Beberapa tahun terakhir, trend skincare untuk wajah meningkat dengan pesat. Syukurlah semakin ke sini, trend tersebut semakin menuju arah yang positif yaitu meningkatnya pengguna skincare yang ramah sosial dan ramah lingkungan.
Beruntung saya diundang dalam Blogger Gathering #LestarikanCantikmu yang menghadirkan beberapa narasumber antara lain:
- Danang Wisnu Wardhana (Skincare Content Creator)
- Christine Pan ( Segara Natural)
- Gita Syaharani (Kepala Sekretariat LTKL)
Dan acara ini dipandu oleh kak Fransiska Soraya yang dengan asiknya membahas sustainable beauty and wellnes. Lalu bagaimana keseruan acaranya, simak saja ya.
Gathering diawali dengan game yang tentu saja saya tidak menang berupa tebak gambar menjadi kalimat. Kemudian dilanjutkan dengan pemutaran video wawancara beberapa anak muda pengguna skincare. Dalam wawancara tersebut ditanyakan, apa pendapat mereka tentang produk yang ramah sosial dan ramah lingkungan, dan berikut ini beberapa jawaban mereka :
- Harus eco friendly, misalnya packaging yang bisa di daur ulang - Irbah 21 th
- Kosmetika yang alami untuk sehari-hari - Daisy 22 th.
- Produk yang aman digunakan dan berdampak baik bagi lingkungan sekitar - Helena 21 th
- Dari seluruh rangkaian proses pembuatan tidak mencemari lingkungan dan tidak menyinggung isu sosial, kemasan bisa terdegradasi dengan baik dan bisa di daur ulang - Nisa 28 tahun
- Produk dengan khasiat dan efek yang sama namun tidak merusak lingkungan, juga bisa mensejahterakan masyarakat yang terlibat di dalamnya -Aldy 27 th
- Untuk merawat kulit kita tidak seharusnya merusak alam - Lulu 22 th
Suatu Produk itu bisa dikatakan ramah lingkungan dan ramah sosial jika keseluruhan proses produksinya mulai dari pengambilan bahan baku, formulasi, konsumsi, daur ulang kemasan hingga sistem pembuangan sampah mengikuti prinsip ramah lingkungan dan ramah sosial.
Produk ramah lingkungan dan sosial dapat menyejahterakan masyarakat, menjaga lingkungan dan membantu pembangunan ekonomi negara - Tolnay, Dkk-2018
Danang Wisnuwardhana
Kak Danang Wisnu Wardhana dalam kesempatan ini mengatakan bahwa, pentingnya mengetahui ingredients skincare adalah agar skincare kita bekerja lebih efektif disesuaikan dengan kondisi kulit kita. Mengetahui ingredients skincare juga lebih safe money, karena kita membeli skincare sesuai kebutuhan kulit kita. Dengan tersertifikasi oleh BPOM maka produk tersebut sudah dinyatakan aman.
Gita Syaharani
Kak Gita Syaharani menyampaikan bahwa menurut studi LTKL dan Madani yang dilakukan terhadap pengguna skincare usia 15-35 tahun di Indonesia, Korea, Jepang dan China, bahwa pertimbangan para pengguna skincare untuk memilih produk, porsentase tertinggi ada pada bahan yang terkandung dalam produk tersebut.
Kepedulian ini muncul karena tingginya angka polusi dan bagaimana akhirnya produk yang digunakan tersebut apakah dapat memperparah polusi baik polusi udara, air dan darat.
Bicara tentang produk yang ramah lingkungan dan ramah sosial, ada 3 elemen penting yang harus diperhatikan, yaitu:
- Menjaga Fungsi alam/tanpa bencana
- Petani/pekebun sejahtera
- energi dan limbah produksi terjaga
Untuk Indonesia, komoditas lokal yang digunakan tolak ukurnya adalah bahan yang tidak menimbulkan kebencanaan. Misalnya produk tersebut diolah dalam skala besar namun pada lahan yang bukan peruntukannya sehingga menimbulkan banjir. Maka produk tersebut tidak bisa dikategorikan sebagai produk ramah lingkungan dan sosial.
Sebagai pengguna Skincare, ada 6 langkah yang bisa dilakukan untuk memilih produk yang ramah lingkungan dan ramah sosial, yaitu :
1. Baca Label
2. Kenali Bahan
3. Pahami komoditas Asal
4. Apa Dampaknya
5. Pilih yang Lestari
6. Berbagi cerita kamu dalam proses memilih produk tersebut
Apabila keenam langkah tersebut terlalu berat untuk dilakukan, maka ada cara lebih sederhana untuk memilih produk yaitu memilih produk yang bercerita.
Christine Pan
Segara natural hadir atas keprihatinan kak Christine Pan, saat mengunjungi daerah daerah di Indonesia. Dibalik keindahan alam Indonesia, ternyata di manapun banyak menemukan sampah. Baik itu sandal jepit, bungkus sachet atau botol plastik. Sampah tersebut selalu ada bahkan di tempat yang jarang pengunjung sekalipun.
Selain itu, banyak hutan yang mulai gundul karena pembabatan hutan dan peralihan fungsi hutan yang tidak sesuai peruntukannya. Berdasar pengalaman pengalaman yang tidak menyenangkan tersebut akhirnya dimulailah mencari yang alami, baik isi di dalamnya maupun kemasan yang digunakan.
Karena tidak puas dengan produk yang ada di pasaran, akhirnya lahirlah Segara Naturals yang mengangkat komoditas lokal yang ramah lingkungan.
Kak Christine juga mengatakan bahwa dari segi bahan baku lokal, Indonesia itu banyak sekali komoditas yang belum di gali.
Segara tak pernah mengklaim sebagai produk yang zero waste, tapi selalu berusaha seminimal mungkin menghasilkan limbah plastik. Penggunaan Alumunium tin bertujuan untuk mengurangi sampah plastik.
Sebagai konsumen yang dibombardir oleh informasi maka kita harus bisa mengedukasi diri kita, benar apa tidak informasi yang kita terima.
Segara Naturals yang pada tahun 2021 ini sedang dalam proses sertifikasi BPOM ini memiliki motto minim sampah, anti tumpah, kulit sehat alami. Adapun visinya adalah menjadi natural company yang terpercaya, mampu menghantarkan produk yang praktis dan berkualitas tinggi dengan bahan asli Indonesia untuk konsumen yang mencintai bumi, perempuan perempuan yang berdaya dan pihak terkait yang menghargai kecantikan natural.
Produk produk segara kebanyakan berbentuk batang, karena bentuk yang solid itu lebih praktis dan tidak beresiko tumpah.
Para kustomer Segara natural terdiri dari 3 kelompok besar yaitu: kaum zero waste, kaum organik dan outdoor lover. Ketiganya secara umum lebih memilih produk yang zero waste, solid focused dan enhance natural skin.
Sesi berikutnya adalah sesi pertanyaan dan pengumuman lomba blog dan pertanyaan terbaik. Selamat untuk para pemenang.
Nah itulah keseruan Lestarikan Cantikmu Blogger Gathering yang berlangsung tanggal 9 April yang lalu. Ada satu pesan dari Kak Danang yang belum saya tuliskan di atas, yaitu : Pakailah sunscreen setiap dua jam sekali.
Semoga bermanfaat ya...