review

Asian Para Games 2018 dan Semangat Para Penebar Inspirasi

10.21.00

Asian Para Games 2018 dan Semangat Para Penebar Inspirasi

Salut dan haru, itulah kesan pertama yang saya rasakan saat melihat para atlet Asian Para Games dari Indonesia. Dibalik keterbatasan yang mereka miliki, semangat yang luar biasa mereka tebarkan untuk menginspirasi orang lain. 

Para atlet itu adalah pejuang masa kini yang akan mengharumkan nama Indonesia di Ajang Asian Para Games 2018. Ya, pada tanggal 6-13 Oktober mendatang akan digelar Asian Para Games di Jakarta. Asian Para Games adalah ajang pesta olah raga kawasan Asia yang diperuntukkan bagi para penyandang disabilitas. Terpilihnya Indonesia menjadi tuan rumah dikarenakan sebelumnya Indonesia merupakan tuan rumah dari Asian Games. Sejak pertama kali diselenggarakan di Guangzhou China, Asian Para Games menjadi satu paket dengan Asian Games. 

Asian Para Games yang digelar di Indonesia ini merupakan perhelatan ketiga setelah Guangzhou, china dan Incheon, Korea Selatan. Sebelum dikenal sebagai Asian Para Games, ajang olah raga ini dikenal sebagai FESPIC Games atau Far East and South Pacific Games for Disabled. Fespic digelar pertama kali di Jepang pada tahun 1975, pada tahun 1986 Indonesia menjadi tuan rumah dengan peserta 19 Negara. Terakhir kalinya Fespic digelar di Kuala Lumpur Malaysia tahun 2006. 

Indonesia mendapat kehormatan sebagai Negara Asia Tenggara pertama yang menyelenggarakan Asian Para Games. Dari tahun ke tahun, negara peserta Asian Para Games ini terus bertambah. Kini tercatat 41 negara turut berpartisipasi dan mengirimkan 3000 atlet beserta official untuk berlaga. 

Tak jauh berbeda dengan saudara tuanya si Asian Games, untuk Asian Para Games ini juga digelar Torch Relay atau pawai obor. Setelah mengambil api abadi dari Mrapen, obor melewati kota Solo. Setelah itu obor dibawa ke Ternate, Maluku Utara. Setelah itu menuju Makassar Sulawesi Selatan, dan Denpasar. Selanjutnya pawai dilanjutkan dengan melewati kota Pontianak, Medan, Pangkal Pinang dan terakhir Jakarta. Pawai obor ini selain untuk mensosialisasikan Asian Para Games juga untuk menunjukkan pada dunia bahwa Indonesia adalah negara yang ramah pada penyandang disabilitas.



Maskot Asian Para Games ini adalah Elang Bondol. Dipilih Elang Bondol ini dikarenakan elang Bondol adalah binatang khas dari Jakarta. Sebagai pelengkap identitas ke-Betawi annya, Momo si elang Bondol ini mengenakan sabuk Jawara khas betawi. Di masyarakat Betawi sendiri, orang yang mengenakan sabuk tersebut biasanya dianggap sebagai pahlawan atau juara. Sedangkan nama MOMO dipilih karena Momo adalah bentuk pendek dari kata Motivasi dan Mobilitas yang artinya siapapun harus tetap melangkah dan mampu beradaptasi dengan segala kondisi. 

Sedangkan logo Asian Para Games 2018 ini berbentuk lingkaran yang melambangkan keseimbangan dan harmoni antara Negara peserta Asian Para Games yang juga menggambarkan Energy of Asia. Sedangkan makna dari warna warna yang ada pada logo adalah Warna biru mewakili langit, oranye mewakili matahari, hijau mewakili alam, ungu mewakili kedekatan, dan merah mewakili semangat.



Ada 18 cabang olah raga yang akan dipertandingkan di Asian Para Games 2018 ini yaitu : Para Atletik, Panahan, Badminton, Boccia, Catur, Cycling Road Race dan Cycling, track, Goalball, Judo, Lawn Bowls, Para Powerlifting, Menembak, Renang, Boling, Tenis meja, Bola Voli Duduk, Basket Kursi Roda, Anggar Kursi Roda, dan Tenis Kursi Roda. 

Cabang olah raga unik yang digelar di Asian Para Games ini antara lain : Boccia, Lawn Bowls dan Goal Ball. Boccia adalah permainan yang diperuntukkan para penderita Cerebral Palsy atau yang memiliki gangguan motorik. Permainan ini dilakukan dengan melempar bola ke satu titik. Semakin dekat jarak bola yang dilempar dengan titik tujuan yang dalam hal ini adalah sebuah bola berwarna putih yang disebut Jack, maka nilai semakin besar. Olah raga ini baru dikenalkan di Indonesia setahun belakangan. 

Lawn Bowls adalah olah raga yang menyerupai bowling namun dilakukan di lapangan hijau. Indonesia baru pertama kalinya mengirimkan atletnya untuk bertanding dalam cabor ini.




Goal Ball adalah olahraga yang diperuntukkan para penyandang buta. Olah raga ini sangat mengandalkan indera pendengaran. Di Tingkat nasional, cabor ini digelar pertama kali pada Paralimpik 2016. 

Selain di gelar di Gelora Bung Karno, pertandingan juga digelar di tiga tempat lainnya yaitu : Cempaka Putih sport Hall untuk cabor Catur, JI EXPO Kemayoran untuk cabor Judo, Jakarta International Velodrome untuk cabang olah raga Balap Sepeda Trek-Cycling (CY) , GOR POPKI untuk anggar kursi roda, Econvention Ancol untuk tenis meja, Jaya Ancol Bowling untuk Tenpin Bowling, Klub Kelapa Gading untuk tenis kursi roda, Tanjung Priok Sport Club untuk pertandingan Boccia. Balai Kartini digunakan untuk cabang olah raga Goal Ball, Balai Sudirman untuk Paralifting dan Sentul International Circuit untuk Road Race Cycling –Cycling (cy). 

Bukan soal berapa jumlah medali yang diperoleh, namun mari kita dukung atlet kita atas semangat dan inspirasi yang mereka tebarkan. Karena perjuangan mereka tidak hanya dilakukan saat pertandingan di Asian Para Games saja. Jauh sebelum itu peluh mereka telah menetes untuk mencapai posisi yang sekarang ini. Berbagai perlombaan dan ratusan jam latihan telah mereka lalui. 

Kita pun harus menjadi tuan rumah yang baik dengan tetap menjaga sportivitas saat pertandingan maupun diluar lapangan. Dengan demikian nama Indonesia tercatat sebagai tuan rumah yang sukses menggelar Asian Para Games 2018.

You Might Also Like

13 comments

  1. Bangga bangettttt aku, indonesia bisa mengadakan event besar 2x dalam setahun. Mantap djiwa. Apalagi tahun ini para games nya jauh lebih banyak pesertanya. Bangga

    BalasHapus
  2. Ikut mengamini, semoga kita sukses jadi tuan rumah Asian Para Games. Nanti bakal ada siaran juga gak ya kaya Asian Games?!

    BalasHapus
  3. Uwaaaaa lucu banget Momonyaaaa
    Pake baju adat betawi. Kayak si Pitung

    Sayangnya ya Paragames gak ditayangin di tv abis2an kayak asiangames kemaren

    Padahal pengen nontooooon

    BalasHapus
  4. Beberapa cabang olahraga di Asian Para Games masih asing di telingaku. Jadi kepo nih, semoga sukses acaranya ya...

    BalasHapus
  5. Kenapa aku mewek ya melihat inspirasi Asian Para Games Vani? Hebat banget mereka, di tengah keterbatasan masih bisa suportif dan berprestasi

    BalasHapus
  6. Penasaran nih dengan cabang-cabang olahraga yang dipertandingkan. Banyak yang masih asing pastinya ya.
    Semoga Indonesia bisa menjadi tuan rumah Asian Para Games 2018 dengan baik ya, Mbak:)

    BalasHapus
  7. Cabor olahraga di paragames memang agak sedikit berbeda ya. Aku kadang pengen nanya gitu tapi bingung kemana.. untunglah disini Ada bahasan salah satu cabornya.. aku jg masih penasaran sama cabor bola boccia..bikin dunk mb post blog ttg in jg.. makasih mb

    BalasHapus
  8. Boccia, Lawn Bowls dan Goal Ball. Aku jd tahu nama2 permainan/ cabang olahraga itu mbak.
    Jd emang ada beberapa yang berbeda yang disesuaikan dgn kemampuan atlet para games yaaa

    BalasHapus
  9. Mereka luar biasa. Jadi malu karena aku yang alhamdulillah nggak kekurangan tapi kok ya males olahraga.

    BalasHapus
  10. Duh...liat mereka bertanding aku selalu mbrebes mili, mereka bisa kenapa dan semangat nya luar biasa

    BalasHapus
  11. Benar, berapapun medali yang didapat kita harus banyak bersyukur, perjuangan mereka hebat semua. semoga semangatnya terus menyala sampai seterusnya

    BalasHapus
  12. Melihat perjuangan atlet APG, benar benar inspiratif

    BalasHapus
  13. Boccia ini mirip dampuh, bener gak mbak?

    BalasHapus