Powered by Blogger.

Pages

  • Beranda
  • tentang Retno...
  • Disclosure

lemaripojok

Cookies lebaran mudah murah bolu kering

Yuhuuu.... udah lama nggak ngeluarin oven. Gara-gara anak-anak minta cemilan, akhirnya keluar juga tuh oven. Sebenarnya saya sendiri belum kenal-kenal amat sama si oven, perlu kenalan lebih lama biar cepat akrab. Tapi berhubung si oven bikin badan makin melebar, maka pemakaiannya perlu di rem biar nggak blong-blong amat heheheh.

Dulu sudah pernah membuat bolu kering ini, tapi belum sempat di share disini, fotonya ilang. Akhirnya bikin tapi versi coklat yaitu bolu kering coklat. Nah sekarang bikin lagi bolu kering versi original hanya saja ditambah meises didalamnya.

Membuatnya cukup mudah, bisa menggunakan mikser atau whisk saja. Lumayan kan kalau pakai whisk, sekalian olah raga. Itung-itung untuk membakar kalori sebelum makan bolunya nanti hehehehe.

Bolu kering

Bahan :

250 gr tepung terigu
4 butir telur
200 gr gula pasir
200 ml minyak goreng
2 sdm coklat butir/meises
1/4 sdt vanili bubuk

Cara membuat
Cookies lebaran yang mudah dan murah bolu kering

Kocok telur dan gula pasir sampai berwarna putih. Lalu masukkan tepung terigu dan vanili sedikit-demi sedikit sambil terus diaduk.
Kemudian masukkan minyak goreng dan terakhir masukkan meises. Aduk perlahan sampai merata.
Tata paper cup di atas loyang. Tuang adonan ke dalam paper cup sampai tingginya setengah tinggi paper cup. Lalu panggang di oven yang sudah panas.
Panggang selama kurang lebih 30 menit, atau sampai adonan berwarna kuning kecokatan.
Cookies lebaran yang mudah dan murah, bolu kering

Naah ... Bolu kering sudah siap disantap. Apabila pemanggangannya benar, yaitu bolu benar-benar matang dan bertekstur renyah ketika dingin, maka bolu ini bisa bertahan sampai dua bulan apabila disimpan di wadah yang tertutup rapat. Mungkin saja bisa lebih dari itu, namun saya belum pernah mencoba melebihi waktu tersebut.

Jangan lupa tinggalkan komen ya...dan kabarin jika sudah recook, agar kita bisa sharing pengalaman bareng-bareng.
Jangan lupa juga follow atau add G+ saya . Happy cooking
Share
Tweet
Pin
Share
2 comments



Konon katanya kue ini adalah kue yang ada sejak jaman dahulu kala. Dari namanya, kayak ke Belanda-Belandaan ya, mungkin saja ini adalah makanan peninggalan jaman Belanda dulu.

Iseng-iseng buka kamus bahasa Belanda, ternyata arti lekker adalah enak, nikmat bisa juga berarti nyaman. buka lagi, eh malah nemu kata “gratis” ternyata kata gratis itu berasaldari bahasa Belanda juga, yang artinya cuma-cuma atau bebas. Nah makin ke sini makin OOT kan....heheheh. kembali ke Laptop...

Saya mendengar nama kue Lekker  udah dari dulu, tapi belum pernah makan. Lihat bentuknya pun cuma di foto aja. Kebetulan di rumah ada bahan-bahannya. Langsung deh ekskusi. Lagian bahannya simpel, pasti ada meskipun di warung  kecil sekalipun.


Lekker dengan topping pisang
Lekker dengan topping pisang keju


Karena toppingnya yang ada di rumah cuma pisang sama keju,ya udah manfaatin apa yang ada. Oke...ga pakai lama, mari kita lanjut pada resep

Lekker

Bahan :
3 sdm tepung beras
2 sdm tepung terigu
1 sdm tepung kanji/tapioka
50 gram margarin
1 butir telur
3sdm gula pasir (resep aslinya 5 sdm)
1/2 sdt garam
1/4 sdt vanili bubuk
Air matang secukupnya.

Campur semua bahan kering kecuali gula. Kocok gula dan telur sampai gula larut dan kocokan berwarna agak pucat. Masukkan margarin lalu kocok sampai margarin tercampur rata (punya saya kemaren masih agak bergerindil kecil-kecil ).
Masukkan bahan kering sedikit demi sedikit, bergantian dengan air lalu aduk sampai merata.
Panaskan wajan anti lengket dengan api sedang. Tuang adonan kira-kira satu sendok sayur yang kecil ke atas wajan. Segera putar-putar wajan agar adonan merata dan lebih tipis. Lebih gampang pakai wajan kwalik, tapi saya belum punya.
Setelah permukaan agak kering, beri topping sesuai selera. Biarkan sampai tepinya berwarna kecoklatan, segera lipat dan angkat. Ulangi sampai adonan habis.

Gimana mudah bukan. Oh ya, resep ini saya capture dari salah satu grup masak yang ada di FB. Mohon maaf untuk mbak yang punya resep, namanya tidak ikut tercapture heheheh. Asli resepnya enak. Perpaduan antara gurih, manis dan asin yang seimbang.
Oke moms selamat mencoba...semoga keluarga anda menyukainya...

abaikan bentuknya...yang penting rasanya Bung hehehehe


Share
Tweet
Pin
Share
No comments
pemandian sumber maron 


Haloooo ... Mau cerita nih. Kemaren saya bersama keluarga dan teman, jalan-jalan ke Sumber Maron. Sudah pernah dengar namanya apa belum ? Kalau belum, baiklah saya akan kulik sedikit-sedikit disini.

Sebenarnya, sudah lama ingin jalan-jalan ke sumber maron ini, tapi setiap kali direncanakan selalu gagal. Jadi iri sama teman-teman yang pamer foto di pisbuk. Nggak cuma iri sih tapi juga penasaran. Akhirnya kami pun kesana. Berangkat dari rumah sekitar pukul dua siang, biar tidak terlalu panas. Sengaja juga memilih hari kerja biar anak-anak leluasa bermain. Karena kalau akhir pekan biasanya ramai sekali.

Sumber Maron terletak di desa Karangsuko, kecamatan Pagelaran Kabupaten Malang. Jaraknya dari Kepanjen kira-kira hanya 4 km saja, kalau dari Gondanglegi kurang lebih berjarak 5 km. Dekettt kan...dari rumah, tapi keterlaluan sekali ...baru kali ini sempat kesana. Padahal Sumber Maron ini dekat dengan Pemandian Sumber Taman yang dulu waktu SMP sama SMA sering saya kunjungi.

Belum sempat ketiduran tiba-tiba mobil udah masuk di parkiran. Weittsss ternyata emang beneran dekat dari Kepanjen. Kurang lebih 15 menit perjalanan dari rumah, kalau start dari Stadion Kanjuruhan kira-kira 10 menit sudah sampai disana dengan mengendarai mobil. Ibaratnya kalo mak-mak gini ya...lipstik belum kering, kita udah nyampe di tujuan hehehe.

Oh ya pemandian Sumber Maron ini terletak semacam di lembah gitu, jadi untuk kesana kita mesti melalui jalanan yang menurun. Makanya parkir mobil berada di atas, sedangkan parkir sepeda motor ada yang lebih dekat ke pemandian.

Ada tiga kolam yang bisa kita gunakan untuk berenang. Kolam pertama, yang paling atas airnya cukup jernih dan tenang. Saking jernihnya sampai ikan - ikan yang berenang di dasar kolam nampak jelas dari permukaan. Di sini terdapat persewaan sepeda air, agak lupa juga berapa tarifnya. Kalau tidak salah 15.000 untuk 15 menit.
Sepeda airnya ini kecil ya saudara-saudaraaa Maksimal berat badan yang diperbolehkan hanya 60 kg. Jadi buat emak-emak macam saya ini jangan berharap banyak hehehe.

airnyaaa....jernihhh sampai ikannya kelihatan semuaa...


sepeda air (yang berat badannya diatas 60 kg ngga boleh yaaa)


Rupanya kolam ini semacam bendungan yang airnya kemudian digunakan untuk pembangkit listrik mikro hidro yang akan kita lewati jika kita berjalan menuju ke kolam kedua.

Yuk mari kita teruskan perjalanan, selanjutnya kita dimanjakan dengan pemandangan sawah yang menghijau dan sungai kecil yang mengalirkan air jernih yang berujung di kolam kedua. Mau berenang di sini? Boleh ... Tapi kurang seru. Karena ternyata ujung kolam kedua ini terdapat air terjun.


dikepung pemandangan seperti ini...hmmm pikiran jadi adem


awas...kalo kepleset bisa meluncur di air terjun lhooo


Lanjuuut ya, air terjun ini meskipun musim kemarau seperti ini aliran airnya masih cukup deras. Di bawah air terjun terdapat kolam, yang katanya bagian tengahnya cukup dalam, makanya anak-anak hanya bermain di bagian tepi saja. Jangan khawatir, air di kolam ini juga jernih karena dinding air terjun dan dasar kolam adalah batu. Dinding air terjun tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu curam, bahkan bisa dipanjat walau mesti berhati-hati.


udah kebayang kan gimana segernya mandi dimari?


Masih ada satu lagi yang tidak kalah seru, yaitu ada sungai dengan arus yang cukup deras mengalir dibawah kolam ketiga. Nah di sungai itu, kita bisa tubing dengan menggunakan ban yang banyak disewakan disitu. Harga sewa mulai 3000-5000 rupiah tergantung ukuran ban.


sungainya dangkal tapi airnya mantap

Kalau capek, ada kok tempat semacam gazebo yang disewakan. Amnesia lagi nih, kalau tidak salah harganya 15k/jam/kotak.

Capek setelah bermain air pasti perut pada keroncongan, jangan khawtir disini banyak sekali warung yang menyediakan aneka makanan dan minuman. Kalau saya sih kemarin bawa bekal dari rumah. Lalapan ikan,terong, leunca atau pokak, telur dadar, sambel yang joss pedesnya sama tidak ketinggalan kerupuk. Biar makannya meriah. Sedangkan teman saya membawa mi goreng dan puding. Pokoknya lengkap. Hati senang perut pun kenyang.

Buat sampeyan-sampeyan yang menyukai tantangan, ada wahana flying fox lho. Murah meriah, hanya dengan 10.000 rupiah anda sudah bisa terbang di udara. Saya sih nggak sempat melihat-lihat kesana karena anak-anak buru-buru ingin berenang. Mungkin kapan-kapan saya akan coba... Nggak tau kapan hehehe kayanya udah nggak berani deh, takut duluan’


tuuuh... flying fox nya di ujung sawah sebelah kanan... pengen?

Ayo buruan datang ke Sumber Maron, sebelum musim hujan datang. Karena apabila musim penghujan tidak disarankan untuk ke tempat wisata semacam ini. Karena bisa saja debit air yang besar membahayakan pengunjung.

Udah capek main air, ga nyaman dong kalau nggak mandi. Tenang saja, ada persewaan kamar mandi kok. Selain persewaan kamar mandi juga terdapat musholla kecil yang bersih. Jadi nggak usah khawatir, kita bisa seharian disana.

Nggak terasa hari sudah semakin sore, Anak-anak pun sudah capek dan mulai kedinginan. Setelah bersih-bersih dan berkemas, kami pun bersiap untuk pulang.

Matahari yang hendak turun ke peraduannya tidak lupa kami abadikan. Sebagai pengingat tentang suatu sore yang menyenangkan di Sumber Maron



senja di sumber maron

persawahan sekitar sumbermaron (foto diambil di dekat area parkir)
si kecil aja berani

nggak pengen yang kaya gini?


rame-rame? makin seru!

bole dong saya nampang?

















Share
Tweet
Pin
Share
1 comments

Sebagai orang tua, tentu kita semua senang apabila melihat anak-anak kita suka membaca. Untuk mendukungnya tentu kita tidak sayang mengeluarkan uang untuk membeli buku untuk mereka. Namun buku apakah yang sesuai untuk mereka?

Ketika membeli sebuah buku untuk anak anda, pertimbangan apakah yang anda pakai dalam memilih sebuah buku? Gambarnya, penulisnya, atau penerbitnya? Atau bahkan anda sangat teliti hingga membaca seluruh buku sebelum anda membelinya?

Beberapa waktu lalu saya sempat “menemukan” buku anak yang tidak aman untuk anak. Buku ini menceritakan tentang seorang putri duyung yang cantik,yang merupakan anak maharaja di lautan yaitu Triton anda pasti sudah tahu siapa dia, ya...dia adalah Ariel.

Sampulnya memang menarik. Menampilkan gambar seorang putri duyung dengan warna-warna cerah. Setiap anak pasti tertarik, apalagi anak perempuan yang lebih menyukai cerita tentang putri-putrian

Orang tua pun akan berpikir bahwa buku ini pasti buku anak-anak. Namun apabila kita melihat ke dalam buku maka akan menemukan konten yang tidak sesuai untuk anak.

Setelah saya teliti, ternyata buku itu tidak ada nama penulisnya. Bahkan tidak ada nama penerbitnya. Nah ...lalu siapa yang bertanggung jawab pada isi buku?

Tentu saja buku itu dibuat oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Yaitu orang-orang yang hanya mengejar keuntungan tanpa memperhatikan dampaknya pada anak-anak.

Atau bahkan mereka punya misi tertentu untuk merusak moral generasi kita? Entahlah mungkin saya berpikir terlalu jauh. Semga saja tidak demikian.

Berikut ini beberapa tips untuk memilih buku yang aman bagi anak

1.Carilah buku yang ada nama penerbitnya. Penerbit yang sudah punya nama tidak akan mungkin mempertaruhkan reputasi dengan menerbitkan buku yang tidak bermutu. Tapi tidak semua penerbit yang tidak terkenal itu tidak bermutu. Apalagi sekarang banyak penerbit indie yang menghasilkan buku dengan isi berkualitas. Apabila penerbitnya bukan penerbit yang terkenal, sempatkanlah untuk membaca setidaknya sebagian buku tersebut untuk mengetahui isinya.

2.Lihat apakah ada nama penulisnya. Penulis adalah yang membuat cerita. Lagipula tiap penulis memiliki gaya bercerita masing-masing. Anak anda pun pasti menyukai gaya bahasa atau gaya bercerita penulis tertentu. Dengan mengetahui nama penulis buku, maka kita akan mudah mencari buku lain yang merupakan hasil karya penulis tersebut.

3.Perhatikan tempat membeli buku Saya pernah membeli buku di dalam bis antar kota. Sepintas memang tidak ada masalah, namun bila diperhatikan, pemilihan kata dan susunan kalimatnya kadang kurang tepat sehingga membingungkan anak-anak yang baru mengenal baca tulis. Selain itu juga banyak kesalahan dalam pengetikan. Bahkan ada juga cerita yang tidak memiliki pesan moral sama sekali.


4.Harga buku. Tidak semua buku yang murah itu jelek. Tapi kebanyakan buku berkualitas memang memiliki harga yang lebih mahaldan dijual di toko buku terkenal. Tentu saja kata murah dan mahal ini relatif bagi tiap pembeli.

5.Jangan terkecoh oleh sampul.Banyak sampul buku anak yang menarik, penuh warna ceria dan berciri khas anak-anak. Namun isi di dalamnya sama sekali tidak aman untuk anak. Perlu kejelian orang tua dalam memilih buku.

6. Pilih buku anak yang sesuai untuk usia anak anda. Yang saya maksud disini adalah buku untuk anak usia tiga tahun tentu berbeda untuk anak usia lima tahun. buku untuk usia anak enam tahun akan berbeda dengan anak usia 10 tahun. Hal ini tidaklah mutlak, karena disesuaikan dengan kemampuan anak anda. Semakin besar frekuensi baca anak, maka kemampuan berpikirnya akan semakin berkembang dan buku yang dibacanya pun akan semakin “berat”.

Itulah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih buku untuk anak. Diperlukan peran serta orang tua dalam memilih buku. Karena anak adalah penyerap yang sangat baik, jadi apa yang dibacanya saat ini akan mempengaruhi cara berpikirnya di masa mendatang.

Berikut ini salah satu contoh buku yang tidak aman untuk anak.

tips memilih buku untuk anak
sampul yang sangat "anak-anak" tidak menjamin isinya juga "anak-anak"


tips memilih buku untuk anak
tips memilih buku untuk anak
tips memilih buku untuk anak


Share
Tweet
Pin
Share
3 comments


Warung Lumayan dengan halaman yang luas dan teduh


Semenjak Kepanjen dicanangkan sebagai ibukota kabupaten Malang, semakin banyak tempat wisata kuliner yang berdiri. Mulai dari makanan modern sampai makanan tradisional., semua ada.

Kurang lebih 7 tahun lalu, saya sempat berbincang dengan salah seorang pengusaha kuliner di Kepanjen ini. Menurut mereka usaha kuliner di kepanjen ini terhambat oleh kebiasaan masyarakat setempat yang lebih suka makanan yang enak namun harganya murah. Selain itu jenis makanan baru sulit menembus pasar Kepanjen. Wisata kuliner belum dikenal di Kepanjen pada saat itu.

Sebagai contoh, dulu ada gerai makanan cepat saji yang sudah sangat terkenal. Namun hanya sempat buka beberapa bulan saja lalu kembali tutup karena sepi pembeli.

Namun seiring dengan waktu dan berkembangnya teknologi mengakibatkan perubahan paradigma di masyarakat. Kalau dulu makanan hanya alat pemenuh kebutuhan untuk menghilangkan rasa lapar, kini bergeser menjadi gaya hidup. Bagi beberapa orang, makan untuk kenyang adalah tujuan kesekian, tujuan utamanya adalah posting di media sosial.

Tentu saja hal ini menguntungkan para pengusaha kuliner. Berlomba-lomba mereka melakukan inovasi untuk menarik pembeli. Masing-masing tempat punya segmentsi pasar sendiri-sendiri. Salah satu contoh tempat yang nyaman untuk keluarga adalah Warung Lumayan Kepanjen.

Warung Lumayan terletak di jalan Trunojoyo Kepanjen dan berada beberapa puluh meter ke arah timur stadion Kanjuruhan Kepanjen. Warung yang menghadap ke selatan ini  memiliki dua area makan yaitu di dalam warung dan di luar warung

Di bagian dalam warung yang cukup luas ini terdapat meja-meja besar yang masing-masing meja bisa menampung kurang lebih dari 10 orang. Cara penyajiannya adalah dengan sistim prasmanan. Yaitu pembeli bisa memiih dan mengambil sendiri nasi dan lauk pauk yang diinginkan.



berbagai lauk pauk bisa dipilih sesuai selera anda



Terdapat dua jenis nasi yaitu nasi putih dan nasi empok. Sedangkan sayur dan lauknya ada bermacam-macam. Mulai dari urap, tumis daun pepaya, cap cay, bali telor dan tahu, berbagai jenis olahan ayam,ikan dan daging, tempe goreng, dan lain sebagainya.
Begitu juga dengan minumannya, anda bisa memilih sesuai dengan selera anda baik itu dingin maupun hangat.

mau nasi jagung atau nasi empok?



Untuk anda penggemar lesehan bisa memilih tempat makan di luar warung. Terdapat sebuah gazebo panjang yang memuat tiga meja yang terpisah. Di sebelah gazebo tersebut berdiri sebuah mushola mungil yang nampak sejuk, karena separuh dindingnya berupa anyaman bambu.


gazebo, area bermain dan musholla mungil yang sejuk



Sedangkan di depan gazebo tersebut terdapat sebuah ayunan dan seluncuran untuk anak-anak. Inilah mengapa saya menyebut warung Lumayan kepanjen ini adalah tempat makan yang nyaman untuk seluruh anggota keluarga.

Mulai dari makanananya yang familiar hingga tempat bermainnya yang membuat anak-anak betah. Jadi kalau kita sedang makan, anak-anak bisa bebas bermain.

Yang lebih unik lagi, ayunan dan papan seluncuran tadi dinaungi oleh tanaman merambat yang sedang berbuah yaitu tanaman gambas atau oyong dan tanaman sejenis labu yang buahnya tidak teralu besar.
Juga ada beberapa ayam kate yang berkeliaran di sekitar situ. Namun mungkin karena takut sama manusia, ayam itu tidak pernah mendekati tempat makan.

Tempat yang nyaman seperti ini akan terasa semakin nyaman apabila harganya juga nyaman di kantong. Untunglah warung Lumayan ini harga makanannya tidak membuat kantong jebol. Jadi anda bisa makan dengan nyaman dan hati tenang hehehe.

Capcus deh kesini, tempat, harga dan makanannya oke. Hanya sayangnya sewaktu saya masuk ke kamar mandinya tidak terdapat Water Closet. Mungkin ada tapi di kamar mandi yang lain.

Warung Lumayan benar-benar rekomended untuk anda yang mencari tempat makan dengan menu familiar dan tempat yang nyaman untuk seluruh anggota keluarga.



labu yang sedang berbuah, warnanya memberi kesan ceria




abaikan labunya, perhatikan backgroundnya : sawah yang menghijau menghampar, makan pun semakin nikmat


gambas pun tak ketinggalan berbuah lebat

Share
Tweet
Pin
Share
1 comments
Dahulu sebelum anak-anak masuk Sekolah Dasar, saya kira pelajaran yang paling sulit dipelajari adalah bahasa Inggris. Karena Bahasa Inggris adalah bahasa asing yang jarang dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Tapi ternyata anggapan saya itu keliru. Karena ternyata paling sulit adalah belajar bahasa Jawa.

Memang sejak pertama kali belajar bicara, anak-anak dikenalkan dengan Bahasa Indonesia. Meskipun bahasa yang digunakan oleh lingkungan sekitar rumah kami hampir semuanya menggunakan bahasa Jawa. Bukan karena sok atau gengsi mengajari anak berbahasa Jawa. Tapi karena kami punya alasan tersendiri mengapa bahasa yang pertama kami kenalkan ke anak-anak adalah bahasa Indonesia.

Yang pertama : karena banyak saudara yang tinggal di luar kota dan di luar Jawa. Otomatis bahasa yang digunakan apabila berkomunikasi dengan mereka adalah bahasa Indonesia. Mengenalkan bahasa Indonesia sejak dini diharapkan dapat menghilangkan kecanggungan bila anak-anak bertemu dengan saudara yang jauh.

Yang kedua : agar anak lebih mudah memahami apabila dibacakan buku cerita, ataupun menonton acara anak-anak di televisi.

Yang ketiga : harapan kami apabila mereka sekolah kelak akan lebih mudah memahami penjelasan dari guru.

Yang keempat : bahasa Jawa adalah bahasa yang digunakan sehari-hari di lingkungan rumah kami. Jadi tanpa diajari pun anak-anak pasti akan menguasainya.

Dan benar juga dugaan kami. Meskipun pada awal mereka belajar berbicara dikenalkan dengan bahasa Indonesia, namun ketika sudah berbaur dengan lingkungan, bermain dengan teman sebaya, bahasa Jawa kini sudah menjadi bahasa mereka sehari-hari. Tentu saja sebagai orang tua saya juga menggunakannya di rumah, terutama apabila ada kata-kata baru yang mereka kenal atau tentang penggunaan kata yang benar pada ucapan.

Namun ternyata, ketika si sulung masuk Sekolah Dasar , bahasa Jawa terasa lebih sulit dari bahasa Inggris. Padahal setiap hari di rumah sudah menggunakan bahasa Jawa.

Ada yang terlupa disini. Yaaa.. Saya lupa bahwa saya tinggal di Indonesia bagian Malang, di Kepanjen tepatnya. Bahasa Jawa yang digunakan disini amat jauh berbeda, dengan bahasa yang digunakan dalam buku teks di sekolah.

Kalau saja saya tinggal di kecamatan Donomulyo, Sumbermanjing Kulon atau Kalipare maka anak saya tidak akan mengalami kesulitan yang berarti, karena di tiga kecamatan tersebut, secara umum masyarakatnya menggunakan bahasa Jawa yang lebih halus.

Sedangkan kecamatan lainnya di kabupaten Malang, didominasi oleh bahasa Jawa Malangan dan Madura.

Seperti yang kita tahu, suku yang ada di kabupaten Malang ini mayoritas adalah suku Jawa dan Madura. Yang kemudian seiring dengan berjalannya waktu lahirlah anak-anak pendalungan yaitu keturunan Jawa dan Madura. Seperti saya ini.

Ada anak-anak pendalungan yang masih lekat dengan bahasa Madura, namun ada juga yang bahkan tidak mengerti sama sekali bahasa Madura. Contohnya saya (lagi). Tapi saya bangga kok berdarah madura heheheh.

Keluarga sangat berpengaruh pada penggunaan bahasa yang digunakan oleh anak-anak mereka. Taruhlah saya sebagai contoh, meskipun lingkungan sekitar rumah orang tua saya banyak yang sesama pendalungan juga, dimana mereka menggunakan dua bahasa dalam keseharian mereka yaitu Madura dan Jawa. Tapi karena di rumah orang tua saya hanya menggunakan bahasa Jawa (dan Indonesia tentunya), saya jadi tidak mengerti sama sekali bahasa Madura. Terlebih Bapak saya langganan majalah Bahasa Jawa, yang bahasa Jawanya itu kulonan, alias bahasa Jawa yang halus, jadi makin jago saya ngomong Jawanya . Sehingga saya dulu tidak pernah kesulitan dengan pelajaran bahasa Jawa.

Dalam bahasa Jawa dibedakan antara bahasa ngoko lugu, ngoko alus, krama lugu dan krama alus. Penggunaannya tergantung pada siapa lawan bicaranya. Apakah orang yang lebih muda dari kita, teman sebaya, orang tua atau orang lain yang lebih dihormati.

Uniknya bahasa Jawa Malangan ini berbeda dengan bahasa Jawa dari daerah lain hanya pada bahasa ngoko-nya saja. Sedangkan untuk Krama alusnya tidak berbeda.

Dan yang lebih ekstrim lagi, di Malang ada bahasa khas Malang yang tidak ditemukan di daerah lain. Bahasa itu adalah bahasa walikan. Yaitu mengucapkan kata-kata dengan cara membacanya dari belakang. Namun saya tidak akan membahasnya kali ini.

Kembali ke kesulitan belajar bahasa Jawa. Dalam buku pelajaran bahasa Jawa dan LKS yang diperoleh dari sekolah, bahasa Jawa yang digunakan adalah bahasa Jawa yang biasa kami menyebutnya dengan bahasa Jawa kulonan.

Dimana bahasa Jawa kulonan itu lebih halus dari bahasa Malangan. Akibatnya, meskipun anak saya sehari-hari sudah menggunakan bahasa Jawa di rumah tapi masih kesulitan dalam mempelajari bahasa Jawa yang diajarkan di sekolah.

Banyak sekali kata-kata yang tidak dia pahami, bahkan belum pernah dia dengar sama-sekali. Berikut ini saya berikan contoh bahasa yang kami gunakan sehari-hari dirumah, dibandingkan dengan bahasa Jawa yang dipelajari di sekolah berikut artinya.

Bahasa Jawa Malangan
Bahasa Jawa Kulonan
Bahasa Indonesia
Yo opo
Piye/kepriye
bagaimana
Ndik (ndik endi?)
Ing (ing endi?)
Di (di mana?)
Teka (teka endi)
Saka (saka ngendi?)
Dari (dari mana?)
Ate (ate nandi?)
Arep (arep nandi?)
Mau {ke} (mau ke mana?)
mari
rampung
selesai
celukane
undangane
{nama} panggilannya
jelas
cetha
jelas
ketok
katon
terlihat
iko
kae
Itu (jauh)
iku
kuwi
Itu (dekat)
judul
Irah-irahan
judul
ambune
gandane
baunya
jumlahe
cacahe
jumlahnya

Tabel diatas menunjukkan sebagian kecil kata dalam bahasa Jawa Malangan yang berbeda dengan bahasa Jawa kulonan yang digunakan dalam pelajaran sekolah.

Awal masuk sekolah dan mendapatkan pelajaran bahasa Jawa, si sulung banyak bertanya pada saya tentang arti dari masing-masing kata. Maklum, mau saya suruh cari sendiri di kamus, tapi kamusnya tidak ada. Syukurlah  kesulitan itu hanya muncul di awal saja. Karena seiring dengan berjalannya waktu, anak saya sudah mulai paham dan hafal.

Itulah salah satu keunikan tinggal di Indonesia terutama Indonesia bagian Malang hehehe... Keragaman bahasa itu hanya sebagian kecil dari keragaman Indonesia yang kaya akan budaya daerah. Untunglah ditengah-tengah bahasa daerah yang jumlahnya puluhan bahkan mungkin ratusan, ada bahasa Indonesia yang menyatukan kita semua.

Mari kita berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Dan tetap gunakan bahasa daerah dalam kehidupan sehari-hari kita.

Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Hari ini ceritanya mau curhat...sebenarnya ada beberapa resep masakan yang belum sempat diposting. Tapi karena foto juga belum diedit dan diberi watermark jadi ya sudahlah, mungkin besok saya akan posting resep lagi. 

Cuma mau cerita kalau kemarin saya mendapat kejutan kecil. Tiba-tiba saja Pak Pos mampir ke rumah. Kebetulan yang menerima suami saya nih. Sempat kaget juga dianya, karena nggak merasa pesan barang kok tiba-tiba ada Pak Pos yang mampir.

Karena biasanya Pak Pos mampir untuk mengantarkan paket dagangan suami saya, sekarang rupanya mengantarkan benda lain. Apa itu?

Wesel. Ya...Pak Pos mengirimkan wesel atas nama saya. What a surprise.... 

Rupanya cerita pendek berbahasa jawa yang pernah saya kirimkan ke majalah, dimuat sodaraaa.... Padahal sudah tiga bulan lebih, bahkan saya sendiri pun lupa kalau pernah mengirimkan naskah ke majalah tersebut.

Sungguh sebuah penghargaan yang tak terkira buat saya, karena baru sekali saya mengirimkan naskah ke majalah tersebut tapi langsung diterima (kalau ke majalah lain sudah sering...dan ditolak semua hahaha...)

Meskipun nilai uangnya tidak seberapa tapi senengnya itu lhoo ngalahin rasa makan bakso setelah sebulan nggak beli hehehehe.

Baru kali ini saya tau yang namanya wesel. Begitu diberikan oleh suami saya, cuma saya lihat saja sambil senyum-senyum. Untung ngasihnya di dalam rumah. Kalau diluar rumah kan orang bisa salah sangka sama saya hehehehe.

Keesokan harinya alias pagi tadi, suami menawarkan diri untuk mengambilkan wesel di kantor pos. Saya ya manut-manut saja, karena mau minta antar suami ya nggak mungkin wong beliaunya sambil kerja. Tidak lupa KTP saya sertakan sebagai bukti. 

Ba'da Dzuhur suami sudah pulang lagi, dengan senyum-senyum saya sekati dia. Tapi dia cuek aja, malah memasang charger ke hapenya. Hiks

"Wah, mau ngerjain saya ya.." Pikir saya, dia suka usil sih sama saya. Kadang lucu kadang nyebelin juga.

"Ternyata, wesel itu harus ada tanda tangan penerima sama nama terang, coba lihat deh di belakang kertas itu "kata suamiku tiba-tiba.

"Oh ... Ha ... Oalah ... Baru tahu aku hahahha...." Jawabku sambil tertawa lebar...maklum sodara..pengalaman pertama ini....

Setelah kutandatangani dan menulis kererangan yang diperlukan. Kuserahkan kembali wesel itu ke suamiku.

"Setelah ini aku berangkat lagi lho " kata suamiku.

"Mau kemana?" 

"Ke kantor pos lagi lah...keburu tutup"

"Oh, OK. " jawabku. "Hati-hati di jalan ya..." Tambahku lagi.

Beberapa saat setelah suamiku berangkat tiba-tiba telp berbunyi. Rupanya ayahnya anak-anak.

"Halo, yang .... Weselnya tadi ketinggalan di rumah ta?" Tanyanya.

"Bukannya sudah masuk tas?" Jawabku.

"Nggak ada tuh, coba cari di tas satunya!"

Dan ternyataaaaa...suamiku memang salah ambil tas, sodara...

Dan beberapa waktu kemudian dia pun muncul lagi. Kali ini dia yang senyum-senyum.

"Haduuh...malu aku sama mbaknya, udah di depan loket, nyari kertas weselnya kok nggak ada, mana banyak orang lagi...malu aku diketawain " katanya.

"Wkwkwkwk...salah sendiri...." Kataku.

Setelah menerima wesel dari tanganku, dia pun berangkat lagi ke kantor pos. 

Moga-moga saja kantor pos belum tutup, biar nggak balik lagi kesana besok...

#sampai tulisan ini selesai dibuat, saya juga belum tahu apakah wesel saya sudah dicairkan apa belum.

Inilah penampakan wesel bersejarah itu.


Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Sudah jadi kebiasaan di keluarga Japar dan Kosim kalau makan pasti pakai lauk kerupuk. Tidak peduli sudah ada daging, ikan atau tahu, kerupuk itu harus selalu tersedia. Apalagi si Japar, dia paling doyan sama kerupuk. Dia bisa menghabiskan empat bungkus kerupuk sekaligus tiap kali makan.
Suatu hari saat Japar mau makan, dia lihat toples kerupuk sudah kosong.
"Kosim, mas minta tolong belikan krupuk lima bungkus, di wak Amin ya..."
"Yo mas" Kata kosim sambil beranjak pergi.
Setiba di warung, Kosim melihat kerupuk yang tinggal dua bungkus. Tiba-tiba Kosim ingat pesan bapaknya untuk saling berbagi.
"Ini mas, krupuknya," kata Kosim sambil menyerahkan sebungkus kerupuk.
"Lho, kok cuma satu? " tanya Japar
"Lha, tadi krupuknya tinggal dua bungkus, aku kasihan sama wak Amin kalau krupuknya habis.. jadi aku cuma beli satu..."
"Oalah Sim...Sim..."
Share
Tweet
Pin
Share
No comments




makanan tradisional yang kaya protein ini ternyata bisa diolah menjadi barbagai macam olahan masakan. Salah satunya adalah tempe bacem. 
Pertama kali melihat tempe bacem, saya sama sekali tidak tertarik. karena penampilannya yang kurang menarik. Melihat Eyang Uti masak tempe bacem, jadi makin illfeel karena masaknya direbus dan diberi gula yang cukup banyak untuk ukuran lauk. 
Pikiran udah kemana-mana, membayangkan tempe yang rasanya bakalan manis kayak kolak hehehe. Setelah mencoba secuil saja...alamaaak ternyata aku salah...tempe bacem itu ternyata enak sekali. rasanya sedap, meriah di mulut. Bumbunya meresap sampai ke dalam. Memang ada rasa manisnya tapi tidak semanis yang aku bayangkan hehehe.
Tempe bacem bisa langsung dimakan begitu selesai direbus sampai airnya menyusut. tapi akan lebih enak, lebih sedap kalau digoreng sebentar. Tapi bisa juga dipanggang karena lebih sehat tentunya. 
Tidak hanya tempe, tahu pun bisa dimasak bersamaan dengan tempe. Asal pada saat masaknya tdak terlalu sering diaduk. Karena tahu bisa hancur.  Lanjut ke resep yaaa...

tempe bacem 

Bahan ;

tempe 400 gr
tahu 400 gr ( bisa menggunakan tempe saja atau tahu saja, sesuai selera anda)
gula merah 180 gr
air kelapa -/+ 450 ml ( saya pakai air kelapa dari 1 butir kelapa )
kecap 3 sdm
air -/+ 50 ml (secukupnya)
daun salam 3 lembar
laos 3 potong @2 cm ( digeprek)
minyak goreng secukupnya

bumbu halus ;

bawang merah 7 butir
bawang putih  7 butir
ketumbar 1 sdt
garam -/+ 1 sdt

cara memasak
haluskan bumbu halus, potong-potong tempe/tahu seperti saat mau menggoreng tempe. Lalu tuang air kelapa kedalam panci, masukkan bumbu halus, daun salam dan laos. sisir gula merah lalu masukkan ke dalam panci. 
Aduk hingga bumbu merata, lalu masukkan tempe dan tahu. Apabila air kelapa terlalu sedikit, tambahkan air sampai kira- kira tempe dan tahu tersebut terendam.
Rebus sampai air menyusut setengahnya, lalu tambahkan kecap manis. Sesekali aduklah agar tempe dan tahu terendam merata.
Pemberian kecap manis ini selain untuk menambah rasa, juga untuk mempercantik warna tempe bacem. Apabila warnanya terlalu pucat,, menurut saya itu kurang menarik. Tapi ini masalah selera, jadi bisa dikondisikan sesuai selera anda.
Nah setelah air menyusut (asat-jawa), matikan kompor. Panaskan wajan. Settelah panas tuang minyak goreng. Tunggulah hingga minyak goreng cukup panas. tapi jangan terlalu panas karena bisa merusak minyak goreng. 
Setelah cukup panas masukkan beberapa potong tempe. Goreng sebentar saja, membaliknya cukup sekali saja agar tidak menyerap terlalu banyak minyak. Ingat jangan terlalu lama menggorengnya karena kandungan gula yang cukup tinggi menyebabkan masakan ini mudah sekali gosong.
Selain digoreng, tempe bacem juga bisa di panggang. Memang tidak segurih kalau digoreng. tapi demi kesehatan okelah...hehehe
Kalau saya sih tergantung mood aja. Pinginnya yang mana hihihi. 

Ngomong ngomong soal minyak goreng, apabila kita hendak menggoreng, terlebih dahulu panaskan wajan hingga cukup panasnya. Lalu tuang minyak goreng secukupnya. Tunggu hingga minyak goreng cukup panas, tapi jangan terlalu panas karena akan merusak minyak goreng. Merusak minyak goreng maksudnya adalah merusak kandungan gizi yang ada dalam minyak goreng tersebut. 
Seperti kita tahu, dalam plastik kemasan minyak goreng tertulis “mengandung pro vit A”, atau mengandung “omega 3 dan 6”. Nah kandungan gizi yang demikian itu yang akan hilang jika kita salah dalam proses memasak. 
Memasak tidak hanya bicara tentang rasa, tapi di dalamnya banyak sekali unsur lain seperti manfaat masakan untuk tubuh kita, hal ini berkaitan dengan kandungan gizi. Selain itu juga berkatan dengan seni. Yaitu bagaimana kita menyajikan makanan dengan indah dan menarik agar menambah selera makan. Kalau soal ini saya angkat tangan dah hehehe... Selain itu juga citarasa masakan yang dihasilkan oleh setiap orang akan berbeda meskipun dengan bahan dan komposisi yang sama. Itulah mengapa saya menyebut proses memasak juga bagian dari seni. Yah...seni memasak. So mari kita memasak dengan citarasa kita sendiri....
Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Cara membuat brudel ala manado
Brudel dengan chocochip

 
Brudel sebenarnya adalah makanan khas dari Manado. Yang merupakan gabungan antara cake dan roti. Adonannya lembek seperti cake tapi hasil akhirnya berongga seperti roti. Mudah-mudahan saya benar. Karena belum pernah makan sebelumnya. Jadi judulnya sok tahu nih...tapi dari hasil jalan-jalan dari blog ke blog emang saperti itulah hasilnya.
Rasa brudel ini mengingatkan jajanan pada zaman masih kecil dulu. Roti berbentuk bulat cabochon, halah emangnya batu akik bentuknya cabochon ? Hehehe.... Ya benar roti bulat sebesar kepalan orang dewasa dibungkus plastik transparan dan bertuliskan “roti bluder”.
Resep brudel kali ini saya nyontek resepny mbak Ricke, resepnya simpel dan hemat ...tetep ya, ciri khas emak-emaknya nggak ketinggalan, maunya yang murah tapi enak hihihi.

Lanjuuuut pada resep yaa...

Brudel :

Bahan;
300 gr tepung terigu
100 gr gula
1/2 bungkus ragi instant
1/2 sdt vanili
3 butir telur
1/4 sdt garam
1 sachet SKM (Susu kental manis)
80 ml air hangat
75 gr margarin

Sebelum membuat adonan, lebih baik kita membuat adonan biang terlebih dahulu. Membuat adonan biang ini agar kita mengetahui apakah ragi instan yang kita gunakan masih bagus atau sudah tidak bekerja lagi.
Adonan biang terdiri dari air hangat- hangat kuku, sedikit gula dan ragi instan. Cara mengetahui air hangat yang tepat adalah apabila kita memasukkan jari ke dalam air tersebut beberapa saat maka akan terasa nyaman. Apabila kita memasukkan jari beberapa saat ternyata masih terasa panas, maka akan membuat ragi rusak dan adonan tidak dapat mengembang.

Masukkan air hangat, sedikit gula dan ragi instan ke dalam suatu wadah. Aduk dan tunggu kurang lebih 7 menit. Ragi yang masih baik akan menghasilkan buih. Namun apabila adonan biang tersebut tidak menghasilkan buih maka bisa dipastikan ragi tersebut telah rusak atau kadaluwarsa.

Sementara itu, kocok gula, telur, susu kental manis,vanili sampai larut lalu tambahkan adonan biang, aduk sampai merata.. Setelah itu masukkan , tepung terigu sambil diaduk sampai rata. Terakhir masukkan margarin dan garam. Lalu kocok adonan sampai lembut. Saya kemarin hanya menggunakan whisk.

Tunggu adonan mengembang sampai dua kali lipat biasanya satu jam. Jangan lupa ditutupi plastik dan kain basah agar permukaan adonan tidak kering Lalu kempiskan sambil di tuang ke loyang tulban yang sudah disemir margarin dan ditaburi tepung terigu. Setelah dituang, diamkan adonan kurang lebih 30 menit. Lalu taburi permukaan adonan dengan topping favorit. Kebetulan anak-anak sukanya coklat, jadi saya menggunakan chocochip sebagai taburan.


Resep bluder bisa untuk oleh oleh



resep bluder manado

Ceritanya waktu itu saya nitip ke mas bojo untuk membelikan chocochip, setelah beli ternyata beliaunya tidak langsung pulang. Nggak tau ngopi atau mampir ke rumah temannya. Setelah beberapa kali di telpon baru deh, doi muncul sambil senyum-senyum. Padahal adonan udah ngembang tinggal nunggu dimasak, untung nggak sampek over fermented bisa kecut roti saya, Jendral.
Dan ternyata apa yang terjadi saudara-saudaraaaaa ???
Chocochipnya nempel jadi satu semua. Usut punya usut, ternyata setelah beli, chocochipnya di letakkan di dashboard mobil. Lalu mobilnya kepanasan, dan itu tidak sebentar ... Hiks. Untunglah rasanya tidak berubah, masih berasa coklat hehehe.
Ya sudah akhirnya chochocip amorf tadi masih dipakai juga. Karena emang ga ada lainnya lagi, hiks.
Baiklah kembali ke adonan, ditinggal cerita pasti adonanya udah ngembang nih hehehe. Setelah ditaburi chocochip, adonan yaang tingginya setengah loyang ini dipanggang. Karena saya pakai otang yang tidak ada termometernya, jadi ya kira-kira saja. Asalkan oven sudah panas, adonan siap dimasukkan.


resep bluder manado

 Tunggu adonan sampai matang. Untuk mengetahui apakah adonan sudah matang apa belum, lakukanlah tes tusuk. Ambil sebatang lidi atau tusuk sate. Tusukkan lidi tersebut ke dalam adonan. Apabila masih ada adonan yang menempel maka roti belum matang. Jika tidak ada adonan yang menempel berarti sudah matang.
Setelah matang segera keluarkan kue dari dalam loyang lalu olesi permukaannya dengan margarin. Hal ini dilakukan agar permukaan kue lembut. Setelah dingin, simpan di tempat tertutup

Sebelum membuat brudel ini saya beberapa kali membuat cake. Mungkin karena sudah bosan, cake yang biasanya laris manis tak bersisa kemarin malah bersisa dan tidak tersentuh...hiks. Tapi begitu ada brudel ini anak-anak langsung lahap lagi. Memang teksturnya lebih dekat ke roti daripada cake, jadi anak-anak pikir yang mereka makan adalah roti. Padahal brudel kan roti setengah cake hihihi.

BACA JUGA : RESEP ROTI MANIS EMPUK METODE THANG ZONG/WATER ROUX


BACA JUGA : RESEP ROTI MANIS EMPUK TANPA ULEN


Wokkey moms and Dads ... Selamat mencoba resep ini, saran saya sebelum mencoba. Baca dan pahami baik-baik, kalau perlu dibaca berulang-ulang Biar hasilnya sesuai harapan. Apalagi kalau baca tulisan saya yang agak njelimet bin rumit ini. Harap sabar ya... Boleh kok bertanya, semoga saya pun bisa menjawabnya dengan benar. Finally thanks for reading my blog. Tengok-tengok lagi ya kalau ada resep yang lain.



Share
Tweet
Pin
Share
4 comments
Alhamdulillah, mesin ketik yang lama mengalami kerusakan. Lho... rusak kok alhamdulillah? ketika ita menghadapi masalah dengan kesabaran dan ketenangan pasti ada hikmah yang tersembunyi di balik kejadian tersebut.
Contohnya seperti apa yang baru saja saya alami. mesin ketik yang lama rusak, ya sudah berarti saya harus istirahat dulu ngetiknya. Ternyata oh ternyata kangmas bojo membelikan mesin ketik yang baru. kalau begini nikmat mana lagi yang kamu dustakan? Alhamdulillah yaah (Syahrini mode #on) hehehe

Akan tetapi timbul masalah baru, yaitu tulisan saya yang berasal dari gadged begitu dipindah ke internet jadi berantakan.Hhaduuuh penulisnya saja bingung membacanya. bagaimana dengan orang lain. Untunglah tiba-tiba saya ingat dengan seseorang eh sesuatu.
Siapa lagi kalau bukan eyang Google. Berulang kali menuliskan kata kunci, yang keluar malah cara merapikan hasil copy paste dari internet. bukan ke internet.Akhirnya kepikiran untuk membalik prosesnya. untunglah saya menemukan cara yang paling praktis dari "melangkah denganhati.blogspot.com". Berikut ini langkah-langkahnya :

1. setelah artikel atautulisan dicopy dari internet maka paste-kan di note pad
2. tekan sekali lagi tombol ctrl A di notepad.
3. Paste-kan di halaman word anda
Berhubung kejadian yang saya alami adalah kebalikannya, maka saya pun membalik langkah-langkah yang tertulis diatas.
Adapun langkah-langkahnya menjadi :
1. tekan ctrl A pada artikel yang ingin anda posting di internet. Lalu tekan ctrl C.
2. buka notepad lalu tekan ctrl V.
3. Tekan lagi tombol CTRL A di notepad lalu pastekan di ruang edit halaman internet anda.

Mudah dan praktis bukan? semoga tulisan ini bisa membantu.
terimakasih atas kunjungan anda

Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Newer Posts
Older Posts

Hi, there...I am







Retno Kusuma Wardani



Sebuah blog yang berisi tentang gaya hidup, Parenting dan Review


Menulis sebagai sarana berbagi dan


Mengasah diri



Email kerjasama : retno.kwardani17@gmail.com





IBX58BD2F062B3FE

Follow Us

  • Facebook
  • Twitter
  • Instagram

Popular Posts

  • Mengubah Askes menjadi BPJS Untuk Pensiunan
  • Cara Membuat Boneka Burung Hantu dari kain Flanel
  • Tentang Mengalahkan Diri Sendiri
  • Tampil Beda dengan Handsock dan Ciput Kesan Langsing dari IndBlack
  • Macam-macam Istilah yang Digunakan dalam Jual Beli secara Online

blog kece lainnya..

  • Artadhitive
    7 Tips Istirahat Berkualitas Bagi Blogger Ala Adhi Hermawan
  • Fiksi Lizz
    [Cerbung] Wings for You #10-1
  • Catatan Kecil Liy
    Sayembara Askar (20)

Label Cloud

review cerita Resep tips travel Fiksi lomba blog beauty parenting tekno cemilan profil Puisi tentang anak food and beverage kesehatan jalan-jalan otomotif finance Curhat Ayam dan ikan Cake Donat dan roti fashion cernak makan property Cermin Cerpen home cookies hotel DIY Sambel Tahu tempe cari tahu humaniora cerkak ngalaman humor

Blog Archive

  • ►  2021 (5)
    • ►  January (5)
  • ►  2020 (45)
    • ►  December (4)
    • ►  November (5)
    • ►  October (2)
    • ►  September (3)
    • ►  August (2)
    • ►  July (2)
    • ►  June (3)
    • ►  May (2)
    • ►  April (9)
    • ►  March (2)
    • ►  February (6)
    • ►  January (5)
  • ►  2019 (59)
    • ►  December (1)
    • ►  November (7)
    • ►  October (5)
    • ►  September (4)
    • ►  August (5)
    • ►  July (6)
    • ►  June (1)
    • ►  May (6)
    • ►  April (5)
    • ►  March (10)
    • ►  February (5)
    • ►  January (4)
  • ►  2018 (103)
    • ►  December (7)
    • ►  November (9)
    • ►  October (8)
    • ►  September (11)
    • ►  August (8)
    • ►  July (8)
    • ►  June (6)
    • ►  May (17)
    • ►  April (7)
    • ►  March (10)
    • ►  February (7)
    • ►  January (5)
  • ►  2017 (89)
    • ►  December (3)
    • ►  November (7)
    • ►  October (7)
    • ►  September (7)
    • ►  August (11)
    • ►  July (6)
    • ►  June (11)
    • ►  May (8)
    • ►  April (9)
    • ►  March (7)
    • ►  February (6)
    • ►  January (7)
  • ►  2016 (88)
    • ►  December (6)
    • ►  November (7)
    • ►  October (8)
    • ►  September (8)
    • ►  August (5)
    • ►  July (3)
    • ►  June (5)
    • ►  May (6)
    • ►  April (6)
    • ►  March (12)
    • ►  February (10)
    • ►  January (12)
  • ▼  2015 (53)
    • ▼  December (1)
      • bolu kering
    • ►  November (2)
      • LEKKER
      • Sumber Maron, Wisata Air Keluarga yang Murah Meriah
    • ►  October (12)
      • tips memilih buku untuk anak
      • Warung lumayan kepanjen Tempat makan yang nyaman ...
      • Inilah sebabnya Mengapa Anak Saya Kesulitan dalam...
      • Salah tas (cerita tentang wesel)
      • kasihan
      • Tempe dan Tahu bacem
      • Resep BRUDEL dengan chocochip
      • cara merapikan tulisan yang berantakan saat dipost...
    • ►  September (6)
    • ►  May (5)
    • ►  April (3)
    • ►  March (10)
    • ►  February (10)
    • ►  January (4)
  • ►  2014 (15)
    • ►  December (6)
    • ►  March (7)
    • ►  January (2)
  • ►  2013 (13)
    • ►  December (8)
    • ►  November (5)

Followers

Member Of




blogger malang citizen


bannermemberfloral

https://www.facebook.com/groups/1949767178581022/

viva

Facebook Twitter Instagram RSS

Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates