cerita

Tentang Mengalahkan Diri Sendiri

21.08.00



Tentang mengalahkan diri sendiri

Apakah anda pernah melewati moment dimana anda merasa takjub dengan kemampuan anda sendiri? Sesuatu yang selama ini anda pikir adalah hal yang sulit namun anda dapat melewatinya? Bagaimana perasaan anda disaat-saat seperti itu? Pastinya bangga, senang dan tentu saja kepercayaan diri akan meningkat bukan? Dan satu lagi, anda pasti menjadi lebih bersemangat menjalani hidup.

Saya pun demikian, ada banyak moment dimana saya merasakan hal-hal yang serupa. Walaupun bagi orang lain merupakan hal sepele, tapi bagi saya pribadi merupakan sebuah pencapaian. Namun adakalanya juga saya merasa gagal. Perasaan gagal ini membuat semangat melemah, mood jadi jelek dan pekerjaan jadi terbengkalai. Dan paling parah, jutek sama orang. Padahal orang lain, enggak bersalah tapi ikut terkena getahnya juga hehehehe….

Semakin tinggi pencapaian seseorang, tentu makin besar pula rintangan yang dihadapi. Seperti kata pepatah, semakin tinggi pohon maka semakin kencang anginnya. Nah, buat saya yang angin-anginan jangankan angin kencang, angin selembut kapaspun akan terasa juga hehehhe.

Dulu saya pernah belajar bermain gitar, karena ujung jari terasa sakit saat menekan senar gitar, saya lalu berhenti belajar. Dulu saya pernah belajar menjahit, gara-gara sering salah dalam menginjak pedal mesin jahit, benang jahit jadi sering putus dan sayapun malas melanjutkan belajar menjahit. Saya pernah belajar naik motor bertahun-tahun yang lalu, namun karena pada saat pertama mencoba saya terjatuh, saya pun kapok untuk melanjutkan belajar lagi.

Ternyata kegagalan demi kegagalan yang saya alami, sumbernya berasal dari saya sendiri. Gara-gara patah semangat akhirnya saya berhenti belajar. Memang benar kata orang bijak. Bahwa musuh terbesar itu adalah diri sendiri. 

Mengalahkan diri-sendiri itu enggak mudah lo… Mungkin beberapa tips berikut bisa membantu

1. Tanamkan pada diri anda bahwa anda adalah orang yang mampu dan penuh semangat untuk mencapai keinginan anda. Penuhi diri anda dengan energy positif, karena energy positif dapat membuat hari-hari anda semakin cerah.


2. Minta bantuan orang-orang terdekat. Lingkungan yang memiliki energy positif dan saling mendukung, akan membuat hari-hari kita dipenuhi oleh energy yang positif juga. Mintalah bantuan pada orang-orang terdekat anda, untuk mengingatkan jika anda mulai goyah dan patah semangat. 

3. Buatlah step-step kecil untuk mencapai keinginan anda yang besar. Langkah-langkah kecil ini juga dapat anda gunakan sebagai tolak ukur, sejauh mana anda meraih keinginan anda.

4. Rayakan. Setiap ada kemajuan, rayakan dengan cara anda sendiri. Merayakannya tidak harus mahal dan ekslusif, misalnya saja buat anda (juga saya) yang sedang mengurangi minum kopi dengan alasan kesehatan, boleh kok nakal sedikit dengan meminum kopi tanpa rasa bersalah hehehe. Tapi jujur saja, mengurangi kopi itu susah banget nget.

5. Mainkan imajinasi anda. Bayangkanlah jika anda bisa mencapai keinginan anda. Betapa senangnya, betapa bahagianya. Setelah tercapai satu mimpi maka akan bermunculan mimpi-mimpi lainnya yang lebih besar. Perasaan ini akan membuat anda bersemangat mencapai mimpi anda di tangga yang pertama.

6. Membaca buku. Kedengarannya klise ya, tapi membaca buku tentang kisah sukses orang lain dapat juga menggugah semangat kita. Dan secara tidak langsung akan menanamkan mindset di alam bawah sadar kita, bahwa orang lain saja bisa maka sayapun pasti bisa.



7. Temukan mood booster anda sendiri. Setiap orang pasti memiliki mood booster masing-masing. Hal-hal kecil yang diremehkan orang lain, dapat menjadi penyemangat bagi orang lainnya. Menempelkan quote atau kata-kata bijak di meja kerja bisa jadi salah satu contoh mood boster. Atau bagi anda yang senang mengikuti lomba, pajang salah satu hadiah lomba yang paling anda senangi di tempat yang mudah dilihat untuk menyirami semangat anda agar menang di lomba berikutnya. Temukan mood booster anda sendiri.

8. Semangat yang meluap-luap membuat kita lupa waktu. Hal-hal demikian apabila terlalu berlebihan akan membuat kita sulit bangun ketika jatuh sedikit saja. Bersemangat boleh tapi sewajarnya saja, agar kita juga mudah mudah membangun semangat lagi ketika terpeleset.

Well, saya bukanlah orang yang sudah berhasil dengan diri saya sendiri. Sejauh ini saya masih berusaha mengalahkan diri-saya sendiri. Ada hal-hal yang sudah saya capai, namun masih banyak juga yang belum. Tak ada salahnya kan kalau saya tulis disini sebagai pengingat untuk diri saya sendiri dan siapa tahu bermanfaat juga untuk orang lain.

Namun demikian, saat anda berhasil mengalahkan diri anda jadilah bijaksana. Ketika kita terlalu bersemangat, waktu dan tenaga tercurah untuk mencapai keinginan kita, tapi jangan lupa bahwa anda hidup bersama orang lain. Ada keluarga dan ada orang-orang di lingkungan kita. Melupakan mereka justru akan menghambat kita untuk meraih keinginan. Karena semakin sedikit waktu yang kita berikan, tuntutan mereka terhadap kita pun semakin besar. Bijaksanalah dengan cermat membagi waktu.



Ada beberapa hal kecil yang sudah saya capai setelah melawan diri saya sendiri. Saya sekarang sudah bisa menjahit… yeaay. Sepele sih, tapi saya senang sudah bisa menjahit walau masih yang lurus-lurus. Pada saat saya belajar menjahit (lagi) saya tanamkan pada diri saya bahwa menjahit itu mudah dan sederhana. Untunglah saat itu ada Ibuk yang dengan sabar mengajari, dan hasilnya saya sudah bisa membuat kulot… horeee. Sayangnya saya belum punya mesin jahit sendiri, belajar menjahit pun terhenti dan akan berlanjut pada liburan yang akan datang. Belajar menjahit adalah salah satu resolusi tahun ini yang pernah saya tulis sebelumnya. Belajarnya sudah, beli mesin jahitnya kapan??? Semoga segera ada rejeki untuk membeli mesin jahit yaa... Amin yang kenceng hehehe.

Sayapun sekarang sudah bisa mengendarai motor. Gara-gara jatuh saat pertama kali belajar motor saya jadi kapok. Pak suami pun dulu enggan mengajari, karena khawatir kalau saya gugup dan jatuh lagi. Namun keinginan itu muncul lagi gara-gara terpaksa. Saya butuh naik motor sendiri untuk mengantarkan bekal atau menghadiri rapat di sekolah. Sebelum naik motor sendiri, kemana-mana diantar sama pak Suami, tapi jadi repot kalau pak Suami harus bekerja. Terpaksa, ke sekolah bawa sepeda . Disaat wali murid lain menghadiri rapat dengan wajah yang cantik, Cuma saya yang datang dengan nafas tersengal dan keringat bercucuran karena naik sepeda. Akhirnya memantapkan hati untuk belajar sepeda motor matic. Dan tahukah anda? Keberanian saya naik motor matic muncul setelah saya naik motor mini bertenaga baterai yang disewakan di stadion Kanjuruhan !



Ternyata naik motor matic tak sesulit bayangan saya. Kemudian oleh pak suami saya dibelikan motor 50cc yang dimodifikasi. Karena unik, saya sering jadi pusat perhatian gara-gara motor kecil yang diberi nama minthi oleh pak Suami. Namun, beberapa waktu lalu minthi mogok, dan saya pun terpaksa membawa motor matic betulan dan ternyata saya bisa. 

Itulah beberapa hal kecil yang saya capai setelah mengalahkan diri sendiri. Anda punya pengalaman juga? Boleh dong dishare di kolom komentar.



You Might Also Like

4 comments

  1. Aku apa ya.. Dulu jaman masih gadis, aku malah orangnya lebih nekat, Mbak. Kemana-mana berani sendiri, padahal aslinya aku penakut, pendiem, pemalu.

    Sekarang, kayaknya semangatku agak menurun, keberanianku juga.. hehe..

    Pernah semangat sekali melakukan sesuatu sampai lupa waktu, dan optimis bisa berhasil, tapi malah yang terjadi sebaliknya. Aku butuh waktu berbulan-bulan untuk bisa sembuh dari rasa kecewa. Persis di poin 8 itu Mbak.

    Hehe.. jadi entah, sekarang aku lebih go with the flow aja. Whatever will be, let it be.

    BalasHapus
  2. Wah si minthi lucu dan unik ya bentuknya.

    Saya dulu juga pernah bisa naik motor mbak, terus tabrakan. Sejak itu trauma naik motor sampai bertahun-tahun. Kemana-mana naik angkot/becak/taksi.
    Hingga suatu saat anak kedua saya tangannya keseleo, terus ART saya menyarankan di bawa ke tukang urut di dekat rumahnya. Suami saat itu sedang di luar kota. Mau pakai angkot nggak mungkin karena rumahnya nggak dilalui jalur angkot. Mau naik becak, kasihan karena terlalu jauh dan saya juga mesti jalan kaki lumayan jauh ke pangkalan becak. Mau naik taksi, susah juga karena rumah ART saya masuk-masuk gang, susah aksesnya kalau pakai mobil.

    Akhirnya saya beranikan diri aja starter motor, bismillah. Demi anak, akhirnya lancar naik motor.

    BalasHapus
  3. Tapi nyatanya, justru kegagalan-kegagalan yang pernah kita alami justru yang membuat kita sukses Mba....karena biasanya orang yang sudah gagal secara gak langsung mendapat pelajaran agar di lain waktu tidak gagal lagi

    BalasHapus
  4. Mengalahkan diri sendiri juga merupakan PR terbesar saya tahun ini. Seringkali saya patah semangat sebelum action, terlebih jika terlalu banyak rintangannya. Padahal dibalik rintangan tersebut, pastilah ada hasil dari kegigihan kita ya Mbak Retno?

    Sepertinya saya kurang sekali energi positifnya. Jika di rumah, saya jadi malas buat ngerjain sesuatu yang ketika dalam perjalanan ke rumah tadi, saya begitu menggebu-gebu untuk segera mewujudkannya. Dan konyolnya ini selalu berulang.

    Membaca perjuangan Mbak Retno dalam belajar menjahit dan naik sepeda motor, cukup membuat saya tertampar untuk lebih semangat lagi menggapai cita-cita yang saya impikan. Semoga saya bisa mengalahkan diri saya sendiri seperti Mbak Retno.

    Oiya, belajar naik sepeda motor udah sukses, menjahit juga udah bisa. Untuk belajar gitarnya, apakah sudah bisa juga mbak akhirnya?

    BalasHapus