Powered by Blogger.

Pages

  • Beranda
  • tentang Retno...
  • Disclosure

lemaripojok

Tips Agar Anak Senang Menabung.

Tips agar anak senang menabung.
Anak-anak pada dasarnya adalah pencatat ahli dan peniru yang ulung. Apa yang dilihatnya itulah yang dicatat di alam bawah sadarnya. Dan pasti akan ditirunya. 



Mereka akan melakukan sesuatu seperti yang mereka lihat. Mereka tak bisa membedakan apakah itu baik atau buruk sampai seseorang memberi tahunya. 



Jika ingin mengajak anak untuk menyenangi sesuatu, yang perlu kita tata sebelumnya adalah diri kita. Apakah kita juga menyenanginya? Apakah kita melakukannya dengan penuh semangat atau ogah-ogahan? Jika kita sendiri Nampak malas dalam melakukan sesuatu, namun mengajak anak untuk menyenangi hal tersebut nampaknya akan sulit terwujud.



Begitu juga dengan mengajak anak untuk menabung. Sebelum mengajak anak untuk menabung, terlebih dulu tunjukkan kepada mereka bahwa menabung bukanlah beban melainkan kegiatan yang menyenangkan. Tunjukkan raut wajah bahagia ketika anda menceritakan tentang manfaat menabung pada anak. Tunjukkan juga bukti nyata dari proses menabung yang telah anda lakukan. Misalnya barang yang dibeli dari hasil menabung.



Jika kita menunjukkan perasaan senang terhadap menabung tentunya anak-anak juga akan menangkapnya sebagai kegiatan yang menyenangkan.


Tips Agar Anak Senang Menabung.


Masih ada hal-hal lain yang dapat dilakukan untuk mendorong anak mau menabung, antara lain :



1.Kenalkan anak pada uang. 
Misalnya dengan mengenalkan anak pada pecahan uang dan barang apa yang bisa dibeli dengan uang tersebut.



2.Belikan celengan untuk menabung di rumah.
Sekarang banyak sekali jenis celengan yang bisa dipilih. Bentuknya pun lucu-lucu dan berwarna-warni, yang tentu saja disukai anak-anak. Ada yang terbuat dari plastic atau kaleng. Ada yang bergembok sehingga bisa dibuka sewaktu waktu kemudian dikunci lagi. Ada juga yang permanen, sekali buka berarti tidak bisa digunakan lagi.  Belikan sesuai kebutuhan.



3.Beri anak jatah uang jajan.
Jatah uang jajan ini bermanfaat agar anak bisa mengatur keuangannya sendiri.  



4.Buatkan rekening tabungan di bank.
Sekarang sudah ada rekening tabungan khusus untuk pelajar. Setoran awalnya bermacam-macam, mulai 10.000 rupiah. Jumlah minimum uang yang bisa ditabungkan pun cukup kecil, mulai 1000 rupiah, menyesuaikan dengan uang jajan anak-anak di sekolah. 

Meskipun tabungan pelajar ini, jumlah uang yang ditabungkan juga kecil, tapi tetap dijamin oleh LPS. Jadi tidak akan mendapat perlakuan yang berbeda dengan tabungan orang dewasa.



5.Ajari anak agar bisa membedakan antara keinginan dan kebutuhan.
Biasanya disaat anak banyak uang tabungan, banyak sekali keinginan yang diungkapkan. Disini diperlukan peran aktif orang tua agar anak tidak terjebak dalam situasi kehabisan uang tabungan karena memenuhi keinginan semata.
Pada saat ini anak juga bisa diajarkan tentang prioritas. Bisa memilih antara “sangat penting” “penting”, dan “kurang penting”



6.Biasakan anak untuk bersedekah.
Dengan membiasakan anak bersedekah sama artinya kita melatih empati mereka. Beri pemahaman juga kepada mereka bahwa di sebagian harta yang kita miliki ada hak fakir miskin. Bersedekah juga bisa menjaga agar uang tabungan ayang diperoleh nantinya berguna untuk hal-hal yang bermanfaat, sehingga tidak terbuang sia-sia.




Demikianlah beberapa tips agar anak gemar menabung. Gambaran diatas merupakan gambaran secara umum. Cara terbaik untk “menyentuh’ hati anak tentu saja tergantung pada anak itu sendiri. Dan hanya orang tua dan orang-orang terdekat yang mengetahuinya.




Tidak mudah memang mengajak anak untuk rutin menabung. Sebagai orang tua tentu kita harus sabar dan mau  mengajaknya terus-menerus. Tentu saja dengan cara yang menyenangkan. Semoga artikel “Tips agar anak senang menabung” ini bermanfaat untuk kita semua.

Share
Tweet
Pin
Share
6 komentar

Resep dan Cara membuat playdough/lempung terigu yang aman untuk anak-anak
Resep dan Cara membuat playdough yang aman untuk anak-anak

Menstimulasi anak dapat dilakukan melalui berbagai cara. salah satunya adalah dengan memberi mainan yang dapat merangsang perkembangan motoriknya. Motorik dapat dibedakan menjadi dua yaitu motorik kasar dan motorik halus. motorik kasar berhubungan dengan kegiatan fisik seperti berjalan, berlari, menendang dan kemampuan untuk duduk. 

Sedangkan motorik halus berkaitan dengan koordinasi antara mata dengan tangan. Motorik halus bisa dilatih melalui permainan seperti playdough, puzzle, menyusun balok dan lain-lain.

Banyak Playdough yang tersedia di pasaran. Tapi terkadang sebagai orang tua ada kekhawatiran ketika bermain playdough, dikarenakan bahannya yang dianggap tidak aman. Awalnya saya pun demikian, namun setelah bisa membuat playdough sendiri kekhawatiran itu sirna.

Playdough yang saya dan anak-anak buat berasal dari bahan-bahan yang aman karena terbuat dari bahan makanan yang tersedia di dapur kita. Bahan utamanya yaitu terigu, itulah sebabnya mengapa playdough ini biasa disebut dengan lempung terigu.

Bahan-bahannya antara lain :
  • 200 gr tepung terigu 
  • 100 gr garam
  • 1 sendok makan minyak goreng
  • pewarna makanan
  • sedikit air hangat untuk melarutkan garam
Cara Membuat : 
  • larutkan garam dengan sedikit air hangat
  • tambahkan pewarna makanan
  • tambahkan 1 sendok makan minyak goreng
  • aduk rata bahan-bahan tersebut
  • lalu tambahkan 200 gram tepung terigu sampai adonan bisa dibentuk dan menjadi licin


Dengan membuat playdough sendiri ada beberapa manfaat yang kita dapatkan diantaranya :
  • Menghargai proses. Dengan membuat playdough sendiri anak-anak jadi mengerti bahwa untuk mencapai sesuatu itu harus melalui proses. tidak semuanya dapat dicapai dengan instan.
  • Mengenal benda. Ada beberapa alat dan bahan yang digunakan saat membuat playdough sendiri. Misalnya anak jadi bisa membedakan tekstur garam dan tepung terigu. Bisa menimbang sendiri dan lain-lain
  • Belajair mencampur warna. Misalnya warna merah dicampur kuning menjadi oranye. Warna biru dicampur merah menjadi ungu. dan warna biru dicampur dengan warna kuning menjadi warna hijau.
Itulah resep membuat playdough sendiri di rumah dan manfaat yang diperoleh anak-anak kita. Share melalui media sosial anda jika anda rasa bermanfaat.


Share
Tweet
Pin
Share
9 komentar

Ketika Anak Bertanya : Mengapa Telur Jadi Lebih Keras Setelah Dimasak?


Memiliki anak usia balita, TK dan awal-awal masuk sekolah dasar itu memang harus selalu siap dengan pertanyaan tak terduga. Sebagai orang tua kita harus bisa memberikan jawaban yang pas. Jawaban yang pas itu bukan berarti kita jadi orang tua yang serba tahu dan bisa menjawab semua pertanyaan anak dengan benar loh ya. 

Menjawab dengan pas adalah menjawab yang sesuai dengan kemampuan berpikir si anak. misalnya dengan kata-kata sederhana atau analogi yang bisa dimengerti oleh anak. Apabila kita tidak tahu jawabannya, jangan langsung menggunakan kata tidak tahu. tapi gunakanlah kata-kata yang lebih halus, misalnya "Mama BELUM tahu, bagaimana kalau kita cari jawabannya bersama?" Dengan begitu anak memahami bahwa ketidak tahuan merupakan hal yang biasa dan bisa dicari jawabannya.

Pertanyaan anak-anak memang bermacam-macam dan kadang tak terduga. Beruntung pula kita hidup di zaman internet, dimana semua jawaban dapat kita peroleh hanya dengan menekan tombol-tombol di laptop maupun sentuhan dilayar gawai. Walaupun begitu kita juga jangan menelan mentah-mentah informasi yang kita terima. Carilah situs lain sebagai pembanding. Lebih baik lagi kalau situs tersebut adalah situs resmi jadi terpercaya keakuratan informasinya.

Beberapa hari lalu saya bersama anak-anak sedang membaca bersama sebuah buku. Buku itu berisi tentang proses produksi mulai dari bagaimana proses benang menjadi pakaian. Minyak mentah menjadi bahan bakar. Dari logam hingga menjadi mobil dan lain sebagainya.

Ketika tiba di bagian logam. Dimana buku tersebut menceritakan bahwa benda-benda yang terbuat dari besi berasal dari bijih besi yang dilelehkan dengan suhu yang tinggi kemudian dicetak sesuai bentuk yang diinginkan.

Nah tiba-tiba saja si bungsu bertanya “ Ma, kalau besi dipanaskan kan jadi cair, kenapa kalau telur malah jadi keras? Ya ampun, ini anak mungkin sedang lapar atau bagaimana ya…yang dibicarakan besi tapi pertanyaannya malah soal makanan qiqiqiqi.

Saya pun lalu terdiam. Ah, sepertinya saya pernah membaca soal ini tapi dimana ya?hihihi…lupa. akhirnya saya pun mengandalkan internet. Dan yang saya temukan adalah kata-kata denaturasi, folding, ikatan kovalen dan lain sebagainya. Nah bagaimana saya menjelaskan kalau saya saja tidak mengerti wkwkwkwk.

Untunglah saya ingat kalau saya pernah membaca di sebuah buku. Lucky Me, bukunya pun ketemu setelah saya mencarinya. Menurut buku tersebut, penjelasan singkatnya mengapa telur jika dimasak menjadi lebih keras. Jawabannya adalah karena telur mengandung protein. Putih telur atau abumen mengandung 85% protein (Albumin). Albumin adalah protein yang berbentuk seperti gulungan benang-benang , apabila dipanaskan akan saling lengket dan warnanya berubah menjadi pekat. Jika semakin dipanaskan maka akan semakin lengket dan lama-lama menjadi keras.

Sebagai pembanding saya menyebutkan bahan makanan lain yaitu beras. Beras mengandung bahan lain, bukan protein melainkan karbohidrat. Nah sifat karbohidrat jika dipanaskan maka akan semakin lunak. Makanya ketika kita makan nasi tidak keras seperti beras. Sebagai kesimpulannya saya mengataan bahwa bentuk hasil akhir pemanasan suatu benda itu tergantung dari bahan yang dikandungnya.

Mendengar penuturan saya, ketiga anak-anak saya berebutan bertanya kalau jagung bagaimana, kentang, kayu, sofa, plastik wkwkwk. Jadi melebar kemana-mana ini. Saya pun berusaha menjawabnya dengan benar, semampu saya tentunya. Maklum emak sudah lama tidak sekolah jadi banyak lupanya daripada ingatnya hehehe.

Nah, bagaimana menurut pembaca sekalian apakah jawaban saya kurang sederhana untuk anak saya yang berusa 6,7 dan 9 tahun? Sharing dong…


*Wolke, Robert L.2003. Einstein Aja Gak Tau. Gamedia Pustaka Utama
Share
Tweet
Pin
Share
15 komentar
Pentingnya Pengetahuan Seribu Hari Pertama Kehidupan bagi Ibu dan Calon Ibu.

Masih lekat di ingatan, saat pertengahan Desember 2016 yang lalu saya berkesempatan mengikuti Mombassador SGM 2016. Acara berlangsung selama tiga hari di Yogyakarta. Selama tiga hari tersebut kami dijamu, diajak jalan-jalan dan diberi bekal pengetahuan oleh Sari Husada. Jika siang harinya kami berkegiatan dengan santai namun berisi, malam harinya kami dapat beristirahat dengan nyaman di sebuah resort yang eksotis yaitu Westlake ResortYogya.

Beberapa ilmu yang saya peroleh pada hari kedua adalah mengenai sejarah Sari Husada, Aturan dan persyaratan untuk mengunjungi sebuah pabrik (penting bagi saya karena baru pertama kali ini hihihi) dan tentu saja yang tidak kalah penting adalah materi tentang seribu hari pertama kehidupan. Pengetahuan ini penting baik bagi bunda maupun calon bunda, kenapa? Tunggu penjelasan saya berikutnya ya…

Sejarah Sari Husada
Sejak awal didirikan pada 14 Agustus tahun 1954 lalu, Sari Husada awalnya bernama NV.Saridele.  NV Saridele didirikan secara bersama-sama oleh pemerintah Indonesia dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada saat itu untuk mengatasi masalah malgizi pada anak-anak dan ibu setelah masa perang.  Saridele berkomitmen untuk memberikan produk yang berkualitas tinggi, memberikan edukasi dan layanan kepada seluruh bunda dan anak yang ada di seluruh Indonesia.


Pentingnya Pengetahuan Seribu Hari Pertama Kehidupan bagi Ibu dan Calon Ibu.

Pada tahun 2008 Sari Husada bergabung dengan Danone Group yang memiliki misi yang sama dengan Sari Husada. Dengan bergabungnya Sari Husada dengan Danone menjadikan produk Sarihusada memiliki standard yang lebih tinggi namun harga tetap terjangkau karena tidak perlu membayar royalty ke Negara lain.

Factory Visit

Peraturan yang ketat saat mengunjungi pabrik sangat diperlukan. Karena sebuah pabrik, apalagi pabrik susu formula seperti Sari Husada yang saya kunjungi beberapa waktu lalu sangat menjaga kualitas produk yang dihasilkan. Segala aspek kesehatan dan keamanan sangat diperhatikan sejak bahan baku sampai menjadi produk yang sudah dikemas dan siap dipasarkan. Bahkan sampai distribusi kepada konsumen, masih diberlakukan standard yang tinggi. Agar produk yang diterima konsumen terjaga kualitasnya.

Sebagai konsumen pun kita harus tetap menjaga kualitas produk agar susu yang kita maupun anak kita konsumsi masih sama kualitasnya dengan susu yang baru keluar dari pabrik. Caranya adalah dengan tetap menyimpan susu dalam kemasannya (alumunium foil) lalu tutup rapat dan simpan di tempat yang kedap udara.

Sari Husada selain menjaga kualitas produk, juga sangat memperhatikan aspek lingkungan di sekitar pabrik. Terbukti dengan diperolehnya Green Proper Award dari Kementerian Lingkungan Hidup. Green Proper Award adalah penghargaan program penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Lingkungan Hidup. Tidak heran kalau Sari Husada memperoleh penghargaan ini, bisa dilihat dari suasana pabriknya yang hijau dan sejuk. Karena luas area tamannya lebih luas daripada area pabriknya. Salut buat Sari Husada.


Pentingnya Pengetahuan Seribu Hari Pertama Kehidupan bagi Ibu dan Calon Ibu.


Beberapa syarat untuk mengunjungi pabrik Sari Husada adalah : mengajukan proposal, minimal satu bulan sebelumnya, usia peserta minimum SMA/sederajat. Jumlah peserta min 30 orang maks 120 orang.

Dan peraturan tentang “DO AND DON’T “ saat berkunjung ke pabrik akan dijelaskan ketika anda sudah berada di area pabrik.

Etapi, kalau ada adik-adik dibawah usia SMU masih bisa kok belajar tentang produksi susu. Datang saja ke Taman Pintar Beringharjo Kota Yogyakarta. Karena disana ada wahana miniature pabrik yang berfungsi sebagai alat peraga. Karena diperuntukkan anak-anak, maka wahana ini dikemas secara menarik. Tapi tetap membawa pesan bahwa untuk memproduksi susu itu dibutuhkan teknologi, ketelitian dan standar yang tinggi agar menghasilkan produk yang berkualitas.

Bagaimana? Menarik bukan ? saya aja mau diajak lagi ke pabrik yang produksinya sehari mencapai 400 ton susu ini, Nah kamu…iya kamu…bagaimana hihihi

1000 hari pertama kehidupan

Sebagai orang tua tentu akan bahagia sekali jika anak-anak kita tumbuh dengan sehat, ceria sesuai dengan masa perkembangannya. Tentunya kita akan melakukan segalanya, semampu kita agar hal itu bisa terwujud. Memang segala sesuatu adalah takdir dari yang kuasa, tapi sebagai manusia kita harus berusaha untuk mendapatkan yang terbaik yang kita mampu. Nah, agar anak- anak dapat tumbuh dengan sehat, sebagai orang tua kita harus membekali diri dengan ilmu dan pengetahuan. Salah satunya adalah tentang pentingnya seribu hari pertama kehidupan ini.


Apa yang kita Alami, Lakukan atau Makan Selama 1000 Hari Pertama Kehidupan Akan memberikan Konsekuensi yang panjang terhadap kesehatan di masa depan
(SariHusada.co.id)


Apa itu 1000 Hari pertama Kehidupan?

1000 hari pertama kehidupan adalah periode percepatan tumbuh kembang yang dimulai sejak terbentuknya janin dalam kandungan hingga anak berusia 2 tahun

Sebagian besar masyarakat masih mempercayai bahwa kesehatan anak itu sangat dipengaruhi oleh factor keturunan. Jadi ketika orang tua memiliki tubuh yang lemah, gampang sakit-sakitan maka mereka otomatis akan meyakini bahwa nantinya anak mereka akan memiliki kondisi tubuh yang sama. Padahal pemikiran tersebut hanya berdasar mitos belaka.

Kenyataannya kesehatan seseorang itu hanya 20% saja dipengaruhi oleh factor keturunan. Selebihnya atau 80 % nya dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Salah satu factor yang sangat berpengaruh adalah faktor gizi.

Seberapa penting 1000 Hari pertama Kehidupan?

Jawabnya adalah penting sekali!. Karena 1000 hari pertama kehidupan adalah periode kritis tumbuh kembang anak yang akan mempengaruhi kualitas kesehatan seumur hidupnya. Bisa dikatakan, apabila masa seribu hari pertama kehidupannya berjalan baik, maka ketika dia dewasa nanti kualitas kesehatannya akan baik juga. 


Pentingnya Pengetahuan Seribu Hari Pertama Kehidupan bagi Ibu dan Calon Ibu.
sbr: Sarihusada.co.id


Mengapa demikian? Karena pada masa 1000 hari pertama itulah seluruh organ tubuh mengalami perkembangan hingga menjadi organ yang mampu bekerja secara sempurna.

Untuk itu diperlukan gizi yang tepat dengan jumlah yang seimbang agar 1000 hari pertama kehidupannya dapat berjalan dengan baik.

Apabila pada masa ini gizi yang diberikan tidak mencukupi maka akan mempengaruhi kualitas kesehatan si anak bahkan sampai dewasa nanti. Dampak yang mudah kita lihat adalah anak jadi sakit-sakitan. 

Namun ada pula dampak yang tidak bisa kita lihat secara kasat mata, karena efeknya hanya dapat dirasakan dalam jangka panjang. Diantaranya adalah :


  • otak tidak berkembang secara maksimal. Akibat jangka panjangnya adalah tidak optimalnya kemampuan kognitif dan dalam pendidikan
  • perkembangan fisik tidak optimal akibatnya adalah tubuh tidak tumbuh secara optimal (pendek)
  • tidak optimalnya perkembangan organ metabolic akibatnya adalah pada saat dewasa nanti akan mudah terkena penyakit metabolis seperti Hipertensi, Diabetes, Obesitas, Penyakit Jantung dan Stroke.

Pentingnya Pengetahuan Seribu Hari Pertama Kehidupan bagi Ibu dan Calon Ibu.
sbr: sarihusada.co.id


Itulah mengapa pengetahuan tentang 1000 hari pertama kehidupan ini harus diketahui oleh :
1.      Ibu : karena ibulah yang berperanan besar mengatur gizi pada makanan yang diberikan ke anak-anak
2.      Ibu hamil: karena masa 1000 hari pertama kehidupan ini dimulai sejak dalam kandungan
3.      Calon mempelai/ calon istri : agar ketika sudah menikah dan kemudian hamil sudah paham betul pentingnya 1000 HPK
4.      Bapak, calon Bapak dan Calon pengantin pria. Bagaimanapun untuk memenuhi gizi keluarga diperlukan dukungan dari Suami, baik berupa materi maupun non materi.

Lalu bagaimana dengan ibu-ibu yang usia anaknya sudah lebih dari 1000 HPK seperti saya? Jangan khawatir, sebagai orang tua tentu kita sudah berbuat sebaik mungkin untuk anak-anak kita. Biarlah usaha kita itu yang menjadi amalan kita agar dicatat dan diberi anak-anak yang sehat sebagai balasannya #namanyajuga menghiburdiri. Atau… nambah anak lagi aja hihihi.

Sebenarnya saya sendiri agak menyesal kenapa baru mengetahuinya sekarang, untuk mengobati penyesalan saya itu, maka saya berbagi melalui tulisan ini, agar dibaca oleh Ibu, calon Ibu dan para remaja yang suatu saat nanti juga akan menjadi orang tua seperti saya.

Terima kasih saya ucapkan pada pada Sari Husada yang selalu berkomitmen untuk mendukung peningkatan kualitas gizi bagi anak Indonesia. salah satunya adalah dengan terus aktif mengkampanyekan pentingnya seribu hari pertama kehidupan ini.


Share
Tweet
Pin
Share
16 komentar
Tips Parenting : Mengajarkan Tanggung Jawab Ala Rahayu Pawitri

Halooo…kembali lagi ke arisan link ya….Kalau dulu awal-awal arisan, mau mereview salah satu blog rasanya berat sekali. Bukan berat untuk melakukannya, tapi berat karena sama sekali enggak tahu apa-apa tentang seseorang di balik blog tersebut. Namun kini setelah sekian waktu berjalan makin terasa ringan. Karena sering berinteraksi, jadi sedikit atau banyak telah mengenal pemilik blog yang akan direview. Dan kini mbak Rahayu Pawitri yang mendapat kesempatan untuk diubek-ubek blognya.

Tips Parenting : Mengajarkan Tanggung Jawab Ala Rahayu Pawitri


Mbak Rahayu Pawitri, atau mbak Wiwit begitu biasa kami memanggil adalah seorang ibu dari putrid kecilnya Hana. Mbak Wiwit ini berasal dari Jawa Tengah tepatnya dari Temanggung, namun kini menetap Bekasi. Selain menjadi Blogger, mbak Wiwit juga adalah seorang content writer dan penerjemah bahasa Inggris.

Berjalan-jalan ke Blog mbak Wiwit, kita akan disuguhi tulisan yang apik, padat berisi namun enak dibaca khas content writer. Dengan tagline “A crowded World Of A content writer-Mom” bisa dibayangkan betapa sibuknya mbak Wiwit ini . Disela-sela kegiatan sebagai ibu rumah tangga, ngeblog, content writer, translator masih sempat mengupgrade diri dengan mengikuti berbagai kelas secara online. Seperti kelas Bahasa Inggris, Kelas menulis konten dan kelas bisnis.  Udah gitu masih sempat pula nonton Drakor. Weeh…

Tips Parenting : Mengajarkan Tanggung Jawab Ala Rahayu Pawitri
Salah satu artikel mbak Wiwit di Asianparent.com

www.rahayupawitriblog.com banyak berisi tentang parenting, cocoklah dibuat langganan  emak-emak muda macam saya ini yang sering baca tapi lebih sering lupa prakteknya hahaha. Makanya saya akan tulis beberapa tips dari mbak Wiwit ini biar saya lebih gampang ingatnya.

Sebenarnya ada banyak tips parenting yang ditulis mbak Wiwit, seperti Bermain dan belajar matematika alaHana, Belajar matematika dengan IXL Math, Trik meringkas materi dengan pohonpikiran dan tips untuk mengajarkan tanggung jawab yang tertuang dalam artikel yang berjudul “Butuh ide dalam mengajarkan tanggung jawab pada anak? Coba trik saya ini”

Poin penting dalam mengajarkan tanggung jawab pada anak adalah
paham konsekuensi dan mampu berempati pada orang lain (Rahayu Pawitri)

Menurut mbak Wiwit, belajar bertanggung jawab berarti belajar untuk : memiliki rasa empati dan menunjukkannya pada orang lain, jujur, berani jika pendapatnya benar, mampu mengendalikan diri sesesuai prinsip dan mampu menghargai diri sendiri.

Cara menumbuhkan dan membangun tanggung jawab ala Rahayu Pawitri adalah :

·        Mengenalkan konsekuensi
Jadi, anak diajak berpikir logis mengenai konsekuensi apa yang akan dia rasakan jika melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Jangan membujuk anak untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu dengan cara menakut-nakuti anak.

·        Mengenalkan empati
Menurut mbak wiwit mengajarkan hal yang abstrak semacam ini harus kreatif agar anak lebih paham. Melatih empati bisa dilakukan saat menonton TV bersama atau saat mendongeng dengan menyelipkan pesan yang ingin disampaikan. Tunjukkan juga empati kita pada anak saat dia merasa tidak nyaman dengan cara bertanya apa yang membuatnya tidak nyaman, bagaimana perasaannya saat ini dan apa yang dia inginkan.

·        Belajar Jujur
Reaksi orang tua sangat berpengaruh pada kejujuran anak. Apabila orang tua marah, maka anak akan semakin takut untuk bicara jujur. Lebih baik belajar untuk tidak marah dan menjelaskan mengapa tidak boleh melakukan hal tersebut.

·        Memupuk sifat berani.
Berani disini dalam artian berani untuk mempertahankan pendapatnya jika benar. Dan tetap percaya diri meskipun berbeda pendapat dengan temannya.
Melatihnya dengan cara membangun kepercayaan diri itu di rumah. Seperti menghargai pilihan pakaian yang akan dikenakan dan menghargai alas an-alasan yang dikemukakan si anak ketika dia mau atau menolak saat kita memintanya untuk melakukan sesuatu.

·        Self control dan Self Respect.
Seorang anak yang mengerti tanggung jawab tidak akan melakukan perbuatan yang merugikan dirinya sendiri.

·        Bantu anak membuat penilaian yang tepat.
Memberi pengertian mengapa sesuatu hal boleh dilakukan atau tidak boleh dilakukan melalui peristiwa sehari-hari. Dan tetap ajarkan anak untuk tetap menghargai pendapat orang lain yang berbeda pendapat dengan kita melalui cara yang baik.



Demikian tips menumbuhkan dan mengembangkan tanggung jawab pada anak ala mbak Rahayu Pawitri. Namun masih dibutuhkan kunci sukses yaitu : orang tua menjadi role model dan bersabar. Karena mengajarkan sesuatu pada anak itu bukanlah proses yang instant. Kalau boleh saya menambahkan ya mbak Wiwit, dibutuhkan kerjasama dengan anggota keluarga yang lain misalnya saja bapaknya anak-anak atau kakek dan neneknya. Sehingga jika anak melakukan kesalahan tidak mencari tempat pelarian.

Masih banyak artikel menarik lainnya yang bisa anda baca di Blognya mbak Rahayu Pawitri, atau langsung aja kepoin facebooknya di :Rahayu Pawitri, twitter : 2Rahayupawitri, Instagram:@rahayu_pawitri dan Pinterest @rahayupawitri.


Share
Tweet
Pin
Share
17 komentar
cerita tentang si picky eater. tips untuk anak yang picky eater. mengatasi anak pilih-pilih makan

OK Fix, kali ini saya akan membicarakan tentang si picky. Catet ya… picky bukannya Vicky (apasih…wkwkwk). Ini juga bukan cerita tentang picky soal teman ataupun picky masalah jodoh, tapi picky masalah makanan. Maklumlah emak-emak yang diomongin ya anaknya hahaha

 Anak bungsu saya suka pilih-pilih kalau makan (Picky Eater). Dia tidak terlalu suka sama daging sapi ataupun ayam. Maunya makan daging kalau dalam bentuk bakso,sate dan sosis saja. Sayuran sih mau, tapi ya itu cuma sayur bayam dan sop saja. Makan nasi goreng pun tak suka...hiks. Padahal kedua kakaknya doyan semua.

Apalagi si sulung, dia paling gampang maemnya. Mungkin karena anak pertama, jadi dulu emaknya masih semangat-semangatnya untuk mengenalkan semua jenis makanan. Sedangkan pada adiknya, emak sudah pecah konsentrasinya wkwkwkw. Si sulung bahkan sekarang sudah doyan sambel terong favorit emaknya. Toss deh kalo gini, emak jadi makin rajin bikin sambel terong #eh

Baca juga : resep sambel goreng pete

Paling syedih itu kalau diajak makan di luar. Yang dia suka cuma makan Bakso dan sate ayam. Sementara kedua kakaknya minta ganti-ganti menu. Sampe kejadian, kedua kakaknya minta makan ayam goreng (junk food sih, sekali-sekali ga apa-apa kan ya hihihi). Terpaksa saya beli dulu bakso di tempat lain lalu dimakan di tempat ayam goreng tersebut wkwkwk


Tapi lambat laun si bungsu sudah mau makan ayam goreng dan beberapa makanan lain. Mau tau tipsnya?

Baiklah ini dia tips merayu si picky eater:

    • Jangan bosan-bosan meminta si Picky ini untuk mencoba. Trial and error deh kadang berhasil kadang juga gigit jari. Biasanya saya bilang begini “Dik, ayo deh coba makanan ini, kalau tidak suka boleh kok dibuang. Tapi… sekali aja cobain, kalo ternyata enak adik malah nyesel lho…nggak nyobain dari dulu.” Bisa juga ditambahkan kata-kata “ayo cobain sedikiiit saja, keburu habis soalnya ini enak sekali. Tuh liat, mbak sama mas aja suka…

    • Kalau anda tidak menyukai makanan tertentu, jangan tunjukkan di depan anak anda. Bilang saja saat itu anda sudah mempunyai makanan yang lain dan sayang bila tidak ada yang memakannya. tapi ingat ya... jangan bohongi anak. kalau anda bilang ada makanan lain, memang makanan tersebut benar-benar ada.

    •  Kresikan dengan menu favorit. Misalnya kita ingin mengenalkan jenis sayuran baru. Coba saja masak sayuran yang ingin dikenalkan tersebut dengan menu favorit dia. Misalnya potongan terong di atas pizza hmmm. 

    • Laparkan. Duh kok kedengarannya sadis ya, melaparkan anak hihihi. Maksudnya adalah: ketika ingin mencoba menu baru, anak jangan diberi camilan diantara jam-jam makan. Jadi ketika jam makan tiba, anak benar-benar dalam keadaan lapar. Kalau sudah dalam keadaan lapar biasanya makanan apapun akan terasa enak. 

    • Kerja sama. Saya biasanya mengajak anak pertama dan kedua untuk membujuk si bungsu untuk mencoba makanan baru. Kadang momen makan bersama dalam satu wadah juga bermanfaat sekali untuk mengenalkan menu makanan baru pada si bungsu.

    •  
    • Subliminal message. Kirimkan pesan secara tersembunyi pada anak tentang makanan yang kita ingin dia mau. Misalnya ayam goreng, anak saya yang bungsu ini awalnya sama sekali tidak suka ayam goreng. Berulang kali memintanya untuk makan, hasilnya juga nihil. Akhirnya, ketika kedua kakaknya makan ayam goreng saya berbicara pada kedua kakaknya, ketika si bungsu sedang di dekat kami. Misalnya “ Enak ya… ayam gorengnya…. Rasanya gurih, kalau maem pingin nambah terus”. Pada saat seperti ini si bungsu tidak usah ditawari untuk mencoba, jadi seolah-olah kita cuek saja meskipun dia tidak mau. Bisa juga ditambah kata-kata seperti “Ayam itu mengandung protein lho… tau nggak protein itu gunanya untuk apa… bla..bla..bla…” Biasanya meskipun kita tidak mengajak ngobrol si target, si target akan mendengarkan karena rasa ingin tahu. Bisa juga dengan cara lain yang kiranya anak anda tertarik. Karena bagaimanapun juga ibu akan lebih mengenali anaknya dan lebih tahu cara untuk “menyentuhnya”.


    •  
    • Ucapkan selamat, lontarkan pujian. Tunjukkan bahwa anda sangat senang ketika anak anda yang picky itu mau mencoba makanan baru. Tapi bila masih belum mau, memang kita dituntut untuk lebih bersabar. Kalo sedang “sadar” saya bisa sabar, kalau sedang tidak sadar ya begitulah ahahaha.


Itulah beberapa tips untuk mengatasi si picky eater. Meskipun, belum semua jenis makanan dia mau mencoba, tapi sudah mengalami banyak kemajuan. Kata kakak saya, emang biasa dalam satu keluarga ada yang berbeda. Kalau semua anaknya sama, gampang semua emaknya malah keenakan. Ya… masih bersyukurlah, meskipun anak saya suka pilih-pilih makanan tapi dia tetap lahap memakan makanan yang dia suka.

Baca juga : kembulan : satu trik agar anak-anak rukun

Semoga tulisan saya ini bermanfaat. Boleh kok anda bagi ke media social favorit anda, siapa tahu bermanfaat juga buat orang lain. Terimakasih sudah berkunjung.
Share
Tweet
Pin
Share
11 komentar
Manfaat bermain peran untuk anak


“Ma, ayok main adik-adikan”

“OK, mama jadi siapa?”

“Jadi adiknya, aku jadi mamanya”

Pernah kan diajakin anak bermain peran? Kalo anak saya menyebutnya bermain adik-adikan mungkin anak anda memiliki istilah sendiri. Kadang, kalau sedang sibuk atau capek saya minta dia untuk main sendiri. Atau saya suruh menunggu sampai saya menyelesaikan pekerjaan.  Hehehe boleh dong meminta anak untuk menunggu, agar dia juga mengerti bahwa orang lain juga punya kesibukan dan dia harus belajar menghargainya. Kadang anak saya bisa mengerti, tapi kadang kala dia marah dan mengeluarkan senjatanya yaitu: merengek. Duh... 

Kalo dia udah merengek gini, kepala rasanya langsung nyut-nyutan hahaha dan bisa bikin saya marah-marah karenanya. Tapi saya tidak selalu jahat kok. Kalau pekerjaan masih bisa ditunda saya pun mau-mau saja diajak main. Karena saya sadar kalau bermain peran ini memiliki segudang manfaat untuk perkembangan anak.

Baca juga : Satu trik agar anak-anak rukun

Biasanya yang mengajak bermain peran ini adalah anak perempuan saya, si nomor dua. Saya pernah membaca kalau anak perempuan lebih suka bermain dengan boneka dan lebih suka bermain peran daripada anak laki-laki karena memang pada anak perempuan lebih banyak memproduksi hormon oksitosin. Yaitu hormon yang menyebabkan keterikatan pada manusia. Dan hormone serotin yaitu hormone yang memberi rasa nyaman. Hormon ini pulalah yang menjadikan anak perempuan lebih menunjukkan rasa kasih-sayangnya kepada saudaranya.

Karena kebanyakan temannya adalah laki-laki, anak saya yang nomor dua ini tingkahnya juga seperti anak laki-laki. Menyukai permainan yang lebih banyak menggunakan aktifitas fisik, seperti bermain bola, bersepeda dan lain-lain. Kadang, ketika nalurinya sebagai anak perempuan lebih kuat dia mampu menggiring teman-temannya untuk mengikuti alur permainan yang dia inginkan yaitu bermain “adik-adikan”.

Entah jurus persuasi mana yang dia gunakan, sehingga temannya mau menurut saja. Ketika Bermain peran bersama teman-temannya yang laki-laki,  tokoh yang banyak diperankan  berbeda jika bermain dengan saya, mamanya. Ada temannya yang jadi pembalap, pilot tentara dan lain-lain.

Agar tau peran dan cerita apa yang mereka mainkan, biasanya saya pura-pura sibuk. Wara-wiri di dekat mereka, pura-pura ambil sesuatu. Padahal sebenarnya mau mencuri dengar percakapan mereka. Mereka juga tidak sadar kalau saat itu saya sedang berperan menjadi orang sibuk hahahha.

Baca juga : Bahagia di Rumah Ala Saya

Baiklah kembali ke manfaat bermain peran. Banyak sekali manfaat bermain peran yang dapat menunjang perkembangan anak.


 Manfaat bermain peran yang saya rasakan antara lain :

    • ·Mengajarkan nilai. Kita dapat memasukkan nilai-nilai pendidikan ahlak maupun pengetahuan saat kita bermain peran dengan anak.

    • Menambah kedekatan. Dengan melakukan permainan ini bersama seluruh keluarga dapat mempererat bonding antar anggota keluarga.

    • Melatih daya imajinasi. Bebaskan anak untuk membuat alur cerita, sehingga dapat membuat imajinasi dan kemampuan inisiatifnya berkembang

    • Melatih kemampuan berbahasa

    • Dapat meningkatkan daya ingat dan kepercayaan diri pada anak.

    • Melatih anak untuk mau mendengar,  bekerjasama dan bekerja dalam kelompok sehingga bisa menghargai orang lain.

    • Mengajarkan anak untuk berbagi


Itulah beberapa manfaat yang bisa saya rasakan jika bermain peran bersama anak-anak.

Berikut ini adalah beberapa gambar yang sempat saya simpan saat anak-anak bermain peran.
manfaat  bermain peran untuk anak

Gambar diatas adalah gambar saat anak saya bermain peran dengan menggunakan boneka. kalau saya tidak salah ingat, temanya waktu itu adalah rekreasi ke Jakarta.



manfaat  bermain peran untuk anak


Gambar diatas adalah bermain peran dengan tema ulang tahun. Dengan benda-benda yang mereka temukan di sekitar rumah seperti pasir, bunga dan potongan bambu, sang kakak membuat kue ulang tahun untuk adiknya.



manfaat  bermain peran untuk anak

Gambar diatas adalah panggung boneka mini yang dapat digunakan untuk bermain peran dengan anak-anak. terbuat dari kardus bekas, stik es krim, dan cake cup berukuran kecil. Alat dan bahan lain yang digunakan antara lain lem, gunting, selotip dan crayon. Gambar dan boneka yang digunakan dapat dibuat sesuai tema yang diinginkan. 

itulah beberapa manfaat dan sedikit contoh bermain peran untuk anak-anak. Anda mempunyai pendapat lain? boleh kok sharing di kolom komentar... kalau dirasa bermanfaat boleh juga postingan ini anda share ke media sosial anda. Terimakasih sudah berkunjung....

Share
Tweet
Pin
Share
20 komentar
kembulan makan bersama dalam satu wadah

Ibu saya selalu mengingatkan, “Suruhlah anak-anakmu makan kembulan, agar mereka rukun”. Pertinyiinnyi… apakah kembulan itu? Apakah sejenis makanan seperti kue, dodol, atau permen? Hehehe.

Kembulan, begitu orang jawa menyebut kegiatan makan bersama dalam satu wadah. Kenapa menggunakan wadah, bukannya piring? Karena masyarakat Jawa tradisional ketika makan bersama tidak hanya menggunakan piring tapi juga cobek (cowek), nampan, daun jati, daun pisang bahkan dengan menggunakan sesek. Sesek adalah anyaman bambu yang berbentuk segi empat datar.


Kembulan tidak hanya dilakukan di dalam rumah, namun juga dilakukan dalam kegiatan warga. Misalnya waktu saya kecil dulu, tiap awal puasa selalu membawa nasi dan lauk-pauk ke Musholla. Setelah sholat Maghrib, berdoa bersama dan tausyiah dari ustad biasanya kami makan bersama nasi dan lauk yang kami bawa dari rumah. Kami tidak memakan nasi yang kami bawa sendiri. Melainkan nasi orang lain yang juga dibawa ke Musholla. Kemudian makan bersama-sama dengan kembulan. Setelah makan, dilanjutkan dengan bersih-bersih sambil menunggu waktu sholat Isya.

Beda dulu beda sekarang. Mungkin karena beda tempat juga. Saya sekarang tinggal di kecamatan yang letaknya jauh lebih “kota” dari rumah saya dulu. Di tempat tinggal saya sekarang ini, kalau membawa nasi ke Musholla, setelah sholat maghrib, baca doa lalu nasi di bawa pulang. Tidak ada acara kembulan seperti jaman saya masih kecil dulu.


Namun demikian, saya masih menerapkan makan secara kembulan pada anak-anak saya. Karena menurut saya eh Ibu saya ding,  kembulan itu memiliki segudang manfaat, diantaranya :

·        Belajar berbagi. Dengan makan bersama dalam satu wadah ini, mengajarkan anak untuk saling berbagi.
·        Lebih rukun. Setelah bermain bersama lalu ribut soal mainan, coba deh anak-anak disuruh makan kembulan. Pasti rukun lagi.
·        Menumbuhkan kasih sayang. Dengan saling berbagi, masing-masing anak semakin merasakan rasa kasih sayang yang diberikan oleh saudaranya.
·        Belajar bersikap nerimo (ikhlas). Misalnya ketika membuat telur ceplok, salah satu ada yang kuningnya pecah sedangkan yang lain masih utuh. Atau telur dadar ada yang sobek. Menurut pengamatan saya  (halah…) ketika salah satu anak saya mood-nya sedang jelek, tentu dia mengharapkan makanan sesuai dengan yang diinginkannya. Untunglah salah satu saudaranya ada yang mau mengalah dan mau bertukar lauk. Dan ini mereka lakukan secara bergantian. Alhamdulillah…
·        Belajar menyukai makanan baru. Anak bungsu saya tidak suka ayam baik berupa ayam goreng maupun yang telah berubah bentuk menjadi nugget. Alhamdulillah, berkat kembulan dia mau mencoba makan ayam goreng. Meskipun sekarang dia masih angin-anginan, kadang suka mau kadang tidak tapi masih lebih baik daripada dulu, tidak mau makan ayam sama-sekali.
·        Makan banyak tak terasa. Kadang anak susah kalau disuruh untuk makan. Namun ketika makan dengan kembulan, maka rasa nikmat itu akan bertambah. Dan tanpa mereka sadari mereka telah makan banyak tanpa dipaksa.

Nah, itulah beberapa manfaat kembulan yang sudah saya rasakan. Saya bersama kakak-kakak saya dulu juga sering makan kembulan. Karena menggunakan piring kurang besar, maka yang kami pakai adalah cobek. Bahkan ada yang lebih ekstrim lagi yaitu wajan. Hehehehe…. Biasalah, Ibu dulu suka masak sayur lodeh nangka muda, kami menyebutnya jangan tewel. Sengaja kuah disusutkan sampai habis, lalu sayur diberi minyak sedikit dan digoreng diatas wajan. Nah, ketika sayur hampir habis, tinggal tambahkan nasi hangat ke dalam wajan, tambahkan juga lauk dan sambal. Langsung deh kami makan beramai-ramai. Tak terasa, nasi sebakul langsung habis hihihi.

Semoga sifat positif yang dipupuk melalui kembulan ini dapat dibawa terus oleh anak-anak sampai dewasa nanti. Dan manfaatnya tidak hanya dirasakan oleh saudaranya tapi juga oleh orang lain di sekitarnya. Aamiin.


Well, setuju dengan pendapat saya mengenai manfaat makan kembulan ini? Mari berbagi agar orang lain juga terinspirasi.
Share
Tweet
Pin
Share
6 komentar
Kakatu, aplikasi parental control buatan anak negri
kakatu, aplikasi parental control buatan anak negri


Beda zaman, beda permainan. Jika pada zaman saya masih kecil dulu, ketika stasiun TV Cuma satu-satunya yang ada. Listrik yang mengalir hanya pada malam hari saja. Maka permainan yang sering saya lakukan bersama teman-teman adalah permainan tradisional. Kebanyakan permainan tradisional merupakan permainan yang membutuhkan aktifitas fisik.  Seperti petak umpet, bermain karet tali, bentik/malele. Walaupun ada juga permainan yang dapat dilakukan sambil lesehan di lantai seperti congklak, bekel, dan lain-lain. Tapi, hampir semua permaianan adalah permainan yang dilakukan bersama-sama teman.

Anak zaman sekarang, hidup pada masa dimana banyak sekali stasiun TV yang berlomba-lomba menayangkan tontonan yang mereka bilang untuk anak-anak (yang ternyata tanpa tuntunan). Ditambah lagi perkembangan teknologi yang semakin memudahkan siapa saja untuk mengakses apa saja melalui gadged. Game dan media social adalah contoh aplikasi yang sering digunakan oleh anak-anak dengan menggunakan gadged.

Seperti pisau bermata dua, teknologi bisa membawa kemudahan sekaligus kemudharatan. Kemudahan tentu saja dalam hal komunikasi, dapat dilakukan dengan cepat dan murah. Sedangkan kerugiannya adalah anak dapat mengakses segala macam informasi yang tidak sesuai dengan tingkat kematangan mental mereka. Belum lagi game yang mengandung kekerasan, bullying dan dapat mengakibatkan kecanduan.

Berangkat dari keprihatinan tentang efek buruk gadged dalam hal ini android, sekumpulan anak muda kreatif dari Bandung menciptakan KAKATU. Yaitu sebuah aplikasi android launcher yang didalamnya terdapat fitur untuk mengelola aplikasi apa saja yang boleh diakses oleh anak-anak. Untuk saat ini KAKATU dapat diunduh secara gratis melalui Play Store. Kita hanya diminta untuk share ke media social sebagai bentuk pembayaran kita.

Kakatu, aplikasi parental control buatan anak negri

Untuk masuk ke dalam Kakatu, pengguna harus mendaftar terlebih dahulu. Nantinya kita akan diminta untuk mengisi PIN yang harus dijaga kerahasiaannya agar anak tidak bisa keluar masuk aplikasi Kakatu ini.

Beberapa fasilitas yang disediakan oleh Kakatu antara lain:

Kakatu, aplikasi parental control buatan anak negri
·        Timer
 Pengguna bisa membatasi waktu penggunaan android dengan memasang timer. Untuk anak-anak yang terlanjur kecanduan game, sebaiknya pengurangan waktu bermain dilakukan secara bertahap.

Kakatu, aplikasi parental control buatan anak negri

·        Statistic penggunaan android
Disini akan ditampilkan aplikasi apa saja yang telah diakses dan durasi mengakses aplikasi tersebut.

Kakatu, aplikasi parental control buatan anak negri

·        Adanya mode orang tua dan mode anak
Adanya dua mode ini memungkinkan orang tua dan anak dapat bergantian menggunakan android tanpa harus keluar dari aplikasi.

Kakatu, aplikasi parental control buatan anak negri
·        Adanya pemberitahuan, ketika timer berakhir
Pemberitahuan tersebut bisa berupa teks, suara maupun video. Disarankan untuk membuat pesan yang sifatnya lucu agar kekesalan anak karena waktu bermain android telah habis dapat hilang begitu melihat pesan yang menggelikan


Kakatu, aplikasi parental control buatan anak negri
·        Pembatasan telepon
Adanya fitur yang membatasi bahwa nomor-nomor tertentu saja yang bisa menelepon.


Kakatu, aplikasi parental control buatan anak negri
·        Pembatasan aplikasi
Orang tua dapat memilih, aplikasi apa saja yang boleh diakses oleh anak.


Robi Tanzil Ganefi selaku founder, Muhammad Nur Awwaludin selaku Co-founder bersama ketujuh rekan mereka yang tergabung dalam tim berharap Kakatu ini dapat menolong anak Indonesia dari kecanduan terhadap gadged (Nomophobia) dan efek buruk yang diakibatkannya.

Sehebat apapun aplikasi yang dapat memfilter akses android, tetap dibutuhkan peran orang tua untuk mendidik anak-anak. Aplikasi seperti kakatu adalah sarana untuk membantu mempermudah orang tua dalam mengawasi anak-anaknya.


Sesibuk apapun kita sebagai orang tua, sempatkanlah untuk sekedar mendengar celoteh, memeluk, memegang jari-jari mungil mereka dan memandang jauh ke dalam mata mereka agar mereka merasakan dalamnya cinta dan kasih sayang kita juga betapa berharganya mereka bagi kita.

Share
Tweet
Pin
Share
18 komentar
Older Posts

Hi, there...I am







Retno Kusuma Wardani



Sebuah blog yang berisi tentang gaya hidup, Parenting dan Review


Menulis sebagai sarana berbagi dan


Mengasah diri



Email kerjasama : retno.kwardani17@gmail.com





IBX58BD2F062B3FE

Follow Us

  • Facebook
  • Twitter
  • Instagram

Popular Posts

  • Mengubah Askes menjadi BPJS Untuk Pensiunan
  • Cara Membuat Boneka Burung Hantu dari kain Flanel
  • Tampil Beda dengan Handsock dan Ciput Kesan Langsing dari IndBlack
  • Tentang Mengalahkan Diri Sendiri
  • Macam-macam Istilah yang Digunakan dalam Jual Beli secara Online

blog kece lainnya..

  • Artadhitive
    7 Tips Istirahat Berkualitas Bagi Blogger Ala Adhi Hermawan
  • Fiksi Lizz
    [Cerbung] Wings for You #10-1
  • Catatan Kecil Liy
    Sayembara Askar (20)

Label Cloud

review cerita Resep tips travel lomba blog Fiksi parenting beauty tekno kesehatan cemilan profil Puisi tentang anak food and beverage jalan-jalan otomotif finance Curhat Ayam dan ikan Cake Donat dan roti fashion cernak home makan property Cermin Cerpen cookies hotel DIY Sambel Tahu tempe cari tahu humaniora cerkak ngalaman humor

Blog Archive

  • ▼  2021 (12)
    • ▼  February (7)
      • Malaysia Healthcare Travel Council : 5 Alasan Bero...
      • Greenjobs dan Trend Pekerjaan di Masa Depan
      • Pricebook Editorial Choice : Rekomendasi Gadget Te...
      • Begini Caranya Naik Kereta Api Lokal di Masa Pandemi
      • Skill Academy : website Pelatihan Prakerja Terbaik
      • Hadiah dari Hati : Bolu Cinta Siliwangi, dan Rasa ...
      • Manfaat Bermain Ular Tangga untuk Anak
    • ►  January (5)
  • ►  2020 (45)
    • ►  December (4)
    • ►  November (5)
    • ►  October (2)
    • ►  September (3)
    • ►  August (2)
    • ►  July (2)
    • ►  June (3)
    • ►  May (2)
    • ►  April (9)
    • ►  March (2)
    • ►  February (6)
    • ►  January (5)
  • ►  2019 (59)
    • ►  December (1)
    • ►  November (7)
    • ►  October (5)
    • ►  September (4)
    • ►  August (5)
    • ►  July (6)
    • ►  June (1)
    • ►  May (6)
    • ►  April (5)
    • ►  March (10)
    • ►  February (5)
    • ►  January (4)
  • ►  2018 (103)
    • ►  December (7)
    • ►  November (9)
    • ►  October (8)
    • ►  September (11)
    • ►  August (8)
    • ►  July (8)
    • ►  June (6)
    • ►  May (17)
    • ►  April (7)
    • ►  March (10)
    • ►  February (7)
    • ►  January (5)
  • ►  2017 (89)
    • ►  December (3)
    • ►  November (7)
    • ►  October (7)
    • ►  September (7)
    • ►  August (11)
    • ►  July (6)
    • ►  June (11)
    • ►  May (8)
    • ►  April (9)
    • ►  March (7)
    • ►  February (6)
    • ►  January (7)
  • ►  2016 (88)
    • ►  December (6)
    • ►  November (7)
    • ►  October (8)
    • ►  September (8)
    • ►  August (5)
    • ►  July (3)
    • ►  June (5)
    • ►  May (6)
    • ►  April (6)
    • ►  March (12)
    • ►  February (10)
    • ►  January (12)
  • ►  2015 (53)
    • ►  December (1)
    • ►  November (2)
    • ►  October (12)
    • ►  September (6)
    • ►  May (5)
    • ►  April (3)
    • ►  March (10)
    • ►  February (10)
    • ►  January (4)
  • ►  2014 (15)
    • ►  December (6)
    • ►  March (7)
    • ►  January (2)
  • ►  2013 (13)
    • ►  December (8)
    • ►  November (5)

Followers

Member Of




blogger malang citizen


bannermemberfloral

https://www.facebook.com/groups/1949767178581022/

viva

Facebook Twitter Instagram RSS

Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates