kesehatan

Merasa Pendek? Inilah Rata-rata Tinggi Wanita Indonesia

13.31.00

Konten [Tampil]

Tinggi rata-rata wanita Indonesia

Siapa disini yang tingginya kurang dari satu meter setengah ayo ngacung? Sudah pasti saya ngacung lebih dahulu, karena tinggi saya cuma 148 cm. Walaupun tinggi saya semampai alias semeter setengah tak sampai tapi sejauh ini saya masih merasa baik-baik saja, karena saat berkumpul dengan teman-teman ternyata meskipun 'mini' tapi masih banyak yang seukuran eh sama tingginya.

Untuk mengakali tinggi badan yang kurang, kadang saya memakai heels atau sedikit berjinjit pada saat foto bersama. Lumayanlah, bisa menambah tinggi 2-3 cm.

Dibandingkan kedua kakak perempuan, tubuh saya juga paling pendek. Padahal merunut dari cerita keluarga yang pernah saya dengar, untuk urusan gizi makanan saya lebih baik dari mereka. Tapi entah mengapa justru saya yang paling pendek.

Memangnya berapa rata-rata tinggi badan wanita Indonesia? Menurut salah satu media yang saya baca, tinggi rata-rata orang Indonesia mengalami stagnasi alias tidak bertambah secara signifikan pada tahun 1985-2019. 

Pada tahun 1985 tercatat tinggi rata-rata pria dewasa 161 cm dan tinggi rata-rata wanita Indonesia 154 cm. Angka itu hanya meningkat 5 cm di tahun 2019 yaitu menjadi 166,1 cm untuk pria dewasa dan 154,4 cm pada wanita dewasa.

Bandingkan dengan Belanda yang merupakan negara dengan rata-rata orang tertinggi, yaitu 1,84 cm untuk pria dan 1,71 cm untuk wanita. Rata-rata tinggi yang dimiliki orang Indonesia ini mendudukkan Indonesia sebagai negara dengan tinggi badan terendah no 10 dari 11 negara di Asia Tenggara. Kira-kira apa ya penyebabnya?

Beberapa website kesehatan terpercaya mengatakan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi tinggi badan yaitu :


Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi badan

Faktor yang mempengaruhi tinggi badan : 

1. Faktor Genetik

Faktor genetik adalah faktor yang menurun dari kedua orang tua. Beberapa sumber menyatakan bahwa tinggi badan anak diwariskan dari ayah. Namun demikian ada faktor-faktor lainya yang juga mempengaruhi tinggi anak.

2. Nutrisi

Berkaca dari rata-rata tinggi orang Jepang yang meningkat 10 cm dalam jangka waktu 40 tahun, dan orang Korea yang memiliki peningkatan rata-rata paling tinggi, Nutrisi juga memiliki peran penting dalam pertambahan tinggi badan. Seperti yang kita tahu bahwa makanan orang-orang Jepang dan Korea sarat akan protein hewani dan nabati. Bandingkan dengan kebiasaan makanan orang Indonesia yang lebih dominan unsur karbohidratnya.

Untuk menunjang tinggi badan tubuh membutuhkan asupan vitamin D, Kalsium dan Fosfor. Mineral-mineral tersebut bisa didapat dari protein hewani contohnya putih telur, daging, ayam, ikan dan aneka seafood, dan juga protein nabati seperti kacang-kacangan (kacang tanah, kacang hijau, kacang polong), tahu dan tempe. Jika nutrisi yang diasup oleh tubuh mencukupi maka kita tidak perlu mengkonsumsi suplemen khusus.

3. Hormon

Hormon pertumbuhan sangat berperan untuk penambahan tinggi badan terutama pada masa anak-anak dan pubertas. Hormon pertumbuhan (Growth Hormone) ini diproduksi secara alami oleh tubuh, walaupun begitu ada juga hormon sintetis yang dapat dimasukkan ke dalam tubuh melalui suntikan. Pada orang dewasa, hormon ini bermanfaat untuk memelihara organ dalam tubuh seperti jantung, hati, paru-paru, ginjal, sistem otot dan syaraf.

Agar hormon pertumbuhan bekerja dengan baik, lakukan hal-hal berikut ini :

  • Kurangi karbohidrat yang bersumber dari nasi putih dan kue. Pilihlah makanan yang mengandung karbohidrat kompleks seperti yang terdapat dalam buah dan sayur.
  • Batasi asupan gula dari makanan dan minuman tinggi gula
  • Olahraga secara rutin
  • Hindari makanan kurang lebih 2-3 jam sebelum tidur
  • Istirahat yang cukup dan berkualitas yaitu 7- 9 jam setiap malam.

4. Aktivitas

Bergerak aktif juga dapat meningkatkan kerja hormon pertumbuhan. Salah satu aktivitas yang mendukung pertumbuhan adalah olahraga yang dilakukan secara rutin. Olah raga yang dianjurkan untuk menambah tinggi badan antara lain : atletik, lompat tali, badminton, renang, basket, dan olah raga lain yang memberikan beban pada tulang kaki.

Usia berapa wanita berhenti tumbuh?


Buat saya yang sudah memasuki usia cantik tentu tidak ada harapan lagi untuk menambah tinggi badan, kecuali memanfaatkan faktor luar seperti memilih alas kaki yang tepat buat orang bertubuh pendek. Tapi, buat saya yang lebih memilih kenyamanan dalam beraktivitas, saya lebih sering memakai alas kaki tanpa heels untuk sehari-hari.

Namun bagi yang masih remaja, semoga dapat memanfaatkan waktu sebaik-baiknya. Karena wanita berhenti tumbuh tinggi begitu memasuki usia 15-16 tahun. 

Kalau ditanya, berapa sih tinggi ideal wanita? Menurut saya tidak ada angka mutlak karena 'ideal' ini sangat subyektif, tergantung apa acuannya. Ke depan saya akan lebih banyak mengulas tentang wanita bertubuh pendek mulai dari fashion yang sesuai dan apa enak dan enggak enaknya memiliki tubuh pendek. So, simak terus artikel-artikel di blog ini ya.



Referensi :

https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/595/hormon-pertumbuhan

https://www.halodoc.com/artikel/3-faktor-yang-memengaruhi-tinggi-badan

https://www.klikdokter.com/info-sehat/kesehatan-umum/di-usia-berapa-pertumbuhan-wanita-terhenti

You Might Also Like

26 comments

  1. Saya juga semampai, kak 😁. Sedihnya adalah ketika susah menemukan baju cantik yang pas di badan, rata-rata pasti kepanjangan...

    BalasHapus
  2. menurutku rata2 tinggi wanita Indonesia gak pendek2 amat sih.. cukupan daripada tinggi orang luar negeri yg tinggi2 bet itu meski cewek

    BalasHapus
  3. Untuk orang indonesia, memang generasi dulu itu jarang yang tinggi. Termasuk saya. Tapi anak-anak sekarang tinggi-tinggi. Termasuk boy saya sudah 170-an usia 14 tahun. Karena fungsi faktor gizi dan hormon juga.

    BalasHapus
  4. Untuk yang bercita-cita kerja di bidang tertentu yang mensyaratkan tinggi badan, para remaja harus ekstra persiapan seperti dengan olahraga yang dapat menunjang pertumbuhan badan, karena mau tak mau kita berada di negara yang sampai banyak jenis pekerjaan saja mengharuskan adanya tinggi badan tertentu

    BalasHapus
  5. Iya juga ya, rata-rata orang Indonesia makan karbo lebih banyak daripada protein. Mungkin inilah penyebabnya kenapa balita sekarang diutamakan harus makan tinggi protein. Ya, biar tinggi.

    BalasHapus
  6. Ternyata tinggi badanku di atas rata-rata :)) Secara genetik, kita yang orang melayu memang lebih mungil daripada ras Kaukasoid sih. Mungkin di mata mereka, kita ini mungil-mungil menggemaskan yak :))

    BalasHapus
  7. jika dibandingkan dengan luar negeri Indonesia memang termasuk kurang tinggi sih ya. tapi memang faktor keturunan dan pastinya nutrisi sangat mempengaruhi. Kadang berbeda provinsi saja berbeda pula loh tinggi rata-rata orangnya. Ini menurut pengamatan ku pribadi sih

    BalasHapus
  8. Saya juga bisa dibilang pendek nih dibanding teman - teman sekitar. Tapi gak ada masalah juga buat saya, karena kan memang udah gak bisa di apa-apai lagi tingginya

    BalasHapus
  9. Saya juga termasuk yang semampai, Mbak, hehehe
    Dari semua faktor yang memengaruhi, memang terbukti pada saya. Karena keturunan yang paling terlihat.

    BalasHapus
  10. Wah toss mbak tinggi kita sama. Udah mah tinggi semampai, lebar kemana-mana pula 😀 untungnya anakku ikut gen keluarga ayahnya yang pada tinggi-tinggi, nggak ikut gen aku yg pendek2 😆

    BalasHapus
  11. Pemilihan alas kaki yg tepat sekaligus nyaman sangat penting bagi kita yg ingin terlihat tinggi secara instan. Soalnya kalo ga pake alas kaki, ya bakal balik ke tinggi semula. Hehe.

    Yup, perlahan2 emg hrs perbaiko nuttisi selain hrs olahraga spt renang sih. Tp kl sdh melewati masa pertumbuhan, kyknya ya susah lagi ya nambah tggi badannya.

    BalasHapus
  12. Tinggi badan emang faktor turunan sih. Kakakku tinggi banget sampe 174, dan ternyata duku buyutku katanya tinggi juga. Sudah bisa dipastikan itu turunan dr buyutku haha

    BalasHapus
  13. Kak kita samaan, tinggi kita semeter setengah tak sampai. Saya cuma 149 saja... selisih 1 cm dengan kakak...hehehe... semoga dapat suami yang tinggi, biar memperbaiki keturunan katanya... hehehe.

    BalasHapus
  14. Konsumsi karbohidrat berlebih ternyata nggak hanya membawa dampak pada badan yang lemas saat harus beraktivitas (kecuali pekerja berat ya), ternyata memberi pengaruh pula tinggi badan. Kalau diperhatikan kebiasaan makan rata-rata kita yang senang karbo (makan bihun goreng saja pakai nasi) jadi sadar nih, bisa jadi memang ini pula salah satu faktor yang bikin kurang tinggi.

    BalasHapus
  15. Iya nih, tinggi badan ternyata pengaruh juga kepada kepercayaan diri. Butuh juga nih resep nambah tinggi. Supaya anak-anak lebih tinggi lagi 😊

    BalasHapus
  16. Hei kita ada teman. Saya juga semampai. Tapi ya disyukuri aja
    Mau bagaimana lagi
    Hehe ...
    Ya paling disiasati dengan menjaga kesehatan dan penampilan aja ya
    Bukti kita mensyukuri semua pemberian Tuhan dengan merawat dan menjaganya

    BalasHapus
  17. Hihi sebagai tinggi yang pas²an tapi mah asik loh kak, karena jadinya kita kelihatan awet muda. Semngat selalu

    BalasHapus
  18. menjadi tinggi semampai emang impian bagi banyak wanita yah, namun perlu diingat juga bahwa tinggi badan adalah faktor yang sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti genetik, nutrisi, dan lingkungan.
    Banyak hal yang menunjang sih ya. ngga cuman 1-2 faktor aja

    BalasHapus
  19. aku ikut gen bapak yang tinggi. sering banget dilihat takjub sama orang2 karena tinggiku. agak risih sebenernya, tapi yaudahlah hehe

    BalasHapus
  20. Dan ketika saya jadi wanita yg tingginya di atas rata-rata, nyari baju atau celana jadinya susah. Wkwkwkwwk. Apalagi kalau beli online. Udah ngukur badan ini dan itu, tetep aja ngatung. 🤣🤣

    BalasHapus
  21. tinggiku juga mepet di 155 mbak. hehe. tapi kalau sekarang kayaknya anak-anak gen z badannya cepat banget tinggi dibandingkan gen milenial kayak aku. berharapnya sih anak-anakku juga badannya bisa tinggi kayak bapaknya

    BalasHapus
  22. faktor genetik berpengaruh banget sih. ayah saya termasuk tinggi sekitar 175 cm dan adik adik cowok saya juga setinggi itu. sementara saya ikut ke ibu yang cuman 153 cm-an, hahaha suami juga sama tinggi, dan anak anak juga ngikut ayahnya, tinggi dibanding temen temen seusianya sekarang

    BalasHapus
  23. Aku juga termasuk pendek nih karena ikut gen keluarga papa. Sementara anak laki-laki di keluargaku nurun keluarga mama yang badannya tinggi. Anehnya, anak lakiku juga ikut tinggi, sekarang aja udah 180-an

    BalasHapus
  24. Untuk perempuan di Indonesia, jarang sekali yang tinggi benar. Ya masuk hitungan rata-rata gitu. Terus kalau tingginya lebih dari rata-rata ornag jadi aneh ya. Keluargaku masuk rata-rata sih.

    BalasHapus
  25. Wkwkwk dan saya paling pendek di antara keluarga saya kak. Saya cuma 150cm. Padahal mama saya saja 154cm ehehe. But gpp sih, mau gimana lagi karena emang ada keturunan pendek juga dari kakek dari mama dan nenek dari bapak. Akhirnya yaudahlah yang penting sehat dan masi dikasi hidup

    BalasHapus
  26. Setuju bangeeet, ngga ada angka mutlak idealnya berapa, kalo kataku sih yang penting sehat aja dan ideal dengan berat badannyaa.

    BalasHapus