Resep

Resep Telo Cacah, Jajanan Jadul dari Ubi Ungu

16.30.00

Resep Telo Cacah, Jajanan Jadul dari Ubi Ungu

Beberapa tahun yang lalu saya pernah memasak ubi ungu untuk di jadikan kolak. Dan ternyata warna ungunya luntur, kuah kolaknya jadi warna ungu pekat. Entah kenapa semenjak saat itu saya jadi ilfeel sama ubi jalar berwarna ungu itu. Dan enggak pernah beli beli lagi sampai bertahun-tahun. Kalaupun beli, saya memilih ubi jalar warna lainnya yang kuning atau yang putih.

Pada waktu saya pulang ke rumah ortu beberapa waktu lalu, tiba tiba saja Bapak pulang membawa ubi ungu. Sampai dua hari si ubi itu utuh tak tersentuh, sampai sampai Bapak mengingatkan kalau ada si ubi yang bisa di masak.

Untunglah Ibuk tidak menyuruh saya untuk membuat kolak, melainkan memasak ubi tersebut menjadi jajanan jadul. Jajanan yang sudah 60 tahun belum pernah dirasakan lagi oleh ibuk. Maklum, terakhir ibu menyantapnya saat beliau masih kecil dulu. Penasaran sama jajanannya? Nanti ada di bagian lain artikel ini, sabar ya hehehe.

Ubi ungu, adalah salah satu dari beragam warna ubi yang ada. Selain warna ungu, ubi jalar ada yang berwarna orange, putih, merah, dan kuning. Masing masing warna memiliki kandungan yang berbeda. Untuk ubi ungu banyak mengandung anthocyanin yang merupakan antioksidan kuat. 

Ubi ungu yang kini beken dengan sebutan taro ini, kandungan antosianinya tiga kali lebih besar daripada buah bluberry. Saya sendiri juga tak menyangka, kalau ternyata ubi ungu memiliki kandungan nutrisi yang tinggi. Andai saja tahu sejak dulu, saya enggak bakalan memalingkan muka kalau melihat ubi ungu.

Antosianin sendiri sudah terbukti secara ilmiah dapat menurunkan resiko kanker, menurunkan resiko serangan jantung dengan cara memperbaiki fungsi pembuluh darah, memperlambat pertumbuhan sel kanker dan digunakan dalam pengobatan kanker usus besar.

Murah meriah namun tinggi manfaat, begitulah saya menyebut si ubi ungu ini. Karena untuk satu kilo harganya cuma Rp 4500 saja. Satu kilo itu banyak loh, apalagi kalau di makan sendiri pasti kenyang pakai banget. hehehe...

Namun sayang, meskipun kandungan gizinya tinggi dan bisa dijadikan sumber karbohidrat alternatif, ubi ungu masih kalah populer dengan bahan makanan lain yang memiliki kandungan nutrisi yang sama seperti blueberry. Padahal bila di bandingkan, harga buah bluberry jauh lebih mahal. Sepertinya, prestise juga memegang peranan disini ya..

Oleh karena itu, perlu adanya edukasi kepada masyarakat untuk mengoptimalkan sumber bahan pangan lokal sebagai sumber gizi keluarga. Tidak hanya mengenalkan kandungan nutrisinya saja, tapi juga bagaimana mengolah bahan makanan tersebut dengan tepat agar kandungan gizinya tidak terbuang karena pengolahan yang tidak tepat.

Baiklah, kita kembali ke jajanan jadul ala ibuk ya. Saking lamanya ibuk tidak makan jajanan jadul tersebut, ibuk sampai lupa sama namanya. Barulah setelah saya unggah ke status wasap, Bulik saya bilang kalau jajanan tersebut namanya cacah telo.

Sesuai namanya, memang ubi atau kami biasa menyebutnya telo, dicacah atau bisa juga dipotong dadu. Cara menyantapnya dengan dicocolkan terlebih dahulu ke parutan kelapa muda yang sudah diberi sedikit gula dan atau garam.

Langsung ke resep saja ya,

Resep Cacah Telo

Bahan
Ubi (bisa ungu, putih, kuning atau merah sesuai selera) potong dadu.
Tepung tapioka
Gula, 
Garam
Kelapa muda di parut

Resep Telo Cacah, Jajanan Jadul dari Ubi Ungu

Cara memasak
Setelah ubi di potong dadu, cuci bersih lalu tiriskan. Sementara itu didihkan air di kukusan. Taburi ubi dengan tepung tapioka atau tepung kanji, sedikit garam dan gula sampai merata. Lalu kukus hingga matang. Jangan lupa, sesekali aduk ubi yang sedang di masak agar matangnya merata.

Setelah matang, tata di piring dan siapkan kelapa muda yang sudah di parut dan ditaburi gula dan garam. Cacah telo pun siap di santap.

Catatan : saya tidak mencantumkan berapa jumlah gula dan garamnya, karena masing masing ubi memiliki tingkat kemanisan yang berbeda. Ada ubi yang sangat manis, namun ada juga ubi yang agak hambar.. Jadi, disesuaikan saja ya...

Cacah telo ini nikmat disantap saat hangat maupun dingin. Baik di pagi, siang atau sore hari. Beberapa sumber pernah menyebutkan kalau ubi, kurang ramah untuk penderita maag jika dimakan saat perut kosong. Tapi berkat balutan tepung kanji, efek tersebut bisa diminimalisir. Ini pendapat saya saja sih. Siapa tahu teman-teman memiliki pendapat yang berbeda, boleh kok di ungkapkan di kolom komentar dan kita diskusi bersama.

Ah, menulis resep ini membuat saya ingin merasakan lagi cacah telo ungu seperti yang saya buat tempo hari. Semoga di bude tukang sayur juga ada si ubi ungu ini biar saya bisa kembali memasaknya dan menyantapnya bersama anak anak.

You Might Also Like

0 comments