Powered by Blogger.

Pages

  • Beranda
  • tentang Retno...
  • Disclosure

lemaripojok

harga mobil SUV Jakarta plat N untuk daerah mana saja


Tentang plat Kendaraan bermotor N 

Dulu awalnya saya mengira kalau semua kendaraan bermotor yang Tanda Nomor Kendaraannya berawalan N itu pasti dari Malang. Entah itu Malang kabupaten atau kota. Pernah suatu hari, saya sekeluarga hendak ke Surabaya, melewati sekitaran Purwosari Pasuruan. Lalu lintas saat itu sedang ramai lancar. Saya lihat kendaraan dengan tanda nomor kendaraan (plat) N lah yang mendominasi. Langsung saya nyeletuk 

“Pantesan, jalanan ramai. Rupanya orang Malang pada mau ke Surabaya semua” 

“Kok Mama tau?” Tanya anakku. 

“Lha itu plat mobilnya N semua. N kan plat mobil Malang” jawabku santai dan percaya diri. 

“Belum tentu… Enggak semua plat N itu asalnya dari Malang” Sahut Pak Suami. 

“Heh? Masa sih? Kok aku nggak tau??” 

“Yo Cuma mama saja ya enggak tau, orang lain pada tau semua wkwkwk” 

“Oalah…” sambil garuk garuk kepala, agak malu tapi sedikit. 

Tapi ternyata… saya tak sendiri. Ketika saya membaca thread di media social terutama Facebook, banyak juga yang tidak tahu kalau plat N itu tidak hanya dari Malang raya saja. Bahkan banyak diantara mereka yang tidak bisa membedakan mana saja kendaraan yang berasal dari Malang kota, Kabupaten atau Kota Batu. Enggak malu-malu amat dong jadinya qiqiqi 

Karena saya sendiri pun bingung, akhirnya saya mencari tau. Daerah mana saja yang menggunkan plat N untuk kendaraan bermotornya, dan kode apa yang digunakan untuk membedakannya. 

Menurut Wikipedia, kode plat N dipakai untuk seluruh kendaraan bermotor yang berasal dari bekas Karesidenan Malang. Merasa asing dengan istilah Karesidenan Malang? 

Karesidenan adalah pembagian wilayah yang dulu dilakukan pada zaman Hindia Belanda. Pada masa itu dipimpin oleh seorang Gubernur Jenderal. Setelah Indonesia merdeka berubah menjadi wilayah pembantu Gubernur, namun sekarang sudah tidak digunakan lagi. Sekarang Bupati berada langsung di bawah Gubernur. Namun istilah eks Karesidenan Malang masih tetap digunakan, contohnya untuk pembagian plat nomor ini. 

Karesidenan Malang sendiri terdiri dari wilayah Batu, Malang,Pasuruan, Probolinggo, dan Lumajang. Masing-maing wilayah memiliki kode huruf tersendiri yang menunjukkan asal kendaraan bermotor. Kode huruf tersebut terletak di belakang nomor kendaraan bermotor. Misalnya N****(kode huruf). 

Agar tidak bingung lagi, berikut ini kode yang menunjukkan asal wilayah kendaraan bermotor di Eks Karesidenan Malang. 



Pembagian Plat N untuk eks Karesidenan Malang: 

  •  Kota Malang (N – A**/B*/C*/E*), 

  •  Kabupaten Malang (N – D**/F*/G*/H*/I*/J*), 

  •  Kota Batu (N – K**/L*), 

  •  Kabupaten Probolinggo (N – M**/N*/P*), 

  •  Kota Probolinggo (N – Q**/R*/S*), 

  •  Kabupaten Pasuruan (N – O*/T**/W*), 

  •  Kota Pasuruan (N – V**/X*), 

  •  Kabupaten Lumajang (N – U**/Y*/Z*) 

Nah sudah jelas kan sekarang? Belum tentu kendaraan bermotor dengan plat N berasal dari Malang, bisa jadi dari Pasuruan, Probolinggo atau Lumajang. 

Oh iya, kode wilayah yang dulunya hanya terdiri dari 2 huruf, sekarang ada yang berubah menjadi 3 huruf. Mungkin karena semakin banyaknya volume kendaraan yang dimiliki oleh masyarakat . Karena perubahan ini, peraturan untuk ukuran plat kendaraan yang resmi sampai diubah. Ditambah sekian sentimeter agar huruf dan angka yang ada di plat tidak bertumpuk dan mudah dibaca. Jangan lupa juga untuk selalu menggunakan plat kendaraan bermotor yang resmi dari kepolisian, karena kalau melanggarnya anda bisa kena tilang. 

Semakin banyaknya volume kendaraan ini dikarenakan masyarakat semakin mudah untuk membeli kendaraan baik secara kredit maupun cash. SUV adalah salah satu type mobil yang sekarang ini sedang digemari masyarakat. Karena mobil dengan type demikian nyaman dipakai dimana saja. Baik di perkotaan maupun di daerah pegunungan. Lagipula harga mobil SUV Jakarta tidak beda dengan di daerah. Sehingga mobil type ini juga banyak dijumpai dimana-mana.

Semoga saya tidak lupa lagi memberitahukan soal tanda nomor kendaraan ini kepada anak-anak untuk meralat perkataan saya tempo hari. Karena kalau tidak diberi tahu, bakal terbawa sampai nanti mereka besar. Penting nggak penting sih untuk disampaikan kepada anak-anak, tapi nggak ada ruginya juga mereka tahu. Betul kan?
Share
Tweet
Pin
Share
1 comments

batik pisangan pkbm malang selatan
Batik Pisangan dari Desa Girimulyo Kec Gedangan

Bumi dan segala yang terkandung didalamnya dapat dijadikan sumber inspirasi untuk menghasilkan suatu karya. Salah satunya adalah Batik Pisangan yang dibuat oleh PKBM Pertiwi dari Desa Girimulyo Kecamatan Gedangan Kabupaten Malang, Jawa Timur.

PKBM atau Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat adalah lembaga yang dibentuk oleh masyarakat untuk masyarakat yang bergerak di bidang pendidikan dan berada di bawah pengawasan Dinas Pendidikan setempat (Wikipedia)

PKBM yang berada di desa Girimulyo, Kecamatan Gedangan Kabupaten Malang ini bernama PKBM Pertiwi.  Berdiri sejak tahun 2009, dan diketuai oleh Ibu Rita Dwi Purnamawati. 

PKBM  Pertiwi ini memiliki beberapa cakupan kegiatan yaitu PAUD Mutiara Harapan, Kejar Paket B, KELOMPOK Pra Koperasi untuk ibu-ibu, Taman Bacaan Masyarakat (dalam rintisan) dan Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan dalam bentuk pembuatan batik Pisangan.

batik pisangan pkbm malang selatan
daun dan bunga pisang diatas lembaran kain

batik pisangan pkbm malang selatan
ontong si bunga pisang

Desa Girimulyo yang merupakan pecahan dari desa Gedangan ini memiliki luas wilayah 1.330 Ha dan separuhnya merupakan tanah ladang atau tegalan yang banyak ditumbuhi pohon pisang. Tak heran bila hari pasar tiba, banyak warga masyarakat membawa buah pisang hasil panen mereka untuk dijual ke pasar.

Penduduk desa Girimulyo ini sebagian besar bekerja di sector pertanian. Baik sebagai pemilik lahan maupun buruh tani. Prosentase tingkat pendidikan tertinggi adalah lulusan SD (30%), diikuti dengan lulusan SMP (24%). Rendahnya kualitas pendidikan ini dipengaruhi pleh sarana dan prasarana yang terbatas. Sarana pendidikan yang tersedia di desa ini hanya sebatas pendidikan dasar. Sedangkan untuk sekolah menengah masih belum ada.

Atas dasar itulah PKBM Pertiwi melalui program Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan berusaha untuk mengangkat potensi desa berupa hasil bumi, dalam hal ini adalah pisang menjadi motif utama dalam pembuatan batik pisangan sekaligus berupaya untuk memberdayakan perempuan

batik pisangan pkbm malang selatan
mengangkat potensi desa sekaligus memberdayakan perempuan


Adapun sasaran dari pembuatan batik pisangan ini adalah perempuan berpendidikan rendah, kurang mampu, tidak punya keterampilan dan tidak berpenghasilan.

Dana yang digunakan berawal dari bantuan pemerintah pusat, namun seiring berjalannya waktu menggunakan dana mandiri. Akibatnya kesulitan dalam mencari tenaga administrasi. Karena mereka hanya dibayar ketika ada dana sebagai ganti uang transport, apabila sedang tidak ada dana jatuhnya ya amal, karena bekerja tanpa dibayar.

batik pisangan pkbm malang selatan
proses membatik, dilakukan dengan cara sederhana
Proses membatik dilakukan dengan cara yang paling sederhana, yaitu diawali dengan membuat pola di kertas. Lalu pola dipindah ke lembaran kain. Setelah itu dilanjutkan dengan proses mencanting,  lalu pewarnaan, setelah pewarnaan, kain di lorod/ rebus untuk menghilangkan malam. Proses mencanting, mewarnai dan Lorod merebus tergantung jumlah warna yang diinginkan.

batik pisangan pkbm malang selatan
menorehkan harapan di atas kain

Untuk selanjutnya ibu-ibu yang tergabung dalam kegiatan membatik ini akan membuat batik untuk seragam siswa PAUD. Dan mereka akan memperoleh sebagian keuntungan dengan sistim bagi hasil.
Dibutuhkan waktu dan usaha yang tidak sedikit untuk mengenalkan batik Pisangan ini kepada masyarakat luas. Dengan kecanggihan teknologi, derasnya arus informasi dan kemudahan masyarakat mengakses internet ini diharapkan dapat mempermudah proses tersebut.


Semoga Batik Pisangan ini mendapat perhatian dari pemerintah dan masyarakat luas tentunya agar keberadaannya dapat meningkatkan taraf hidup perempuan-perempuan yang berkecimpung di dalamnya. Dengan semakin kuatnya ekonomi keluarga, diharapkan dapat meningkatkan kualitas keluarga secara keseluruhan. 

batik pisangan pkbm malang selatan
batik pisangan dalam balutan warna cerah

Share
Tweet
Pin
Share
No comments
gbr:kokiboongan.wordpress.com


Kemaren sudah posting resep telur bumbu petis. Ada yang kurang rasanya kalau tidak memberi keterangan apa itu petis. Karena tidak semua daerah di Indonesia mengenal apa itu petis. Misalnya saja Jawa Tengah. Meskipun secara letak, Jawa timur dan jawa tengah berbatasan langsung, tidak menjamin semua orang jawa tengah mengenal petis.

Pada waktu msih kuliah, ada seorang kakak kos yang berasal dari Cilacap Jawa Tengah, pada waktu membeli rujak dia heran karena bumbunya mau diberi petis oleh penjualnya.

 “Stop-stop bu, rujaknya mau dikasih apa? Tanya kakak kos saya.
“Ya diberi petis, biar enak.” Jawab ibu penjual rujak.
“nggak usah bu, rujaknya nggak usah diberi petis,”
“lho, gimana se mbak, kalau rujak nggak diberi petis ya nggak enak” jawab ibuknya lagi.
“nggak usah bu… udah gitu aja,udah enak kok “

Akhirnya… karena pembeli adalah raja, ibu penjual rujak itupun menuruti apa kata kakak kos saya.
Kata kakak kos saya, di Cilacap itu tidak ada petis, makanya dia geli sewaktu melihat rujaknya mau ditambahi petis. Sayangnya dia nggak mau mencoba, mungkin kalau sudah mencoba dia akan ketagihan karena rasa rujaknya jadi makin enak hihihi.

Petis memang khas Jawa Timur terutama Sidoarjo, Madura dan Surabaya. Bahkan teman saya yang orang asli Madura bercerita bahwa petis dari Madura itu terkenal enak, bahkan saking enaknya makan nasi hangat sama petis saja sudah nikmat. Tapi Sidoarjo juga tidak kalah, salah satu produk yang menjadi ciri khas dan masuk dalam daftar oleh-oleh khas Sidoarjo adalah petis Sidoarjo. Kini petis sudah dikenal luas hampir seluruh Indonesia.

Petis merupakan salah satu jenis penyedap (seasoning) dengan citarasa yang khas. Beberapa jenis masakan yang menggunakan petis adalah telur bumbu petis, rujak cingur, lontong balap, tahu tek, semanggi, tahu campur dan lain-lain.

Selain itu sambal petis juga nikmat dibuat cocolan gorengan dan kerupuk. Kalau di Sidoarjo ada kerupuk warna-warni yang digoreng dengan pasir, enak sekali kalau kerupuk tersebut dicocol ke sambel petis. Bahkan ibu mertua saya dulu sering membuat petis sendiri dari air rebusan bandeng presto. Kalau bikin sendiri makin nikmat kan, karena jelas bumbu dan prosesnya.

Berikut ini beberapa pengetahuan tentang petis yang saya himpun dari berbagai sumber.
Petis adalah produk olahan dari udang atau kaldu (sari) ikan atau udang yang diberi bumbu-bumbu lalu dipanaskan sampai membentuk pasta yang kental.

Bumbu-bumbu yang dimasukkan antara lain, bawang, gula merah, atau gula pasir dan garam. Sedangkan bahan tambahan untuk mempercepat proses pengentalan dan memperbaiki konsentrasi biasanya ditambahkan tepung beras, kanji atau air tajin.
Pada petis ikan tidak ada pembagian jenis berdasar kualitasnya. Sedangkan pada petis udang terdapat pembagian kualitas yaitu, kualitas super, istimewa, sedang dan biasa.

Petis udang
Berdasarkan bahannya, petis udang ada dua macam yaitu :
·        #Petis dari sari udang. Yaitu berasal dari bagian kepala, ekor dan kulit udang. Seperti kita ketahui kepala udang memiliki kandungan kaldu tertinggi, yang memiliki citarasa yang kuat dan khas.
Bahkan hasilnya lebih pekat dan sedap bila dibandingkan dengan daging udang.
Kepala dan kulit udang direbus kemudian disaring. Tambahkan bumbu lalu panaskan lagi hasil saringan tadi sampai mengental.
·        #Petis dari daging udang. Daging udang yang sudah hancur diberi air kemudian diremas-remas lalu disaring. Ulangi sampai tiga kali. Tambahkan bumbu lalu panaskan hingga menjadi pasta yang kental, dinginkan lalu dikemas.


Petis ikan
Seperti petis udang, petis ikan dibuat dengn cara merebus kaldu ikan yang berasal dari pengolahan pindang ikan. Karena pindang ikan ini asin, maka air rebusannya juga asin. Hasilnya petis juga lebih asin bila dibandingkan dengan petis udang.
Kandungan gula yang cukup tinggi  menjadikan petis ini awet sampai 3 sampai 12 bulan tergantung cara penyimpanannya. Apabila sudah dibuka, lebih baik disimpan di dalam kulkas untuk mencegah tumbuhnya jamur. Tumbuhnya jamur pada petis, menandakan bahwa petis sudah rusak.

Sumber :
Tabloidnova
Nepetis.com
Bisnisukm.com
 kokiboongan.wordpress.com
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Older Posts

Hi, there...I am







Retno Kusuma Wardani



Sebuah blog yang berisi tentang gaya hidup, Parenting dan Review


Menulis sebagai sarana berbagi dan


Mengasah diri



Email kerjasama : retno.kwardani17@gmail.com





IBX58BD2F062B3FE

Follow Us

  • Facebook
  • Twitter
  • Instagram

Popular Posts

  • Mengubah Askes menjadi BPJS Untuk Pensiunan
  • Cara Membuat Boneka Burung Hantu dari kain Flanel
  • Tentang Mengalahkan Diri Sendiri
  • Tampil Beda dengan Handsock dan Ciput Kesan Langsing dari IndBlack
  • Macam-macam Istilah yang Digunakan dalam Jual Beli secara Online

blog kece lainnya..

  • Artadhitive
    7 Tips Istirahat Berkualitas Bagi Blogger Ala Adhi Hermawan
  • Fiksi Lizz
    [Cerbung] Wings for You #10-1
  • Catatan Kecil Liy
    Sayembara Askar (20)

Label Cloud

review cerita Resep tips travel Fiksi lomba blog beauty parenting tekno cemilan profil Puisi tentang anak food and beverage kesehatan jalan-jalan otomotif finance Curhat Ayam dan ikan Cake Donat dan roti fashion cernak makan property Cermin Cerpen home cookies hotel DIY Sambel Tahu tempe cari tahu humaniora cerkak ngalaman humor

Blog Archive

  • ▼  2021 (4)
    • ▼  January (4)
      • Kumpulan Nama Bayi Sesuai Agama Di Indonesia
      • Mewujudkan Smart Home Impian bersama BARDI
      • Nobar Teachers, Original Movie dari Layanan Stream...
      • Konsumsi 8 Makanan ini Agar Pencernaan Lebih Lancar
  • ►  2020 (45)
    • ►  December (4)
    • ►  November (5)
    • ►  October (2)
    • ►  September (3)
    • ►  August (2)
    • ►  July (2)
    • ►  June (3)
    • ►  May (2)
    • ►  April (9)
    • ►  March (2)
    • ►  February (6)
    • ►  January (5)
  • ►  2019 (59)
    • ►  December (1)
    • ►  November (7)
    • ►  October (5)
    • ►  September (4)
    • ►  August (5)
    • ►  July (6)
    • ►  June (1)
    • ►  May (6)
    • ►  April (5)
    • ►  March (10)
    • ►  February (5)
    • ►  January (4)
  • ►  2018 (103)
    • ►  December (7)
    • ►  November (9)
    • ►  October (8)
    • ►  September (11)
    • ►  August (8)
    • ►  July (8)
    • ►  June (6)
    • ►  May (17)
    • ►  April (7)
    • ►  March (10)
    • ►  February (7)
    • ►  January (5)
  • ►  2017 (89)
    • ►  December (3)
    • ►  November (7)
    • ►  October (7)
    • ►  September (7)
    • ►  August (11)
    • ►  July (6)
    • ►  June (11)
    • ►  May (8)
    • ►  April (9)
    • ►  March (7)
    • ►  February (6)
    • ►  January (7)
  • ►  2016 (88)
    • ►  December (6)
    • ►  November (7)
    • ►  October (8)
    • ►  September (8)
    • ►  August (5)
    • ►  July (3)
    • ►  June (5)
    • ►  May (6)
    • ►  April (6)
    • ►  March (12)
    • ►  February (10)
    • ►  January (12)
  • ►  2015 (53)
    • ►  December (1)
    • ►  November (2)
    • ►  October (12)
    • ►  September (6)
    • ►  May (5)
    • ►  April (3)
    • ►  March (10)
    • ►  February (10)
    • ►  January (4)
  • ►  2014 (15)
    • ►  December (6)
    • ►  March (7)
    • ►  January (2)
  • ►  2013 (13)
    • ►  December (8)
    • ►  November (5)

Followers

Member Of




blogger malang citizen


bannermemberfloral

https://www.facebook.com/groups/1949767178581022/

viva

Facebook Twitter Instagram RSS

Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates