Meriahnya Ragam Kreasi Padma Nusa di Malang Flower Carnival 2019

23.09.00


Meriahnya Ragam Kreasi Padma Nusa di Malang Flower Carnival 2019

Meriahnya Ragam Kreasi Padma Nusa di Malang Flower Carnival 2019

Beruntung, yah itulah yang saya rasakan begitu tahu bahwa saya mendapat undangan untuk bisa melihat langsung Malang Flower Carnival 2019 pada pertengahan bulan September kemarin.
Bagaimana tidak, event  tahunan yang sudah berlangsung selama 9 tahun berturut-turut ini begitu banyak menyedot perhatian masyarakat. Sehingga penontonnya pun berjubel untuk bisa menyaksikan aneka ragam kostum yang dipamerkan di runway. Dengan mendapatkan undangan itu saya bersama-teman teman lainnya bisa menonton dari tempat yang memang sudah disediakan.

Saya dan teman-teman juga mendapat keistimewaan lain yaitu, memasuki area tribun melalui runway, jadi sebelum runway dilewati oleh peserta, sudah kami lewati terlebih dahulu, tapi arahnya berlawanan hihihi. Tak hanya itu, saat para peserta sudah turun ke runway, saya dan teman –teman berusaha mendapatkan konten terbaik dengan duduk di pinggir runway bergabung bersama teman-teman media lainnya. Dari sudut ini, kami bisa mendapatkan gambar lebih bagus.


Tahun ini tema dari Malang Flower Carnival adalah Padma Nusa.  Padma berasal dari bahasa sansekerta yang berarti teratai, dan Nusa berasal dari kata nusantara. Jadi pada gelaran MFC tahun ini ada bermacam-macam ragam kreasi yang terinspirasi dari aneka teratai yang berasal dari Nusantara tercinta.

Menurut Bapak Agus Sunandar, CEO MFC dan salah satu penggagas Malang Flower Carnival, dari tahun ke tahun peserta event ini terus bertambah. Seiring dengan semakin meningkatnya antusias masyarakat. Pesertanya bukan saja berasal dari Malang Raya namun juga hadir dari kota kota lainnya seperti Banyuwangi, Jember, Bondowoso, Pasuruan dan bahkan dari luar jawa seperti Kalimantan dan Bali.

Tak hanya diakui di Indonesia, MFC tercatat telah mewakili Indonesia di ajang luar negri sebanyak 39 kali. Bahkan bersamaan dengan event Malang Flower Carnival, dua rombongan dari MFC sedang mewakili Indonesia di Amerika dan Rusia. Berbagai catatan prestasi juga ditorehkan oleh MFC, seperti Best Costum dan Best perform di Moscow Rusia pada Oktober 2014, Best National Costume dalam event Miss Queen Tourism Ambassador di Kuala Lumpur Malaysia.





Meskipun molor dari jadwal semula namun penonton tetap setia menunggu hingga peserta terakhir melewati runway. Tercatat hampir 300 peserta mengikuti Malang Flower Carnival 2019 ini. Para peserta terdiri dari berbagai usia, dari anak-anak hingga dewasa. Dan berasal dari berbagai kalangan, baik dari masyarakat umum ataupun siswa sekolah.

Menggunakan kostum yang beratnya hingga 30 kg lebih dengan alas kaki berhak tinggi tentunya bukanlah hal mudah. Diperlukan latihan dan kepercayaan yang tinggi untuk melewati penonton yang begitu banyaknya. Hampir semua peserta tampil secara total, mulai dari riasan wajah hingga ekspressi melalui, gerakan mata, dan mimic muka yang mereka tunjukkan saat di runway. Iringan music yang rancak mengiringi tarian peserta hingga tak terasa bahwa seluruh peserta telah turun ke runway. Saking asyiknya, tak terasa hampir 300 peserta telah berlalu dan memberikan penampilan terbaik mereka.

Runway sepanjang 800 meter terasa kurang menampung jumlah penonton yang antusias. Banyak yang berharap, runway bisa lebih panjang lagi sehingga area penonton lebih panjang lagi. Karena jika menonton di dekat penghujung runway akan terganggu oleh penonton lain yang ingin berfoto bersama peserta, sehingga mengganggu kenyamanan penonton lainnya.

Banyak juga yang bertanya, Malang dikenal sebagai kota Bunga tapi mengapa kostum yang digunakan tidak terbuat dari bunga asli. Well, seperti yang kita tahu, untuk membuat kostumnya saja membutuhkan waktu yang panjang. Tak cukup waktu sehari dua hari. Begitu juga ketika hari H datang, persiapan dilakukan sedari pagi, sementara acara dimulai pada siang hari. Jika peserta menggunakan bunga asli, bisa dipastikan saat berjalan di runway, bunga-bunga tersebut sudah layu.

Lagipula, kostum tidak hanya digunakan pada saat itu saja. Di musim karnaval atau pawai kemerdekaan seperti ini, biasanya merupakaan saat saat emas para pemilik kostum. Karena biasanya kostum yang mereka miliki disewa untuk pawai di berbagai daerah. Kostum kostum di baawah binaan Bapak Agus Sunandar yang kini tengah menyelesaikan desertasi tentang carnival ini memiliki keistimewaan. Meskipun ketika digunakan tampak meriah dan megah namun bisa dirapikan dan disimpan dalam koper sehingga praktis bila di bawa kemana saja.



Di akhir kesempatan, ketika semua panitia berkumpul saya mencuri kesempatan untuk berfoto bersama bapak Agus Sunandar. Salut dengan semangat dan tekad beliau untuk terus memajukan Malang Flower Carnival yang kini sudah menjadi bagian dari 100 agenda Wonderful Indonesia.

Tahun depan, menurut rencana Malang Flower Carnival akan di gelar pada 16 September 2020. Tentunya dengan acara yang lebih meriah lagi, karena bertepatan dengan 1 Dasawarsa Malang Flower Carnival andil di dunia pariwisata kota Malang.

Semoga gelaran MFC tahun depan lebih meriah, lebih banyak peserta dari daerah maupun negara lain, sehingga lebih banyak mendatangkan wisatawan. Semoga...

You Might Also Like

0 comments