cerita

Lebaran 10 hari

11.03.00

lebaran ceria diaryhijaber hari hijaber nasional hari hijaber Internasional

Minal aidzin walfaidzin yaaa… pertama kalinya nulis di blog nih setelah lebaran, , mohon maaf bila selama ini ada kata-kata yang kurang berkenan di hati yaaa…

Lebaran adalah moment yang paling ditunggu-tunggu setelah bulan Ramadhan, apa pasal? Karena pada saat lebaran itulah semua keluarga berkumpul, untuk saling bermaaf-maafan.  Saudara yang jauh pada datang, bahkan ada keluarga yang ketemunya hanya setiap lebaran saja.

cuti lebaran tahun 2022
saatnya sungkem pada para pinisepuh

Belum lagi jadwal reuni yang bejibun banyaknya. Hari ini reuni teman SD, besok teman SMP, besoknya lagi teman SMA dan teman kuliah… haduuh banyak amat ya… senang sih, tapi buat yang lebarannya mudik ke kampung halaman, jangan sampai  waktu keluarga habis tersita untuk reuni dengan teman-teman saja, sedangkan keluarga kita malah terabaikan. Jangan sampai rumah hanya sebagai tempat numpang tidur untuk acara reuni yang jadwalnya berderet itu hehehe.


Setiap kali lebaran saya juga mudik. Bahkan mudiknya sampai dua kali. pertama mudik ke rumah mertua yang kedua mudik kerumah orang tua saya sendiri. Sengaja mudik pertama ke rumah mertua dulu, karena jaraknya lebih jauh. Jadi sekalian sama suami berangkat bersama-sama pulang pun bersama-sama. Kalau ke rumah ortu saya, karena jaraknya lebih dekat jadi suami bisa pulang duluan dan bisa kembali sewaktu-waktu. Selain itu lebaran di rumah mertua paling hari pertama dan kedua saja yang ramai, sedangkan lebaran di rumah orang tua saya bisa sampai 10 hari. Hah? Lebaran sepuluh hari?

Iya, lebarannya bisa sampai sepuluh hari. Bagaimana mungkiiin? Sedangkan membaca saja saya sulit (hihihi apasih….). Sudah tradisi di daerah saya bahwa lebaran atau “RIAYA” ( baca:rioyo) begitu biasa kami menyebutnya, akan habis jika sudah membuat ketupat yang dibagi-bagikan ke tetangga maupun saudara yang dekat. Lalu ditutup dengan bersama-sama rekreasi ke pantai Selatan. Jadi lebaran sudah dianggap sah sudah habis jika sudah ke pantai Selatan.


ltradisi lebaran di desa bisa sampai 10 hari, apa sebabnya?
membuat ketupat sendiri

Kenapa bisa lama gitu? Karena masih cukup banyak masyarakat yang masih menggunakan hitungan aboge. Aboge adalah perhitungan kalender Jawa yang berdasarkan pada masa peredaran windu atau delapan tahunan yang sudah turun temurun sejak zaman Wali songo.


Pada Idul Fitri 2016 ini, hari raya jatuh pada hari Rabu 6 Juli 2016 maka menurut perhitungan Aboge hari raya jatuh pada hari Jumat 8 Juli, bahkan ada yang hari Sabtu 9 Juli 2016. Karena menurut perhitungan Aboge, lebaran jatuh pada hari Jumat maka penutup lebarannya, yaitu rekreasi ke pantai selatannya adalah hari Jumat pada minggu berikutnya. Jadi lebaran tahun ini di daerah orang tua saya mulai pada hari Rabu dan berakhir pada hari Jumat minggu berikutnya…. Panjaang beneeer.

Hari lebaran segitu panjangnya, rumah tak pernah sepi dari para tamu. Persediaan cemilan di meja tentunya harus menyesuaikan dong. Nggak cukup stok setoples atau dua toples hihihi.

Agar lebih hemat biasanya cemilan yang ada di meja adalah cemilan home made alias bikin sendiri. misalnya saja bikin keripik pisang dari satu tandan pisang. Bikin lentari satu “blek” penuh (Fyi : Blek adalah tempat makanan terbuat dari seng yang ukurannya sedikit lebih besar dari kaleng krupuk yang ada di warung-warung).

Pesan saya, kalau sedang berkunjung ke rumah saudara atau tetangga, kalau menemui makanan buatan mereka yang enak, sampaikan dengan wajah datar-datar saja jangan terlalu jujur! Karena, gara-gara terlalu jujur saya kemarin waktu pamitan langsung diberi satu plastik penuh makanan berisi keripik pisang dan kue lentari. Duuh… senang tapi malu hihihi. Waktu berkunjung ke rumah lainnya masih dibawain lagi makanan lainnya, lah… ini silaturahmi apa apa sih ? wkwkwkwk.

Pepatah Jawa mengatakan “ojo nggumunan” atau jangan mudah heran, harusnya diterapkan ke semua situasi. Gara-gara kemarin saya heran dengan tanaman paria/pare saudara saya yang bisa berbuah lebat, padahal hanya ditanam di depan rumah, waktu pamitan pulang eh… sudah pindah aja itu buah pare ke tangan saya. Lumayan juga, hihihi dasar…. Itulah yang dinamakan silaturahmi berbuah tangan (peribahasa kacau, ga usah diinget-inget hehehe)

Sayangnya lebaran kemarin saya tidak sempat ikut rekreasi ke Pantai selatan karena harus balik lagi ke rumah. Tapi tak apalah, rekreasi ke pantai bisa kapan-kapan lagi. Yang penting lebaran kemarin benar-benar lebaran ceria karena sudah puas bersilaturahmi ke para handai taulan.

Oh ya, hampir lupa nih… Cuma mengingatkan pada teman-teman untuk hadir di acara Hari Hijaber Nasional yang diadakan oleh Diaryhijaber.com yang akan dilaksanakan pada tanggal 07Agustus 2016- 08 Agustus 2016. Acara bertempat di Masjid Agung Sunda Kelapa, Menteng Jakarta Pusat.
lebarann yang lama sampai 10 hari

Acara ini adalah acara yang digagas oleh Komunitas Hijaber United di Indonesia, yang berkeinginan untuk menjadikan tanggal 7 Agustus sebagai hari Hijaber Nasional. Dengan maksud untuk mengingatkan kembali kepada para Hijaber untuk menghidupkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari. agar para Hijaber di Indonesia menjadi muslimah yang aktif cerdas, mandiri dan penuh percaya diri.

Disana akan ada Fashion show, talkshow, tausiyah, berbagai macam lomba seperti lomba mewarnai, lomba marawis dan lomba fashion show untuk anak-anak dan yang tak ketinggalan, ada bazaarnya juga lhooo…

Catat baik-baik tanggal dan tempatnya, teman. Sekali lagi mohon maaf lahir batin yaaa…



You Might Also Like

38 comments

  1. stlh ajang silaturahmi, libur lebaran memang paling enak dimanfaatkan utk rekreasi ya... :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak... apalagi kalo bareng2 sama keluarga besar...

      Hapus
  2. dan aku baru tau mb retno tentang perhitungan kalender aboge, padahal aku dari jawa xixiix

    BalasHapus
    Balasan
    1. Padahal masih banyak lho yang masih menggunakan itungan ini...

      Hapus
  3. wah ada acara hijaber...tp kejauhan klu ke sana..berat di ongkos hiks

    BalasHapus
  4. Libur lebarn mesti seru seruan ama keluarga, handai taulan baru kemudian mlipir ke tempat wisata. seru banget yak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaa... bawa bekal makanan yang banyak, pasto tambah seru...

      Hapus
  5. Seruu yaaa mak lebarannya,, btw boleh nih kita dateng ke acara hijabernya, yaa lumayan deket dr rumahku.. 😊

    BalasHapus
    Balasan
    1. Boleh banget mbak... acaranya lengkap lho, buat anak2 juga ada...

      Hapus
  6. Wah baru tahu tentang kalender aboge neh,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Di jawa Timur masih banyak mbak... kalo di Jateng kabarnya paling bantak di Banyumas...

      Hapus
  7. libur lebaran kalau aku buat ajang menaikkan berat badan, hahahaha :D

    BalasHapus
  8. Asyik ya bisa menikmati momen Lebaran lebih lama bersama keluarga besar. Kumpul keluarga itu biasanya langka dan istimewa :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak... banyak yang ketemunya pas momen lebaran aja...

      Hapus
  9. Mudik kekampung halaman saat lebaran memang sangat berkesan. Banyak hal yang tak terlupakan saat di kampung. Mulai dari silaturahmi kepada keluarga, rekreasi ketempat wisata dan acara reuni. Apalagi jika ada tradisi bagi-bagi THR, pokoknya seru..hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya bang... dulu waktu kecil paling seneng kalo udah denger kata "baris"...

      Hapus
  10. Kue lentari tu apa ya mbak? Br denger

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kembang goyang mbak... ditempatku disebut lentari, ada juga yang bilang mentari

      Hapus
  11. Wuih panjangnya tradisi lebarannya mba... kalau dapat libur sepanjang itu rasanya lebaran lebih lengkapbya... ndak mesti buru2 dikejar waktu harus kembali kerja... :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak... di desa kan mayoritas petani, jadi ga bingung sama hari kerja...

      Hapus
  12. mohon maaf lahir batin mbak

    BalasHapus
  13. baru denger kalender aboge. itu kalender jawa atau beda lagi ya? yang ada kliwon, wage, pahing gitu bukan sih? aku asli baru tahu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama, ada pasaran seperti kliwon wage. Hitungan ini untuk menentukan lebaran menurut penanggalan mereka mbak...

      Hapus
  14. Wah hebat nih ada hari hijabers yah, agustus dah dekat nih!

    BalasHapus
  15. Wah, baru tahu. Jadi rumahnya dekat pantai nih, Mbak?

    BalasHapus
  16. langkahseribu.com31 Juli 2016 pukul 09.14

    Jadi, kalo bertamu dan makan kuenya harus muka datar? Wkk wkk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo jujur malah merepotkan hihihi... mereka malah bawain macam2 makanan...

      Hapus
  17. kebalikan aku mbak, kalo di mertua malah lebih lama lebarannya soalnya ada istilah lebaran ketupat

    BalasHapus
  18. Wah unik juga yah tradisi yang ada di kampung halaman mbak ini hehe. Suasana lebaran-nya jadi panjang banget.

    Ngomong-ngomong, keluarga saya yang ada di Majalengka juga sama. Setiap ada yang mau pamit pulang, pasti mereka selalu ngasih banyak titipan (makanan) hehe

    BalasHapus
  19. Silaturahmi berbuah pare, hahaha malah ditambahi peribahasa absurdnya.

    Lebaran menurut tanggal aboge ini baru tahu saya mba, istilahnya aja kali ya yang baru denger. Karena kupatan kan seminggu setelah Idul Fitri ya. Pas lah ya 10 hari hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Orang yang pakai hitungan aboge, meskipun tetangganya udah lebaran, saling silaturahmi mereka tetep belum mau lebaran, bahkan beberapa malah belum menyuguhkan makanan hihihi

      Hapus