring dengan berjalannya waktu, anak anak semakin besar dan mulai bersekolah. Keinginan untuk memiliki rumah pun semakin dalam, namun apa daya masih belum diberi kemampuan. 

Oh ya perlu teman teman ketahui, saya dan pak suami sama sama anak tengah yang masa kecilnya haus perhatian

Kami juga sama sama keras kepala dan susah kalau disuruh mengalah duluan. Persoalan sepele pun kadang jadi masalah, walaupun akhirnya juga dilupakan begitu saja. 

Untunglah pak Suami dan saya meskipun sering eyel eyelan tapi kami berdua sama sama easy going dan gampang lupa kalo habis bertengkar. Pak suami pun orangnya humoris, jadi sering saya marah tapi dibuat tertawa. Begitulah kami menjalani hari hari kami di rumah kontrakan yang selalu naik setiap tahunnya.

Ketika ada rejeki sedikit yang sempat terkumpul, kami gunakan untuk membeli sebidang tanah. Karena untuk membeli sebuah rumah, uangnya jauh dari kata cukup. Letak tanah itu sendiri di dalam gang dan masih masuk lagi ke dalam gang yang lebih kecil. Tanahnya pun tidak rata karena ada galian yang cukup dalam, bekas membuat batu bata. Mungkin karena itu harganya jadi agak miring. 

Sampai suatu saat, entah dapat ilham darimana. Pak suami mengajak saya untuk jadi orang yang lebih sabar, saling menghargai. Sebisa mungkin menghindari pertengkaran walau masalah sekecil apapun. 

Saya pun bingung, karena merasa eyel eyelan yang terjadi setiap hari itu adalah hal biasa. Toh tidak jadi masalah setelahnya. 

Pak suami meyakinkan untuk nurut aja, enggak usah protes. Katanya ini adalah ikhtiar agar kami bisa membeli rumah sendiri. Dalam hati saya sih heran, tapi enggak ada salahnya untuk menurut. Toh enggak ada ruginya juga. 

Akhirnya mulailah sejak saat itu kami berdua belajar untuk menahan diri. Saat berbincang bincang, kami memilih kata kata yang lebih enak di dengar. Kalaupun ada yang tidak cocok dibicarakan dengan baik baik, tidak ada kata nyolot dan sebangsanya. 

Kalau di pikir pikir hampir sama seperti kejadian orang tuanya Duk Seon di Reply 1988. Saat kedua orang tuanya saling berbicara sopan satu sama lain. Saya ketawa saja waktu melihat episode itu karena teringat pengalaman sendiri. Tapi yang saya lakukan diniatkan dalam hati agar segera bisa beli rumah sendiri. 

Memang sih semenjak membuat perjanjian untuk lebih sabar itu, suasana rumah jadi lebih nyaman. Semakin banyak senyum di rumah. Terasa lebih bahagia walaupun hidup sederhana.

Sampai suatu hari, pak suami membawa kabar bahwa salah seorang temannya ada yang menjual rumahnya. Si penjual tersebut butuh uang segera. Sedangkan kami, belum ada tabungan lagi semenjak membeli tanah. 

Meskipun belum pegang uang sama sekali, pak Suami dengan pedenya melihat kondisi rumah. Dan beliau pun mengajak saya untuk melihatnya juga. Sayapun merasa cocok, alasannya sepele, karena rumah tersebut ada pagarnya. Maklum, waktu itu anak anak masih TK, PAUD dan yang bungsu belum sekolah. Menurut saya di lingkungan yang baru lebih aman kalau rumah ada pagarnya yang bisa dikunci, agar anak saya yang doyan lari lari itu mudah untuk diawasi. Mereka harus izin dulu kalau mau keluar rumah. Saya pun lebih tenang membiarkan mereka main di depan saat saya sibuk dengan pekerjaan rumah. 

Saya pun tak masalah meskipun rumah tersebut adalah bangunan tua, model lama tapi masih layak untuk di huni. 

Kami pun berhitung, andaikan tanah terjual, uangnya jauh dari cukup untuk membeli rumah tersebut. Apalagi pemilik rumah tersebut butuh uang segera. 

Tanah yang kami miliki, dengan kondisi yang demikian tentu akan lama untuk laku. Tapi keinginan untuk memiliki rumah sungguh semakin dalam. 

Saya tidak tahu prosesnya bagaimana, pemilik rumah tersebut tiba tiba mau tukar tambah dengan tanah yang kami miliki. 

Sebuah solusi, pikir kami berdua. Tapi kekurangan uangnya juga masih banyak. Akhirnya disepakati untuk menitipkan sertifikat rumah di bank, dan kami yang mencicilnya. Dengan demikian kekurangan pembelian rumah bisa tertutupi. 

Dan akhirnya berbekal uang pinjaman dari orang tua untuk memberi tanda jadi, dan disertai perjanjian hitam diatas putih yang kuat di mata hukum, perlahan lahan rumah menjadi milik kami sepenuhnya. Dan setelah sekian tahun, sertifikat sudah kembali ke rumah dengan perjuangan yang lumayan berat. Namun dengan senyuman dan tekad kami melewatinya bersama. 

Foto diambil sesaat setelah pindah ke rumah kami yang sederhana

Begitulah keinginan kami untuk memiliki rumah di awali dengan cara yang sangat sederhana. Dengan berani lebih baik, melalui belajar sabar, rukun dan saling menghargai. 

Ada satu kejadian yang sulit dilupakan saat itu. Di saat kami tengah berjuang untuk memiliki rumah, tiba tiba terjadi musibah. 

Motor, kendaraan yang biasa digunakan oleh pak suami untuk bekerja tiba tiba hilang. Padahal motor itu satu satunya kendaraan bermotor yang kami miliki. 

Sebelum memiliki kendaraan yang baru, pak suami pun berangkat kerja menggunakan sepeda ontel. 

Agar tak terlalu kentara, saat berangkat kerja memakai kaos, celana panjang dan sandal jepit. Sedangkan kemeja dan sepatu dimasukkan tas ransel. 

Saya msih ingat betul, saat itu anak sulung kami, pertama kali masuk sekolah. Situasi tidak memungkinkan untuk mengantarkan sendiri anak ke sekolah. Akhirnya si kecil di titipkan ke Pak Min, tukang becak langganan. 

Saat masuk pertama kali ke sekolah, saya pun tidak mengantarnya karena ada adiknya yang masih bayi. Saya meminta pak Suami untuk mengintipnya saat di sekolah. Dengan naik sepeda ontel, pak Suami menuju ke sekolah untuk melihat bagaimana anak saya di hari pertamanya sekolah. Tentu saja tanpa diketahui oleh anak saya. 

Alhamdulillah, anak saya baik baik saja meskipun hari pertama sekolahnya tidak diantar oleh orang tua. Saya bersyukur sekali, di situasi yang seperti itu semua berjalan dengan baik baik saja. Allah memang maha baik. 

Kembali ke masalah sepeda motor yang hilang. Saat itu kami tidak memiliki asuransi kendaraan bermotor. Begitu hilang ya sudah, tidak ada bekasnya lagi. 

Teman teman ada baiknya belajar dari pengalaman kami. Tidak ada salahnya menggunakan jasa asuransi untuk melindungi aset kita. Apalagi zaman sekarang sudah ada asuransi yang berbasis syariah, seperti yang ada di Tugu asuransi. 





Ada berbagai produk asuransi syariah yang ditawarkan oleh Tugu Insurance seperti Asuransi gangguan usaha, kebongkaran, uang, pengangkutan baik darat laut maupun udara. Asuransi tanggung gugat, rekayasa yang terdiri dari konstruksi, pemasangan mesin dan kerusakan elektronik. Asuransi alat berat, Kecelakaan saat umroh dan haji serta asuransi kendaraan bermotor. 

Tugu Asuransi sendiri sudah berdiri sejak 25 November 1981, sudah 39 tahun malang melintang di kancah asuransi tanah air. Ada 3 produk utama dari asuransi ini yaitu korporasi,  retail dan syariah. Terhitung semenjak tahun 2018 kemarin, Tugu Insurance sudah mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan untuk membuka Penawaran Umum Perdana Saham ke masyarakat. 

Begitulah, selalu ada hikmah dibalik musibah. Begitu juga dengan kami, setelah terjadi musibah tersebut. Kami jadi lebih sabar dan sadar bahwa segala sesuatu bisa saja terjadi atas kehendakNya. 

Dan perjalanan kami membuktikan bahwa berani lebih baik ternyata dapat mewujudkan apa yang menjadi cita cita bersama. 

Dengan kebersamaan, masalah jadi lebih ringan, bisa saling mengisi untuk menemukan solusi. Dan tentunya tetap semangat dalam menjalani hidup. Teman teman ada yang memiliki pengalaman serupa? Mari saling berbagi.
Share
Tweet
Pin
Share
28 comments

Kisah Cinta Didi Kempot brand ambassador shopee sobat ambyar
sbr Dream.co.id

Kisah Cinta Didi Kempot, Sang Maestro yang Dijuluki ”Godfather of Broken Heart”

Siapa sih yang nggak kenal dengan Didi Prasetyo alias Didi Kempot, seniman asal Surakarta yang sudah eksis selama bertahun-tahun di belantara musik Indonesia? Pria berumur 53 tahun ini punya karir yang sangat panjang dan dia merangkak dari bawah. Lewat suara nya yang khas dan lagu-lagu campursarinya yang mudah melekat di ingatan, Didi Kempot telah berhasil mencuri hati banyak pecintat musik Indonesia, bahkan hingga mancanegara. Fansnya yang disebut Sobat Ambyar ada di mana-mana.

Di era kekinian ini, di tengah menjamurnya musisi-musisi muda tanah air yang mengusung genre pop, Didi Kempot tetap eksis di jalurnya dan bahkan kian digandrungi oleh kalangan muda, khususnya milenial. Berbagai julukan pun disematkan pada dirinya, mulai dari Bapak Patah Hati, Godfather of Broken Heart, dan Lord Didi. Semua ini tak lepas dari lirik-lirik lagu Didi Kempot yang kebanyakan membahas tema patah hati.

Kisah Cinta Didi Kempot brand ambassador shopee sobat ambyar
Sbr Grid.co.id

Adik almarhum pelawak Mamiek Prakoso ini mengawali karirnya dengan menjadi musisi jalanan di kota asalnya. Selama tiga tahun Didi Kempot melalang buana di kota itu sambil membawa ukulele dan gendang. Nasib membawanya merantau ke Jakarta dimana dia membentuk komunitas pengamen bersama rekan-rekannya.

Jatuh bangun perjuangan Didi Kempot membuahkan hasil manis dan dia kini telah sukses mengukir namanya menjadi salah satu penyanyi legendaris nasional. Tembang-tembang Jawanya yang diaransemen secara modern menawarkan sesuatu yang baru dan menarik untuk masyarakat. Lagu-lagu awalnya seperti “Sewu Kutho” dan “Stasiun Balapan” telah menggema di seantero Jawa selama bertahun-tahun. Rasanya mustahil bertemu dengan orang Jawa yang tak pernah mendengar karya Didi Kempot.

Didi Kempot sangat suka mengeksplorasi kisah percintaan sedih, yang membuatnya dijuluki sebagai Bapak Patah Hati. Dalam lagu-lagunya, dia mendendangkan tema perpisahan dengan kekasih, ditinggal pergi, ditinggal menikah, ditelikung orang, diselingkuhi pasangannya dan lain sebagainya. Semua itu dia bawakan dalam alunan musik campursari yang sendu, terkadang dia malah membalutnya dalam musik bernuansa komikal, seolah ingin menertawakan kesedihannya.

Dalam lagu-lagu terpopulernya, Didi Kempot seolah menggambarkan dirinya sebagai pria yang selalu kurang beruntung dalam percintaan. Perasaan sedih, ngenes, dan putus asa pun tak pernah jauh-jauh darinya. Banyak orang yang menduga bahwa semua tema sedih itu sebenarnya adalah pengalaman pribadi Didi Kempot sendiri.

Didi kempot stadion kanjuruhan malang
Koleksi pribadi

Sobat ambyar malang didi kempot
Koleksi pribadi


Namun dalam sebuah wawancara, Didi Kempot dengan santai membantah anggapan itu. Dia mengaku mengambil inspirasi dari orang-orang di sekitarnya. Dia mengamati mereka dan melukiskan kisah mereka dalam sebuah lagu. Dia bahkan mengaku hanya sekali mendapat penolakan dari seorang wanita, yang kemudian dia tuangkan dalam lagu “Cidro” yang kini sudah menjadi lagu kesukaan banyak orang.

Kini setelah mengarungi perjalanan panjang di pentas musik Indonesia, Didi Kempot hanya berharap kalangan muda semakin mengapresiasi musiknya dan semakin mencintai musik khas tanah air seperti campursari. Upayanya itu terbukti tak sia-sia, campursari yang dulu kerap dipandang sebelah mata dan hanya dianggap sebagai “musik ndeso” kini sudah sering dibawakan di cafe dan hotel, diputar di televisi nasional dan bahkan dibawakan oleh para penyanyi top lainnya.

Mengingat pengaruhnya yang sangat besar di kalangan anak muda sekarang, Shopee pun berinisiatif dengan menggandeng Didi Kempot menjadi brand ambyarsador alias brand ambassador resmi mereka.

Sebagai sobat ambyar, sayapun tak ketinggalan. Saat Didi Kempot manggung di Stadion Kanjuruhan, Kab Malang saya juga nonton dong. Bareng bareng dengan anak anak dan beberapa orang teman, kami nonton rame rame. Seru banget, saat pononton yang membludak memenuhi lapangan luar kanjuruhan nyanyi bareng. Rasanya, kalo Didi Kempot manggung lagi, saya juga mau nonton lagi.
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Oleh oleh dari Bali pantai kuta


Untuk kedua kalinya di tahun ini saya pergi ke Bali. Tentu saja bersama anak anak, karena memang saya yang mengikuti kegiatan anak anak. Kali ini ke Bali tetap seperti awal tahun lalu yaitu mengikuti anak anak yang ikut turnamen sepak bola. Hanya saja kalau dulu turnamennya berlangsung di Jembrana, kali ini di Kuta utara tepatnya di lapangan Bina Raga Dalung.

Jadwal pertandingan yang agak panjang mau tak mau membuat kami dan tim harus lebih lama tinggal di Bali. Kami membawa dua tim yang terdiri dari U 10 dan U 12. Masing masing tim bertanding di hari yang berbeda. dan setiap kelompok umur memakan waktu dua hari untuk bertanding. 

Untuk kelompok umur 10, ternyata harus puas sampai 10 besar saja. meskipun di pertandingan awal selalu unggul atas lawan, namun pertandingan selanjutnya selalu saja seri sehingga posisinya sejajar dengan 10 tim lainnya. Entah alasan apa yang digunakan panitia, kenapa kok tidak menggunakan pinalti saja untuk menentukan pemenang. Karena untuk menentukan 4 besar dilakukan melalui undian. Ya, kami harus mundur karena kalah undian. Walaupun sedikit kecewa, namun kami tetap berusaha membesarkan hati anak anak. Karena mereka mundur bukan karena kalah bertanding. Bahkan tidak ada satu gol pun yang masuk ke gawang tim kami. 

Jika di lihat saat pertandingan, kami tetap merasa bangga karena anak anak mampu bertahan bahkan menyerang tim lain yang postur tubuhnya lebih besar. Hanya saja keberuntungan memang belum menjadi milik kami. Meskipun berulang kari menyerang lawan, namun tidak ada gol yang tercipta.

Untunglah anak anak dari kelompok umur yang lebih besar, yaitu kelompok umur 12 mampu membayar kekecewaan dengan meraih juara 1. Dengan penuh perjuangan, akhirnya kami membawa pulang piala dan uang tunai sebagai hadiah. Memang sih, kalau dibandingkan dengan biaya perjalanan kami ke Bali, nilai hadiah itu tidak seberapa, namun proses untuk mendapatkan hadiah itulah yang membuatnya menjadi sangat bernilai. Dan anak-anak pun sadar, bukan berapa nilai uang yang mereka cari. Tapi pencapaian yang mereka peroleh setelah melalui latihan yang tidak sebentar.

Oleh oleh dari Bali, putra Panji juara Dalung Cup 1 2019

Selama turnamen, kami menginap di penginapan semacam losmen tapi sudah dilengkapi kolam renang. Kami memang memilih penginapan dengan harga terjangkau, agar biaya yang dikeluarkan oleh masing masing anak tidak terlalu besar.

Sementara itu, saya bersama mamak mamak bola lainnya yang menjadi pendamping anak anak juga tak mau menyia-nyiakan kesempatan. Sore hari di kala anak anak tidak ada jam pertandingan, kami menyempatkan diri untuk mengunjungi beberapa pusat oleh-oleh. Tenang saja, karena sudah ada Pak Guru dan beberapa bapak dan ibu wali murid lainnya yang akan menjaga anak anak di penginapan.

The Keranjang Oleh oleh dari Bali


Tujuan pertama kami, adaah The Keranjang Bali. Pusat oleh-oleh yang baru saja hadir ini memang belum sepenuhnya selesai dibangun. Bentuk gedungnya unik, menyerupai keranjang belanja raksasa. Apalagi kalau malam hari bertaburan lampu, menarik sekali. Saat itu baru lantai pertama saja yang kami jelajahi dan sepertinya memang belum selesai sepenuhnya. Namun sudah lumayan banyak barang yang di jual. Seperti tempat kekinian lainnya, The Keranjang juga menyediakan spot foto untuk pengunjung. Bahkan sampai ada petunjuk, spot foto yang menghasilkan sudut terbaik. Kami pun tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk jeprat jepret, apalagi waktu itu situasi tidak terlalu ramai. Lumayanlah untuk kenang kenangan hehehe.

Keesokan harinya bersama rombongan, kami mengunjungi pusat oleh oleh Erlangga 2, yang tempatnya lebih dekat dengan penginapan. Pusat oleh oleh ini luar biasa besarnya. Barang yang dijual pun beraneka ragam dengan harga yang terjangkau. Mulai dari kain, gantungan kunci, makanan pokoknya lengkap deh. 

Erlangga Oleh oleh dari Bali


Hari ketiga di Bali, anak anak hanya bermain di dua pertandingan saja dan pertandingan berikutnya berlangsung keesokan harinya. Kembali saya dan tiga mamak bola lainnya memanfaatkan kesempatan ini untuk berjalan jalan. Dua anak laki laki saya tidak mau di ajak karena mau berenang saja di penginapan, jadilah yang ikut hanya si anak cewek.

Kali ini tujuan pertama kami adalah ke pabrik kata-kata Joger yang sudah terkenal akan keunikan dan keotentikannya. Karena Joger ini hanya ada di Bali, tidak membuka cabang dan barang-barangnya tidak di jual secara online. Karena ekslusivitas inilah, harga barang di Joger berbeda dengan pusat oleh-oleh lainnya, namun memang kualitasnya juga terjamin. 
Kalau anda gemar membaca, anda akan menghabiskna waktu berjam jam hanya untuk membaca tulisan di tempat ini, saran saya sebelum masuk Joger tetapkan dulu tujuan anda. Mau membaca atau mau berbelanja wkwkwkwk. Yang jelas ya beli oleh-oleh ya tooo...

Joger Oleh oleh dari Bali

Keluar dari Joger, kami merasakan lapar juga. Akhirnya kami mampir di salah satu warung khas bali yang dekat dengan pusat oleh oleh Joger Bali. Nama warungnya adalah warung Bu Made Candra. Kami membeli makanan khas Bali di Warung ini. Penasaran? Nanti ya, akan saya ceritakan di blogpost selanjutnya. Hehehehe...

Setelah kenyang, kami menuju ke tempat lainnya yaitu WBF atau World Brand Factory yang juga berada di sekitaran Kuta. Di tempat ini tersedia produk produk dari berbagai macam Brand yang sudah mendunia seperti Adidas, Nike, Converse, dan lain-lain. Karena saat itu sedang libur kenaikan kelas, ada beberapa brand yang memberi discount untuk sepatu sepatu sekolah. Saya tertarik untuk membelikan anak kedua saya, namun karena model dan harga yang cocok tidak ada ukurannya yang sesuai akhirnya batal membeli. Banyak sih model lainnya, tapi harganya tidak cocok dengan kantong saya wkwkwk.

Selain tempat pusat oleh oleh yang telah saya kunjungi di atas, sebenarnya masih banyak tempat leh-oleh lainnya. Seperti Khrisna, pasar Sukawati, BeachWalk, Pasar seni Kuta dan lain-lain. Semuanya menawarkan barang yang bisa dijadikan oleh-oleh. Namun jangan lupa sesuaikan dompet jika ingin mengunjungi tempat tempat tersebut. Karena ada beberapa tempat yang khusus menyediakan barang untuk kelas menengah ke atas. Tapi kalaupun hanya melihat-lihat, saya kira tidak ada yang melarang kok.


Jangan lupakan juga, yang khas di daerah wisata seperti di Bali ini adalah hadirnya para pedagang yang menggelar dagangannya di sekitar penginapan. Asalkan pintar menawar, kita akan mendapatkan barang yang sangat murah. Tapi jangan terlalu sadis juga nawarnya, karena mereka hanya pedagang kecil. Sesuaikan saja kualitas barang dengan harga pasarannya. Karena kaau kita tidak pandai menawar, kitanya juga yang akan rugi. Karena mereka biasanya menawarkan harga jauh di atas rata-rata. Walupun ada juga pedagang yang menawarkan harga to the point, tapi itu sangat jarang sekali. 


Oh ya, saya juga membeli Pie Susu sebagai oleh oleh khas Bali. Namun, saya membeli melalui teman saya yang kemudian diantarkan ke penginapan menggunakan ojek online. Harganya cukup murah, untuk pie susu isi 10 hanya 17.500. Sedangkan yang isi 25 harganya 37.500 dan yang isi 50 harganya 75.000. Saya belum sempat bertanya dimana belinya. Karena siapa tahu akan ada yang mengajak saya untuk jalan-jalan ke Bali lagi secara gratis, jadi saya bisa memesan sendiri untuk oleh oleh.


Waah, tak terasa sudah panjang cerita saya tentang oleh-oleh dari Bali kali ini. Dari sekian tempat yang saya kunjungi saya hanya membeli beberapa potong kain batik untuk kedua kakak dan ibu saya. Beberapa kaos untuk anak anak dan adik saya, gantungan kunci, celana pantai, perintilan mainan untuk mainan Ai anak saya dan beberapa sandal bertuliskan Bali yang saya beli di The Keranjang. Saya sendiri hanya membeli sepasang sandal untuk kenang kenangan.


Meskipun tidak memebeli banyak barang, di perjalanan ke Bali ini saya puas berjalan-jalan sampai gempor. Doa saya adalah, semoga bisa ke Bali lagi secara gratis dan membeli oleh-oleh yang berbeda dari yang saya beli kemarin hehehehe...aminin yaaa... Amiiin.


Oleh oleh yang saya bawa dari Bali tidak hanya berupa barang tapi juga cerita dan pengalaman. Baik pengalaman selama turnamen bola atau selama jalan-jalan di Bali. 
Bagaimanapun juga dalam pertandingan meskipun di atas lapangan kita lebih baik dari lawan. Namun jika belum diizinkan untuk menang maka piala pun tidak akan sampai di tangan. Begitu juga sebaliknya, jika sudah digariskan untuk menang, maka akan selalu ada jalan untuk membawa pulang piala. Yang penting sudah berusaha dan berdoa semaksimal mungkin. Biarlah langit yang memutuskan.


Nah itulah cerita tentang oleh oleh dari Bali dari saya, semoga nanti bakalan ada cerita tentang oleh-oleh lagi dari daerah lainnya ya...amiin. Doa aja terus, siapa tahu dikabulkan. Ya kan?
Share
Tweet
Pin
Share
No comments


Cerita ini sudah lama terjadi, tapi kalau diingat-ingat jadi merasa beruntung telah di anugerahi sifat keras kepala hehehe. Enggak enaknya sifat keras kepala saya ini ada saingannya di rumah, yaitu bapaknya anak anak. Herannya meskipun sama-sama keras kepala, kami seakan punya alarm sendiri kapan saatnya mengalah saat sedang adu pendapat. Selama ini tanpa kami sadari ternyata kami saling bergantian untuk "diam" saat sedang adu pendapat. Diam bukan berarti selalu setuju, tapi terkadang hanya menunda waktu yang tepat untuk adu pendapat lagi wkwkwk. Sampai akhirnya salah satu benar-benar mengalah setelah mendengar alasan yang lebih masuk akal.

Sifat keras kepala yang saya miliki ini tidak hanya muncul di depan suami, namun juga di depan orang lain. Meskipun dalam prakteknya terlihat lebih halus, tapi sebenarnya tetep saja ngeyel, hanya saja dengan cara yang lebih smooth. (Langsung nyanyi "karna ku seloww...tetap seloowwww")

Kembali ke cerita yang ingin saya sampaikan di awal. Dulu, waktu masih ngontrak di perumahan, seperti biasa ada sales yang menawarkan dagangan. Saat itu sales yang datang menawarkan kompor dan tabung blue gas. Saat itu pemerintah baru saja mensosialisasikan tabung melon 3 kg. Kebetulan saat itu saya sudah punya tabung LPG dan kompornya sekalian. Namun minyak tanah sudah langka dan harganya mahal. Saat itu juga masih sering terdengar berita tabung gas meledak yang menimbulkan banyak kerugian.

Waktu itu ada 8 ibu-ibu yang berkumpul di salah satu rumah tetangga. Mulailah si Bapak sales menceritakan berbagai keunggulan si blue gas itu. Memang sih menurut fakta, blue gas itu lebih aman daripada LPG. Karena begitu terlepas ke udara, blue gas tersebut lebih cepat terurai sehingga resiko terbakar jauh lebih kecil bila dibandingkan dengan gas LPG.

Ibu-ibu yang datang saat itu emang mayoritas belum bisa memasang gas sendiri di rumah, begitu mendengar pemaparan si Bapak sales langsung tertarik. Semua langsung mendaftar untuk membeli, hanya saya yang tidak mendaftar. Si Bapak mulai mengeluarkan jurus rayuannya agar saya ikut membeli. Mulai dari memaparkan kembali manfaat si blue gas, menyebutkan bahayanya gas LPG dan tak lupa menyebutkan kalau ibu-ibu lain sudah daftar jadi pembeli, cuma saya saja yang enggak. Beliau berharap saya jadi malu atau gimana sehingga ikut membeli juga. Namun saya tetap tak bergeming. Saya beralasan, kalau sudah punya tabung gas LPG dan uangnya mendingan buat beli susu anak. Sebagai orang yang keras kepala, sekali enggak juga tetap enggak. hehehe

Si Bapak emosi menghadapi saya, sampai sampai keringatnya bermunculan. Untunglah si Bapak bawa sapu tangan sendiri, jadi saya tidak perlu memberi tisu pada beliau. Saking emosinya si Bapak bicara sambil setengah membentak, sebenarnya saya kaget juga waktu mendengar nada bicara si Bapak itu. Untunglah saya tetap tenang dan tetap mengatakan tidak. Tetep yaaa...

Mungkin si Bapak memang lagi di kejar target penjualan, tapi nggak harus sampai bentak bentak calon konsumen juga dong. Untung saya orangnya (agak) sabar. meskipun di bentak-nbentak tetap slow aja tapi ya enggak beli juga.

Sebenarnya saat itu harganya enggak terlalu mahal dan bisa di cicil sampai berapa bulan. Tapi yang namanya enggkl butuh buat apa juga. Mending untuk beli barang yang benar-benar kita butuhkan. Tapi saat itu emang lagi gak banyak duit sih. Anak-anak lagi doyan-doyannya minum susu dan lagi sering-seringnya ganti diapers, jadi untuk membeli barang yang tidak mendesak saya kudu berpikir panjang. Jadi kalau di bilang lagi gak punya uang, iya juga sih wkwkwkwk.

Beberapa bulan setelah peristiwa itu, mulai terdengar desas desus. Ada yang kompornya nganggur dan ada yang mengeluh harga gasnya mahal. Saya cuma diam dan mendengarkan saja, sambil sesekali tersenyum dan membatin "Untung saya tak ikutan beli" hehehe.

Beberapa bulan berikutnya, setelah cicilan kompor dan tabung tersebut sudah lunas. Kembali saya ada kesempatan berkumpul dengan ibu-ibu tetangga. Diantara mereka ada yang bilang "Bener sampeyan mbak, aku menyesal sudah ikutan nyicil kompor itu. Ternyata sampe sekarang, komporku nganggur di atas lemari". "Nah lo", pikir saya. Dan bahkan ternyata sudah ada yang menjual tabungnya kembali, padahal belum dipakai sama sekali.



Sejak kejadian itu, saya selalu berpikir bahwa enggak ada untungnya membeli barang karena ikut-ikutan atau gengsi. Pada akhirnya kita sendiri yang rugi telah buang-buang uang untuk hal yang tidak berguna.

Hidup bertetangga memang ngeri-ngeri sedap benar atau salah tetap jadi omongan. Saya pun yakin pada kejadian di atas pun ada yang ngomongin saya di belakang. Tapi nyatanya saya tetap baik-baik saja. Kejadian di atas juga mengajarkan saya, jika akan membeli barang kudu bertanya pada diri sendiri niat apa yang mendasari saya untuk membeli barang tersebut. Kalau cuma gengsi atau iri melihat orang lain yang memiliki barang serupa, mending dialihkan untuk membeli barang lain yang lebih dibutuhkan. Intinya tetep saja beli #eh. Enggak juga sih, kalau tujuannya enggak jelas, mending ditunda dulu. Siapa tahu nanti atau besok nemu alasan yang lebih tepat untuk beli. Aduuh, kenapa intinya beli barang semua yak? wkwkwk pokoknya sesuai kebutuhan lah, kalau enggak butuh butuh amat, mending gak usah beli. Kalau masih kepikiran juga coba deh beli bakso atau rujak yang pedes, siapa tau pikiran jadi teralihkan (tetep aja beliii... biarpun cuma rujak atau bakso wkwkwk).

Memang agak susah yes menjadi diri sendiri apalagi di zaman media sosial gini. Yang penting tetap yakin kalau semuanya akan baik baik saja, insyaallah kita enggak akan mudah terpengaruh dan tetap bahagia menjadi diri sendiri. Semoga saya sendiri juga tetap keras kepala untuk yang beginian hehehe.

Share
Tweet
Pin
Share
No comments
bus untuk liburan ke Bali malang

Berburu pengalaman sampai ke Pulau Bali

Sekitar pertengahan tahun lalu, pelatih bola yang sekaligus guru sekolah anak anak memberi tahu ke anak anak juga kalau ada undangan turnamen pada awal tahun 2019 ini. Saya yang dengar cerita anak anak Cuma senyum senyum aja, apa iya sekolah sepak bola di Malang mau ikut turnamen di Bali. 

Oleh pelatihnya, anak anak dianjurkan untuk segera menabung. Jadi ketika waktunya tiba enggak usah minta uang ortu terlalu banyak. Eh beneran loh, anak saya yang sulung menabung uang sakunya, sedangkan anak yang bontot waktu itu juga menabung sih, tapi setelah uangnya terkumpul lumayan banyak malah buat beli bola sama mainan. 

Sekitar bulan awal bulan Desember, pelatih mengingatkan lagi tentang rencana ke Bali. Emak kaget, eh serius ini mau ke Bali? Ternyata oh ternyata anak anak lain juga antusias kepingin ikut turnamen itu. Baiklaah, rencana awal si sulung berangkat sendiri. Adeknya yang masih kelas dua meskipun pemain bola juga enggak usah ikut, karena dia makannya susah. Enggak kayak kakaknya yang apa apa mau. Lagian kakaknya udah gede juga, udah kelas lima. 

ssb putra panji sdn panggungrejo 4 kepanjen malang

ssb putra panji sdn panggungrejo 4 kepanjen malang


Setelah mengikuti rapat wali terkait turnamen ke Bali, kok emak merasa kasihan ya sama si adek kalau enggak ikutan turnamen juga. Tapi kalau sama si Adek, emak harus ikut. Lalu bagaimana dengan mbak Ai (anak nomor dua, yang sekarang kelas tiga). Galau deh, adik ikut apa enggak. 

Setelah ngobrol ngobrol sama mbak Ai, akhirnya diperoleh keputusan kalau selama Mama, Mas Atha dan Adek Aksa ke Bali, mbak Ai tinggal di rumah Uti, katanya mbak Ai takut naik kapal laut. Lagipula tidak mungkin kalau di rumah sama Ayah, soalnya jam kerja Ayah itu enggak pasti. Kadang sampai tengah malam baru pulang. Kan ga mungkin mbak Ai di rumah sendiri. Emak pun sedikit lega. Akhirnya ada jalan keluar. 

Mendekati akhir Desember yang juga masa akhir liburan sekolah, tiba tiba mbak Ai mau diajak ke Bali. Hmm, emak mikir lagi nih. Ke Bali selama 4 hari dengan tiga anak, tanpa ayah. Sementara si anak itu kayak Tom and Jerry, sanggup enggak ya? 

Akhirnya diputuskan, OK mbak Ai ikut ke Bali. Tapi, sebelum berangkat emak briefing dulu semua anak. Si Kakak sulung harus bisa mandiri, bisa kasih contoh ke adiknya sekalian bantu mama jagain adiknya. Bukan hal sulit sih buat dia, karena sehari-harinya dia udah cukup mandiri. Cuma kadang pas manja aja, minta dilayani emaknya. 

alun alun negara jembrana bali

Untuk si nomor dua, yang cewek emak bilang ga boleh ada drama, kudu nurut sama mama, jangan lelet, kalau waktunya mandi ya harus mandi, soalnya perginya sama orang banyak. Kalau kita lelet atau kebanyakan drama yang lain bakalan terganggu. Oh ya, satu lagi, yang rukun sama adik jangan rusak suasana yang menyenangkan dengan pertengkaran pertengkaran enggak penting. Ketika emak bilang gitu, dianya Cuma manggut manggut aja, emak jadi was-was manggut-manggut karena setuju apa asal manggut manggut aja? Wkwkwkk. 

Untuk si Bontot yang juga ikut main, kurang lebih sama dengan brief yang emak berikan ke kakaknya ang cewek. Cuma emak menekankan dia kudu mau makan, karena kalau main bola makannya enggak banyak, badannya bisa sakit. Kalau sakit  bisa merepotkan orang banyak. 

Alhamdulillah, briefing yang emak berikan itu ada hasilnya. Anak anak sama sekali enggak ada yang rewel. Yang biasanya lelet jadi rajin, yang biasanya drama jadi manis, sempat sih yang nomor dua dan nomor tiga bertengkar karena rebutan duduk dekat jendela. Setelah emak kasih solusi dengan pembagian waktu akhirnya mereka jadi rukun dan lama lama enggak rebutan lagi. Malah mereka main main sampai ketawa ketawa dan dilihatin sama emak emak lain yang takjub sama kerukunan mereka. Hmmm, belum tau mereka, anak anak kalau di rumah kayak gimana berantemnya wkwkwk. 


Emak jadi menyadari kalau anak anak itu bisa diberi pengertian, asalkan mereka tahu sebab dan akibatnya mereka pasti bisa paham kenapa harus begini dan gak boleh begitu. 

Kembali ke tim sepak Bola. Entah karena persiapan yang terlalu mepet apa gimana. Tim ang ikut ke Bali bongkar pasang. Ada yang awalnya mau ikut tiba-tiba mengundurkan diri. Emak yang jadi tukang mengumpulkan uang jadi ketar-ketir juga. Kalau yang ikut berkurang, pemasukann juga berkurang. Lalau, yang buat bayar ini itu uang dari mana? Hiks… 

Untunglah ada Mama Donna, yang selalu support dalam berbagai hal. Dengan kenekatan yang tinggi, akhirnya berangkat juga ke Bali. Dan entah bagaimana ceritanya, Pak David sebagai pelatih tiba tiba mendatangkan bala bantuan sehingga bus jadi penuh. 2 team sepak bola u10 dan u12 cuss ke Bali. 

Alhamdulillah, enggak sia sia jauh jauh dari Malang ke Bali kami memborong dua piala. Dua duanya juara kedua. Semua itu tak lepas dari kerja keras anak anak dan juga pelatih. 

ssb putra panji sdn panggungrejo 4 goes to Bali

ssb putra panji sdn panggungrejo 4 goes to Bali

Oh ya, tidak boleh dilupakan juga jasa pak sopir yang mengendarai bus dengan dan aman dan nyaman. Padahal ada beberapa anak yang biasanya naik mobil suka mabuk kendaraan. Tapi kali ini, naik bua malah sehat. Dari berangkat sampai pulang tidak ada yang mabuk. Kebetulan kami menggunakan jasa bus dari Fortuna Trans yang berbasis di Malang dan melayani anda yang ingin berwisata di dalam pulau maupun ke pulau seberang. 

Sebenarnya ada banyak pilihan seat di fortuna trans ini, dari yang 31, 35, 50 dan 61. Namun karena di awal sudah memesan yang 50, sampai hari H tiba saya tetap memakai yang 50 meskipun penumpangnya bongkar pasang. Selain faktor supir, yang membuat nyaman selama naik bus Fortuna trans ini juga full music, bahkan kalau mau karaoke juga bisa. Selain itu juga disediakan selimut dan bantal di setiap kursi, perjalanan jauh pun tak terasa capeknya hehehehe. Kalau anda ingin menggunakan PO Bus ini juga, anda bisa menghubungi nomor 082335429559. 

po bus fortuna trans malang ssb putra panji sdn panggungrejo 4 goes to Bali

Setelah dua hari berpanas-panas di tepi lapangan, pada hari ketiga saatnya jalan-jalan, yeay. Karena terbatasnya waktu, kami hana mengunjungi pantai Pandawa dan pusat oleh-oleh. Tapi lumayan lah, karena jumlah tempat yang dikunjungi sedikit waktu untuk setiap tempatnya jadi lebih panjang. 

Di Pantai Pandawa. Anak anak senang sekali karena baru pertama kalinya naik kano. Hanya dengan 50 ribu rupiah, bisa naik sepuasnya tanpa dibatasi waktu. Setelah puas bermain di Pantai Pandawa kami menuju Denpasar melalui Tol Bali Mandhara. Menurut Mas Guide, tol ini adalah satu-satunya tol ang ada di Bali. Karena di daratan pulau Bali tidak diperkenankan di bangun jalan layang. Karena menurut kepercayaan Bali, kita tidak boleh melangkahi/diatas tempat ibadah. 

sewa bus murah malang kepanjen

sdn panggungrejo 4 ke pandawa bali


Akhirnya setelah mengunjungi pusat oleh oleh, kami pulang dengan bahagia. Buat saya pribadi, perjalanan ke Bali ini memberikan banyak kesan. Karena ada beberapa pengalaman pertama. Aitu : pertama kalinya tripjauh bahkan sampai keluar pulau berempat hanya sama anak anak. Dan Alhamdulillah anak-anak pun bisa di ajak kerja sama. Yang kedua, pertama kalinya pula ikut turnamen sepak bola sampai ke luar pulau, dan yang ketiga adalah pengalaman pertama memegang uang milik komunitas sekaligus kebagian tugas car ibis, cari catering sekalian sama bayar-bayarnya. Awalnya sempat khawatir uangnya keselip atau salah hitung. Tapi ternyata setelah pulang dan dihitung kembali, semuanya pas. Alhamdulillah, karena emang awalnya saya memegang uang ini karena pas rapat pertama, ortu yang ikut mendampingi ke Bali tidak ada yang hadir. Akhirnya saya yang ketiban sampur. Niatnya Cuma membantu biar segera ada yang urus dan segera beres. Semakin akin, kalau niat awal kita baik pasti akan dipertemukan dengan orang orang baik dan segala urusan pasti akan diberi jalan keluar yang mudah. Alhamdulillah…. 



Share
Tweet
Pin
Share
No comments


Sinergi BUMN untuk Palu Bangkit Kembali.



Indonesia kembali merangkai duka. Sesaat setelah gempa di Lombok, gempa lebih dahsyat terjadi di Palu, Sigi dan Donggala. Gempa berkekuatan 7,4 skala richter ini terjadi pada sore hari disaat warga sedang bersiap sholat Maghrib. Selain gempa utama, juga terjadi gempa gempa susulan dengan skala yang lebih kecil. Bahkan tidak hanya berakhir disitu, setelah gempa juga terjadi Tsunami dan Likuifaksi di beberapa tempat. 



Likuifaksi, kata ini mungkin maih asing di telinga masyarakat Indonesia. Namun setelah bencana gempa di Palu, semakin banyak orang mengerti apa arti likuifaksi. Likuifaksi adalah kejadian dimana tanah mengalami kehilangan kekakuan sehingga berubah menjadi cairan akibat tegangan mendadak seperti gempa bumi (Wikipedia). 



Likuifaksi ini mengakibatkan bangunan dan segala macam benda yang ada di permukaan tanah terseret seperti halnya terseret arus di sungai, bahkan ada yang tenggelam ke dalam tanah. Fenomena Likuifaksi dan Tsunami ini menambah panjang jumlah korban dan kerugian yang terjadi di Palu dan sekitarnya. 

Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB mencatat 2.256 orang meninggal, 1.309 orang hilang, 4.612 korban luka dan 223.751 orang mengungsi yang tersebar di 122 titik pengungsian. Demikian juga banyak bangunan dan infrastruktur yang mengalami kerusakan. Dan apabila ditotal semua kerugian mencapai angka hampir 14 trilyun rupiah. 

Kesedihan dan duka yang mendalam, tak hanya dirasakan oleh warga Palu. Saya rasa, semua orang pasti juga merasakan kedukaan itu.

Namun Palu dan sekitarnya tak sendiri. Banyak bantuan yang mengalir sebagai bentuk simpati. Pemerintah melalui perusahaan berplat merahnya juga bekerja keras dalam pemulihan kembali kota Palu dan sekitarnya.





BUMN bersinergi dengan optimal untuk mempercepat proses rehabilitasi dan rekonstruksi setelah bencana. Tak butuh waktu lama, sehari berselang setelah gempa terjadi, berbagai macam bantuan dari BUMN datang silih berganti. 

Pertamina, melakukan revitalisasi yang fokus pada 4 hal yaitu : yaitu pembangunan kembali dermaga dan sarana tambat, perbaikan fasilitas penimbunan dan perpipaan, pembangunan serta relokasi Filling Shed dan Sarana Penyaluran, serta perbaikan fasilitas sipil darat

Langkah awalnya dengan mengirimkan 4000 solar untuk membantu operasional penanganan bencana. Solar ini dikirim dari Tarakan, Kaltim dengan menggunakan pesawat Air Tracktor. Sementara itu PLN mengirimkan 125 personel tim gabungan yang bekerja memulihkan kembali pasokan listrik. Hingga pada tanggal 1 Oktober, 3 unit PLTD Silae yang masing masing berkapasitas 1,3 MW telah diperbaiki dan berfungsi kembali. 

Tak kalah, Telkom pada tanggal 1 Oktober juga telah berhasil memulihkan sebagian jaringan di kota Palu, Donggala dan sekitarnya, terutama di beberapa titik strategis dan kantor pemerintah. Sehingga masyarakat dapat melakukan sambungan telepon maupun mengakses internet. 

Bank bank plat merah yaitu Mandiri, BNI dan BRI pun mengirimkan berbagai bantuan seperti kebutuhan pokok, selimut, tenda dan obat-obatan. Tentu saja mereka juga berusaha keras agar layanan perbankan dapat segera pulih kembali.



Dari sisi transportasi, PELNI juga memberangkatkan 6 kapalnya dari 6 daerah yang berbeda yaitu yaitu Pelabuhan Tanjung Priok (Jakarta), Tanjung Perak (Surabaya), Semayang (Balikpapan), Soekarno-Hatta (Makassar), dan Nusantara (Pare-Pare). Kapal kapal tersebut juga mengangkut berbagai macam bantuan. 

Sebagai upaya untuk membantu para pengungsi mendapatkan hunian sementara yang layak dan nyaman, Bank Mandiri bersama BNI bersinergi dengan membangun 400 huntara atau hunian sementara yang terletak di desa Lolu dan Sibalaya Kecamatan Tambulava, Kabupaten Sigi. Daerah ini dipilih karena sebelumnya merupakan daerah terisolir, sehingga bantuan sulit sekali untuk masuk.






Di komplek hunian sementara ini terdapat 400 rumah tinggal, sekolah sementara, toilet/MCK, fasilitas air bersih (Sumur Bor) dan gedung serba guna. Pembangunan 400 huntara ini dipercepat agar warga masyarakat di sewkitar area huntara tersebut segera mendapat hunian yang layak dan nyaman. 

Satu bulan setelah bencana terjadi, menteri BUMN ibu Rini M Soemarno untuk keempat kalinya kembali berkunjung ke Palu dan sekitarnya. Kunjungan kali ini Bu Rini juga didampingi oleh jajaran Direksi BUMN. Selain meninjau kinerja BUMN secara keseluruhan untuk pemulihan Palu dan sekitarnya, beliau juga berkenan hadir untuk mengunjungi Huntara yang berada di Desa Sibalaya Kecamatan Tambulava Kabupaten Sigi tersebut.






Dalam kunjungannya Bu Rini berkeliling huntara dengan didampingi oleh Bapak Rohan Rafas yang merupakan Corporate Secretary bank Mandiri yang memberi penjelasan mengenai kondisi Huntara. Tak hanya bercakap-cakap dengan warga, Bu Rini juga mengunjungi ruang kelas sementara dan kemudian bernyanyi bersama anak-anak. 

Anak anak pun tak mau kalah, perwakilan dari mereka ada yang tampil ke depan untuk bernyanyi. Lagu yang mereka nyanyikan adalah lagu tentang gempa yang baru saja melanda daerah mereka. Tentu saja hal ini membuat suasana jadi haru, hingga beberapa dari mereka tak kuasa membendung air matanya.




Untuk menghibur anak-anak tersebut, Bu Rini dan rombongan juga member bingkisan untuk anak-anak berupa tas sekolah dan makanan kecil. Ah, semoga mereka dapat terhibur dan kembali semangat ya… 

Sebagai mentri yang memegang komando BUMN, Bu Rini patut berbangga hati. Karena dalam jangka satu bulan setelah bencana, sebagian besar fungsi BUMN telah pulih di Palu dan sekitarnya. 


Satu bulan berlalu setelah bencana, Telkom telah melakukan pemulihan BTS sebesar 91 %, sedangkan PLN menyatakan 7 buah gardu Induk dan 1533 gardu distribusi telah kembali beroprasi. Selain itu, PLN juga telah menyalurkan 66 genset untuk disebar di Palu dan sekitarnya. Sebanyak 45 penyulang/Jaringan PLN yang berfungsi menyalurkan listrik dengan tegangan 20.000 Volt, dari Gardu Induk menuju Gardu Distribusi juga telah pulih 100%. Sehingga daya sebesar 101, MW tersedia untuk Palu sehingga bisa dipastikan bahwa pasokan listrik telah aman. 

Pertamina juga telah melakukan operasi pasar untuk tabung gas 3 kg. ada 16.000 tabung yang dialokasikan pada operasi pasar tersebut. Sebanyak 14 SPBU di Palu dan sekitarnya juga telah beroperasi kembali, menyisakan 3 buah SPBU yang mengalami kerusakan parah sehingga butuh perbaikan lebih lanjut. 

Bank Mandiri mencatatkan 6 cabang regular dan 3 cabang mikro telah beroperasi. Sementara itu dua dari 7 kantor cabang BNI telah beroperasi, dan 56 ATM dari total 100 ATM juga telah berfungsi kembali. Sedangkan 79 dari 106 ATM BRI telah berfungsi kembali dan 33 dari 39 jaringan telah beroperasi kembali.  Sedangkan bank BTN telah mengoperasikan 6 outlet dan didukung dengan 8 buah ATM online.

Bank Mandiri melalui Corporate Secretary, Bapak Rohan Hafas menyatakan bahwa Mandiri akan melakukan restrukturisasi atau memberikan keringanan agar nasabah yang tertimpa musibah tidak keberatan membayar kewajiban-kewajiban kredit


Perlahan tapi pasti Palu, Donggala, Sigi dan daerah terdampak bencana lainnya kembali bangkit. Semoga kerja keras yang dilakukan pemerintah melalui BUMN ini membawa manfaat sebesar-besarnya untuk warga Palu dan sekitarnya. Meskipun tidak sepenuhnya bisa mengganti apa yang hilang, namun setidaknya dapat menyuntikkan asa agar mereka lebih semangat lagi menyongsong depan.
Share
Tweet
Pin
Share
No comments

sakit gigi lemaripojok

Drama sakit Gigi




Dulu waktu masih kecil, saya pernah merasakan sakit gigi. Duh rasanya nyut-nyutan enggak karuan. Seluruh tubuh rasanya juga ikut sakit. Saking sakitnya sampai aku gulung-gulung di lantai. Beneran gulung-gulung, di ruang tamu , di teras, di kamar. Pokoknya ketika gigi terasa sakit langsung gulung gulung dan nggak ketinggalan nangis keras. Sampai tetangga yang juga saudara datang kerumah, dikira ada kejadian apa gitu. Yang namanya anak kecil, meskipun sampai dilihat orang lain ya enggak merasa malu. Nangis ya nangis aja.

Oleh saudara, Ibuk disarankan untuk membawa saya ke rumah seseorang yang sudah dianggap tua di desa sebelah. Ibuk Cuma senyum saja ketika diberi tahu seperti itu. Karena belum ada dokter, ibuk membawa saya ke rumah Pak Mantri untuk mendapatkan obat. Sakit gigi saya sembuh sih selama obatnya masih bekerja. Ketika obatnya habis, saya pun gulung-gulung sambil nangis keras-keras lagi.

Gak tega , karena melihat saya gulung-gulung terus, akhirnya Bapak membawa saya ke orang tua tersebut untuk di “suwuk”. Sampai di rumah beliau saya diam saja, suruh ngomong enggak mau, suruh buka mulut enggak mau. Untunglah “embahnya” sabar, beliau Cuma senyum senyum saja. Lantas ketika pulang Bapak dibawain sesuatu.

Ketika di rumah, drama dimulai ketika gigi ini terasa nyut nyutan lagi. Sebelum “upacara” gulung-gulung dimulai, Bapak membujuk saya untuk membuka mulut. Karena ingin sembuh, dengan berat hati saya membuka mulut. Takut banget saya waktu itu, takaut kalau gigi saya yang sakit tersenggol lalu sakitnya makin bertambah.

Ternyata gigi saya yang bolong ditempeli cotton bud yang sudah diberi cairan, entah minyak apa. Ajaibnya, setelah itu gigi saya tak pernah sakit lagi. Entah ramuan apa yang dioleskan ke gigi saya yang bolong. Sayangnya Embah yang mengobati saya itu sekarang sudah meninggal, jadi tidak ada kesempatan untuk mendapatkan rahasia yang bisa saja bermanfaat untuk orang banyak ini.

Memang sih saya akui, dulu sebelum pupak/ ganti gigi dari gigi susu ke gigi seri, saya jarang gosok gigi. Palingan kalau mandi saja. Padahal sebagaimana anak kecil lainnya, saya suka sekali makan permen dan coklat. Bahkan pernah ngemut permen sampai ketiduran, dan permen itu masih ada sampai saya bangun keesokan harinya .

Untungnya juga yang sakit waktu itu adalah gigi susu, jadi masih bisa tanggal dan digantikan oleh gigi yang baru. Padahal sebenernya gigi bolong itu bisa dicegah loh. Cara paling efektif mencegah gigi bolong adalah dengan gosok gigi sebelum tidur. Karena dengan menggosok gigi sebelum tidur dengan bersih,m otomatis sisa-sisa makanan yang menempel pada gigi akan hilang.

Selain menggosok gigi sebagai upaya mencegah gigi berlubang dari luar, anda juga bisa mencegah kerusakan gigi dari dalam yaitu dengan mengkonsumsi makanan sehat yang dapat menunjang kesehatan gigi seperti sayur-sayuran, alpukat dan kacang-kacangan.

Drama sakit gigi ini juga saya ceritakan pada anak-anak. Tujuannya agar mereka tahu kalau malas gogsok gigi itu akibatnya bisa fatal. Saya juga lebih suka memberikan contoh konkrit pada anak anak jika menceritakan sesuatu. Memberi contoh konkrit ini membuat anak-anak percaya dan mudah menerima penjelasan kita, selain itu contoh nyata ini juga membuat mereka mudah untuk mengingat kembali.

Alhamdulillah, semenjak mendengar cerita saya, anak-anak lebih rajin lagi gosok gigi. Walaupun kadang ada saja dari salah satu anak saya yang harus diingatkan lebih keras dari dua saudaranya. Namanya juga anak-anak,  yang penting kita sebagai orang tua harus member tahu terus menerus, entah mana yang bakalan “nyantol” dan didengar oleh anak.

Anda sendiri, pernah mengalami drama sakit gigi apa tidak? Boleh dong di share di kolom komentar…




Share
Tweet
Pin
Share
2 comments

Daftar Kereta Tambahan Mudik Lebaran 2018 lemaripojok

Menjelang Mudik, Ketahui Daftar Kereta Tambahan Lebaran 2018 


Tak terasa bulan Ramadhan telah berjalan beberapa hari. Sebentar lagi kita akan disibukkan dengan urusan mudik lebaran. Apakah anda sudah mempersiapkan oleh-oleh? Walaupun tidak wajib, namun rasanya kurang afdhol jika pulang ke kampung halaman tidak membawa oleh-oleh. Ada bermacam-macam kue khas lebaran yang bisa anda bawa sebagai buah tangan apakah itu berupa nastar, kastengel, putri salju atau aneka cookies lebaran lainnya. Tak hanya mkanan anda juga bisa membawa aneka baju lebaran model terbaru untuk dijadikan oleh-oleh. 

Jika anda ingin mudik, sekarang sudah banyak tersedia mudik gratis. Baik itu mudik gratis BUMN maupun mudik gratis yang disediakan oleh perusahaan swasta. Karena jumlah mudik gratis yang terbatas, tidak semua orang bisa mengikutinya. Maka Mudik menggunakan kereta api adalah pilihan yang tepat. Karena PT KAI telah menyediakan tiket tambahan lebaran untuk mudik tahun 2018 ini. 

Kebijakan tiket kereta tambahan lebaran 2018 yang dilakukan PT KAI, telah memberi banyak kemudahan bagi penumpang terutama calon pemudik. Pasalnya tiket kereta api reguler yang juga disiapkan untuk lebaran nanti juga telah habis terjual sejak jauh-jauh hari. Dengan adanya kereta tambahan ini, calon pemudik yang berniat berangkat H-10 atau kembali pada H+10 lebaran nanti, tidak lagi mengalami kesulitan untuk mendapatkan tiket kereta api pilihan transportasi yang nyaman. 

Daftar Kereta Tambahan Mudik Lebaran 2018 lemaripojok


Kereta tambahan, antisipasi PT KAI terhadap lonjakan penumpang 


Lonjakan penumpang mudik lebaran biasa terjadi pada H-10. Biasanya pada hari-hari tersebut, libur kerja hingga sekolah sudah diberlakukan sehingga calon pemudik berkesempatan untuk pulang ke kampung halaman. Meski telah diantisipasi sejak jauh hari, seringkali lonjakan penumpang ini membuat PT KAI sendiri kewalahan. Bahkan beberapa tahun sebelumnya, banyak calon pemudik yang tidak mendapatkan jatah kursi untuk menjenguk saudara di kampung halaman. 

Tidak ingin mengulang kesalahan yang sama, tahun ini PT KAI telah menyiapkan kursi tambahan untuk para calon pemudik. Meski tiket kereta reguler yang telah disiapkan untuk angkutan lebaran telah habis terjual, Anda tidak perlu khawatir. Karena komitmen PT KAI dalam menyediakan sarana transportasi lebaran yang lebih baik, akan ada penambahan kereta lebaran 2018 ini untuk para calon pemudik yang ingin pulang ke kampung halaman saat hari raya nanti. 

Kereta tambahan yang disediakan PT KAI ini sebanyak 20 armada yang akan menuju ke 40 tujuan di pulau Jawa. Dari total kereta reguler dan juga tambahan yang disediakan PT KAI, terhitung hingga 2 juta kursi lebih untuk dapat menampung kebutuhan kursi calon pemudik tahun ini. Sejak dibuka pembelian pada bulan April 2018 lalu, telah terjual hingga 42,91 persen tiket reguler dan tambahan. Itu berarti masih ada kesempatan untuk Anda mendapatkan tiket mudik tahun ini. 

Program pembelian tiket online 

Kinerja PT KAI dalam mengakomodir kebutuhan kursi penumpang teruji saat liburan panjang dan hari raya. Pada lebaran tahun ini, untuk memastikan kinerjanya tidak mengalami penurunan dari tahun-tahun sebelumnya, PT KAI telah mengeluarkan banyak program. Salah satunya program dalam mengatasi lonjakan penumpang dengan pengadaan kereta tambahan lebaran 2018 yang tidak hanya menjadi kabar gembira melainkan juga ditunggu banyak masyarakat. 

Selain pengadaan kerata api tambahan lebaran ini, Anda juga perlu mengetahui bahwa PT KAI telah menjalankan beberapa program baru untuk menyambut hari raya ini. Masih terkait dengan kereta api tambahan, PT KAI mengeluarkan program yang terkait dengan pengadaan kereta tambahan tersebut. Untuk memudahkan akses calon pemudik mendapatkan kereta tambahan, telah dibuka jalur pembelian tiket online yang mudah diakses kapan dan di mana saja. 

Program pembelian tiket online ini sendiri dimaksudkan tidak hanya untuk memberi kemudahan para calon pemudik dalam mendapatkan tiket. Melainkan juga untuk memberantas para calo yang sangat merugikan calon penumpang. Dengan adanya program penjualan tiket online ini, Anda dapat melakukan pembelian tiket secara online. Terutama melalui aplikasi pintar yang dapat didownload gratis hingga minimarket dan mitra PT KAI yang ditunjuk. 


Daftar kereta api tambahan lebaran 2018 


PT KAI menyebutkan bahwa khusus kereta tambahan ini akan dioperasikan lebih lambat dari kereta reguler yang akan mulai beroperasi pada tanggal 5 Juni 2018. Sementara kereta tambahan sendiri akan mulai beroperasi lebih lambat tiga hari dari kereta reguler yakni pada tanggal 8 Juni 2018. Pastikan Anda tidak ketinggalan jadwal saat hari yang ditentukan. Pastikan juga Anda mengetahui daftar kereta tambahan yang diadakan PT KAI seperti berikut ini: 

1. Kereta Argo Lawu Fakultatif dengan relasi Gambir – Solo yang memiliki kapasitas 1000 kursi. 

2. Kereta Argo Dwipangga Fakultatif jurusan Gambir – Solo dengan kapasitas 1000 kursi. 

3. Kereta Taksaka Lebaran relasi Gambir – Yogyakarta dengan kapasitas 1000 kursi pemudik. 

4. Kereta Sawunggalih Lebaran jurusan Pasarsenen – Kutoharjo menampung 864 seat. 

5. Kereta Argo Sindoro Lebaran relasi Gambir – Semarang Tawang menampung 800 seat. 

6. Kereta Argo Muria Lebaran relasi Gambir – Semarang Tawang kapasitas hingga 700 kursi. 

7. Kereta Gajayana lebaran relasi Gambir – Malang dengan kapasitas penumpang 900 seat. 

8. Kereta Sembrani Lebaran relasi Gambir – Surabaya Pasarturi dengan kapasitas 900 seat. 

9. Kereta Purwojaya Lebaran relasi Gambir – Cilacap kapasitas 984 seat penumpang. 

10. Kereta Lodaya Lebaran relasi Bandung – Solo dengan kapasitas 912 seat. 

11. Sancaka Lebaran relasi Yogyakarta – Surabaya Gubeng kapasitas 1420 tempat duduk. 

12. Tawang Jaya Premium Lebaran relasi Pasarsenen – Semarang Poncol dengan kapasitas hingga 1120 kursi calon pemudik. 

13. Kereta Pasundan Lebaran relasi Kiaracondong – Surabaya Gubeng kapasitas 1368 seat. 

14. Kereta Kutojaya Utara Tambahan relasi Pasarsenen – Kutoharjo kapasitas 1600 kursi. 

15. Kereta Kutojaya Selatan Lebaran relasi Kiaracondong – Kutoharjo dengan kursi 1368 untuk para calon pemudik dan keluarga. 

16. Kereta Matamarja Lebaran relasi Pasarsenen – Malang dengan kapasitas 1792 seat. 

17. Kereta Kertajaya Lebaran relasi Pasarsenen – Surabaya Pasarturi menampung 1792 seat. 

18. Kereta Brantas Lebaran relasi Pasarsenen – Semarang dan Poncol – Blitar dengan kapasitas yang mampu ditampung sebanyak 1792 seat. 

19. Kereta Taksaka Pagi Lebaran relasi Gambir – Yogyakarta dengan kapasitas 1000 seat. 

20. Kereta tambahan lebaran 2018 Mataram Premium relasi Pasarsenen – Lempayung dengan 1440 seat untuk para calon pemudik. 



Nah, itulah beberapa informasi penting mengenai mudik lebaran 2018 terutama mudik menggunakan kereta api. Persiapkan baik-baik rencana mudik anda dan jangan lupa tetap berhati-hati dan waspada selama perjalanan. Mohon maaf lahir batin ya…
Share
Tweet
Pin
Share
3 comments
Older Posts

Hi, there...I am







Retno Kusuma Wardani



Sebuah blog yang berisi tentang gaya hidup, Parenting dan Review


Menulis sebagai sarana berbagi dan


Mengasah diri



Email kerjasama : retno.kwardani17@gmail.com





IBX58BD2F062B3FE

Follow Us

  • Facebook
  • Twitter
  • Instagram

Popular Posts

  • Mengubah Askes menjadi BPJS Untuk Pensiunan
  • Cara Membuat Boneka Burung Hantu dari kain Flanel
  • Tentang Mengalahkan Diri Sendiri
  • Tampil Beda dengan Handsock dan Ciput Kesan Langsing dari IndBlack
  • Macam-macam Istilah yang Digunakan dalam Jual Beli secara Online

blog kece lainnya..

  • Artadhitive
    7 Tips Istirahat Berkualitas Bagi Blogger Ala Adhi Hermawan
  • Fiksi Lizz
    [Cerbung] Wings for You #10-1
  • Catatan Kecil Liy
    Sayembara Askar (20)

Label Cloud

review cerita Resep tips travel Fiksi lomba blog beauty parenting tekno cemilan profil Puisi tentang anak food and beverage kesehatan jalan-jalan otomotif finance Curhat Ayam dan ikan Cake Donat dan roti fashion cernak makan property Cermin Cerpen home cookies hotel DIY Sambel Tahu tempe cari tahu humaniora cerkak ngalaman humor

Blog Archive

  • ▼  2021 (4)
    • ▼  January (4)
      • Kumpulan Nama Bayi Sesuai Agama Di Indonesia
      • Mewujudkan Smart Home Impian bersama BARDI
      • Nobar Teachers, Original Movie dari Layanan Stream...
      • Konsumsi 8 Makanan ini Agar Pencernaan Lebih Lancar
  • ►  2020 (45)
    • ►  December (4)
    • ►  November (5)
    • ►  October (2)
    • ►  September (3)
    • ►  August (2)
    • ►  July (2)
    • ►  June (3)
    • ►  May (2)
    • ►  April (9)
    • ►  March (2)
    • ►  February (6)
    • ►  January (5)
  • ►  2019 (59)
    • ►  December (1)
    • ►  November (7)
    • ►  October (5)
    • ►  September (4)
    • ►  August (5)
    • ►  July (6)
    • ►  June (1)
    • ►  May (6)
    • ►  April (5)
    • ►  March (10)
    • ►  February (5)
    • ►  January (4)
  • ►  2018 (103)
    • ►  December (7)
    • ►  November (9)
    • ►  October (8)
    • ►  September (11)
    • ►  August (8)
    • ►  July (8)
    • ►  June (6)
    • ►  May (17)
    • ►  April (7)
    • ►  March (10)
    • ►  February (7)
    • ►  January (5)
  • ►  2017 (89)
    • ►  December (3)
    • ►  November (7)
    • ►  October (7)
    • ►  September (7)
    • ►  August (11)
    • ►  July (6)
    • ►  June (11)
    • ►  May (8)
    • ►  April (9)
    • ►  March (7)
    • ►  February (6)
    • ►  January (7)
  • ►  2016 (88)
    • ►  December (6)
    • ►  November (7)
    • ►  October (8)
    • ►  September (8)
    • ►  August (5)
    • ►  July (3)
    • ►  June (5)
    • ►  May (6)
    • ►  April (6)
    • ►  March (12)
    • ►  February (10)
    • ►  January (12)
  • ►  2015 (53)
    • ►  December (1)
    • ►  November (2)
    • ►  October (12)
    • ►  September (6)
    • ►  May (5)
    • ►  April (3)
    • ►  March (10)
    • ►  February (10)
    • ►  January (4)
  • ►  2014 (15)
    • ►  December (6)
    • ►  March (7)
    • ►  January (2)
  • ►  2013 (13)
    • ►  December (8)
    • ►  November (5)

Followers

Member Of




blogger malang citizen


bannermemberfloral

https://www.facebook.com/groups/1949767178581022/

viva

Facebook Twitter Instagram RSS

Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates