beauty

Lestarikan Cantikmu Blogger Gathering ; Bicara tentang Produk yang Ramah Lingkungan dan Ramah Sosial

23.25.00



Lestarikan Cantikmu Blogger Gathering


Beberapa tahun terakhir, trend skincare untuk wajah meningkat dengan pesat. Syukurlah semakin ke sini, trend tersebut semakin menuju arah yang positif yaitu meningkatnya pengguna skincare yang ramah sosial dan ramah lingkungan.
Beruntung saya diundang dalam Blogger Gathering #LestarikanCantikmu yang menghadirkan beberapa narasumber antara lain:

  • Danang Wisnu Wardhana (Skincare Content Creator)
  • Christine Pan ( Segara Natural)
  • Gita Syaharani (Kepala Sekretariat LTKL)

Dan acara ini dipandu oleh kak Fransiska Soraya yang dengan asiknya membahas sustainable beauty and wellnes. Lalu bagaimana keseruan acaranya, simak saja ya.

Gathering diawali dengan game yang tentu saja saya tidak menang berupa tebak gambar menjadi kalimat. Kemudian dilanjutkan dengan pemutaran video wawancara beberapa anak muda pengguna skincare. Dalam wawancara tersebut ditanyakan, apa pendapat mereka tentang produk yang ramah sosial dan ramah lingkungan, dan berikut ini beberapa jawaban mereka :
  • Harus eco friendly, misalnya packaging yang bisa di daur ulang - Irbah 21 th
  • Kosmetika yang alami untuk sehari-hari - Daisy 22 th.
  • Produk yang aman digunakan dan berdampak baik bagi lingkungan sekitar - Helena 21 th
  • Dari seluruh rangkaian proses pembuatan tidak mencemari lingkungan dan tidak menyinggung isu sosial, kemasan bisa terdegradasi dengan baik dan bisa di daur ulang - Nisa 28 tahun
  • Produk dengan khasiat dan efek yang sama namun tidak merusak lingkungan, juga bisa mensejahterakan masyarakat yang terlibat di dalamnya -Aldy 27 th
  • Untuk merawat kulit kita tidak seharusnya merusak alam - Lulu 22 th

Suatu Produk itu bisa dikatakan ramah lingkungan dan ramah sosial jika keseluruhan proses produksinya mulai dari pengambilan bahan baku, formulasi, konsumsi, daur ulang kemasan hingga sistem pembuangan sampah mengikuti prinsip ramah lingkungan dan ramah sosial.


Produk ramah lingkungan dan sosial dapat menyejahterakan masyarakat, menjaga lingkungan dan membantu pembangunan ekonomi negara - Tolnay, Dkk-2018

Danang Wisnuwardhana

Kak Danang Wisnu Wardhana dalam kesempatan ini mengatakan bahwa, pentingnya mengetahui ingredients skincare adalah agar skincare kita bekerja lebih efektif disesuaikan dengan kondisi kulit kita. Mengetahui ingredients skincare juga lebih safe money, karena kita membeli skincare sesuai kebutuhan kulit kita. Dengan tersertifikasi oleh BPOM maka produk tersebut sudah dinyatakan aman. 

Lestarikan Cantikmu Blogger Gathering HIIP Indonesia x LTKL X Madani x Segara Naturals


Gita Syaharani 

Kak Gita Syaharani menyampaikan bahwa menurut studi LTKL dan Madani yang dilakukan terhadap pengguna skincare usia 15-35 tahun di Indonesia, Korea, Jepang dan China, bahwa pertimbangan para pengguna skincare untuk memilih produk, porsentase tertinggi ada pada bahan yang terkandung dalam produk tersebut.

Lestarikan Cantikmu Blogger Gathering x Blogger Perempuan x LTKL Madani x Segara Naturals

Kepedulian ini muncul karena tingginya angka polusi dan bagaimana akhirnya produk yang digunakan tersebut apakah dapat memperparah polusi baik polusi udara, air dan darat.

Bicara tentang produk yang ramah lingkungan dan ramah sosial, ada 3 elemen penting yang harus diperhatikan, yaitu:
  • Menjaga Fungsi alam/tanpa bencana
  • Petani/pekebun sejahtera
  • energi dan limbah produksi terjaga
Untuk Indonesia, komoditas lokal yang digunakan tolak ukurnya adalah bahan yang tidak menimbulkan kebencanaan. Misalnya produk tersebut diolah dalam skala besar namun pada lahan yang bukan peruntukannya sehingga menimbulkan banjir. Maka produk tersebut tidak bisa dikategorikan sebagai produk ramah lingkungan dan sosial.

Sebagai pengguna Skincare, ada 6 langkah yang bisa dilakukan untuk memilih produk yang ramah lingkungan dan ramah sosial, yaitu :
1. Baca Label
2. Kenali Bahan
3. Pahami komoditas Asal
4. Apa Dampaknya
5. Pilih yang Lestari
6. Berbagi cerita kamu dalam proses memilih produk tersebut

Apabila keenam langkah tersebut terlalu berat untuk dilakukan, maka ada cara lebih sederhana untuk memilih produk yaitu memilih produk yang bercerita.

Cara memilih produk yang ramah lingkungan dan ramah sosial


Christine Pan

Segara natural hadir atas keprihatinan kak Christine Pan, saat mengunjungi daerah daerah di Indonesia. Dibalik keindahan alam Indonesia, ternyata di manapun banyak menemukan sampah. Baik itu sandal jepit, bungkus sachet atau botol plastik. Sampah tersebut selalu ada bahkan di tempat yang jarang pengunjung sekalipun.

Selain itu, banyak hutan yang mulai gundul karena pembabatan hutan dan peralihan fungsi hutan yang tidak sesuai peruntukannya. Berdasar pengalaman pengalaman yang tidak menyenangkan tersebut akhirnya dimulailah mencari yang alami, baik isi di dalamnya maupun kemasan yang digunakan.

Karena tidak puas dengan produk yang ada di pasaran, akhirnya lahirlah Segara Naturals yang mengangkat komoditas lokal yang ramah lingkungan.

Kak Christine juga mengatakan bahwa dari segi bahan baku lokal, Indonesia itu banyak sekali komoditas yang belum di gali. 

Segara tak pernah mengklaim sebagai produk yang zero waste, tapi selalu berusaha seminimal mungkin menghasilkan limbah plastik. Penggunaan Alumunium tin bertujuan untuk mengurangi sampah plastik.

Sebagai konsumen yang dibombardir oleh informasi maka kita harus bisa mengedukasi diri kita, benar apa tidak informasi yang kita terima.

Segara Naturals yang pada tahun 2021 ini sedang dalam proses sertifikasi BPOM ini memiliki motto minim sampah, anti tumpah, kulit sehat alami. Adapun visinya adalah menjadi natural company yang terpercaya, mampu menghantarkan produk yang praktis dan berkualitas tinggi dengan bahan asli Indonesia untuk konsumen yang mencintai bumi, perempuan perempuan yang berdaya dan pihak terkait yang menghargai kecantikan natural.

Segara Naturals minim sampah, anti tumpah, kulit sehat alami x Christine Pan

Produk produk segara kebanyakan berbentuk batang, karena bentuk yang solid itu lebih praktis dan tidak beresiko tumpah.

Para kustomer Segara natural terdiri dari 3 kelompok besar yaitu: kaum zero waste, kaum organik dan outdoor lover. Ketiganya secara umum lebih memilih produk yang zero waste, solid focused dan enhance natural skin.

Sesi berikutnya adalah sesi pertanyaan dan pengumuman lomba blog dan pertanyaan terbaik. Selamat untuk para pemenang. 

Cara memilih skincare, produk ramah sosial ramah lingkungan


Nah itulah keseruan Lestarikan Cantikmu Blogger Gathering yang berlangsung tanggal 9 April yang lalu. Ada satu pesan dari Kak Danang yang belum saya tuliskan di atas, yaitu : Pakailah sunscreen setiap dua jam sekali. 
Semoga bermanfaat ya...


You Might Also Like

55 comments

  1. seru banget acara gatheringnya ya kak.. aku jadi pengen coba produk-produknya...

    BalasHapus
  2. Wah asyik ya, kalau dalam sebuah acara diselingi dengan game, acara jadi semakin seru dan nggak ngebosenin. Udah gitu ada lomba blognya juga, makin semangat aja buat ikutan.

    Kalau saja semua produsen menerapkan proses produksi yang ramah lingkungan dan ramah sosial, pasti memberikan dampak yang sangat besar untuk lingkungan ya, terutama jangka panjang. Keren sekali konsepnya Kakak.

    Nice sharing kakak.........

    BalasHapus
    Balasan
    1. bener, makanya sebagai konsumen harus mulai dulu. Memilih produk yang ramah lingkungan dan ramah sosial. Jika udah jadi trend maka produsen yang demikian akan semakin banyak

      Hapus
  3. Wiwin | pratiwanggini.net20 April 2021 pukul 05.00

    Saya pribadi juga lebib memilih produk skincare yang natural atau berasal dari bahan alami dan tidak berkontribusi merusak lingkungan. Kalo masalah harga, relatif ya.. So far sih yang udah cocok saya pakai sekali beli memang terasa mahal tetapi penggunaannya minimalis sehingga cukup awet, beberapa bulan bslaru beli lagi. Yang natural tentunya juga lebih bersahabat bagi kulit yang cenderung sensitif terhadap bahan-bahan kimia.

    BalasHapus
    Balasan
    1. bener banget, salah sayu kelebihan dari produk yang alami adalah lebih cocok dengan kulit yang cenderung sensitif...

      Hapus
  4. Acara yang sangat mencerahkan. Aslik loh, tadinya kukira asalkan bahan-bahannya alami dan kemasannya bisa didaur ulang udah bisa disebut produk ramah lingkungan. Ternyata masih ada faktor-faktor penentu lainnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, baru tau juga plastik pembungkus kemasan pun diperhitungkan ya

      Hapus
  5. Benar kak, makin ke sini makin banyak juga yang peduli dan perhatian akan pemilihan produk gak hanya melihat dari kemasan, kandungan, dan harganya saja tetapi juga yang ramah lingkungan dan ramah sosial

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya memang seharusnya beguitu, bumi sudah semakin tua...

      Hapus
  6. Artha Nugraha Jonar20 April 2021 pukul 12.25

    Wah baru tahu kalau ada skincare enthusiast yang cowok. Memang sih mestinya produk skincare ini bisa dipakai oleh gender apapun. Menarik juga melihat sudut pandang bahasan skin care dari Danang Wisnu Wardhana

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya kak, kak Danang ini banyak memberikan ilmu per-skincarean di yutubnya...

      Hapus
    2. Skincare yang bisa digunakan cowok pun juga yang memang di khusus kan untuk cowok ya kak,.makanya ada nya skincare enthusiast cowok bisa kasih gambaran tentang skincare yang ramah lingkungan dan cocok untuk kulit

      Hapus
    3. iya ada khusus cowok walaupun ada temenku yang pakai punya cewek, tapi asalkan cocok oke saja sih..

      Hapus
  7. Belakangan ini memang antusias konsumen akan produk yang alami dan ramah lingkungan semakin bertambah baik ya kak.
    Saya juga senang acara begini semakin menambah keyakinan akan konsumen akan kosmetik alami dan ramah lingkungan demi masa depan lebih baik.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, trend nya semakin naik. Tentunya ini adalah trend yang positif ya...

      Hapus
  8. Sekarang sudah banyak yang memikirkan skincare gak cuma manfaat buat penggunanya aja tapi juga buat lingkungan ya. Seru ya gatheringnya jadi dapat masukan juga untuk merawat diri tapi tetap memperhatikan lingkungan. Wah pakai sunscreen 2 jam sekali ya aku biasanya 4 jam nih

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, sama aku juga barusan tau kalau sunscreen kudu touch up 2 jam sekali...

      Hapus
  9. Loh, pengumuman lombanya udh keluar? Wah, selamaaaat

    BalasHapus
  10. Penasaran sama produk Segara, kemasan dan kandungan produknya ramah lingkungan dan alami, packagingnya juga cantik

    BalasHapus
  11. Setuju mbak dengan semua apa yang disampaikandi Blogger Gathering ini, setidaknya siapa pun kita baik wanita maupun pria dapat ikut andil dalam menyelamatkan lingkungan dengan memilih produk yang baik untuk kulit dan baik untuk lingkungan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, kita semua bisa ikut andil. Tinggal kitanya mau atau tidak untuk berkontribusi

      Hapus
  12. Banyak banget yaa faktor penentu sebuah produk dikatakan produk ramah lingkungan. Noted nih siapa tahu besok-besok ada keinginan melahirkan produk-produk beauty, nah..penting tuh perhatikan faktor ramah lingkungannya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, bener ada beberapa hal yang harus dipenuhi...

      Hapus
  13. Seru acaranya ya bikin mata melek terhadap isu lingkungan hidup terkait produksi produk kecantikan

    BalasHapus
  14. Dari jawaban-jawaban para remaja yang menggunakan skincare itu bahwa mereka pun juga sudah sadar akan pentingnya menjaga kelestarian alam dan juga manfaat dari skincare yang digunkan tentunya


    Produk yang batang kembali lagi ya, emang sih kalau mau lebih awet dan tidak boros baiknya menggunakan produk yang solid gitu karena tidak mudah tumpah dan habis.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, jadi throwback ke zaman masih kecil dulu ya. Semua produk bentuknya serba batang...

      Hapus
  15. Acara gatheringnya seru dan menarik nih, syg banget ketinggalan huhu. Tp msh bsa dpt ilmunya yg pntg. Btw sepakat klu produk kosmetik sebaiknya ramah lingkungan

    BalasHapus
  16. Keren ya, Mbak Retno. Semakin banyak kosmetik yang ramah sosial dan ramah lingkungan. Apalagi produk lokal juga. jadi pas dengan perempuan Indonesia, termasuk harganya juga terjangkau.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya dengan begini jadi semakin banyak yang aware tentang produk produk yang ramah lingkungan dan ramah sosial..

      Hapus
  17. wah ketinggalan kereta akunya. pingin juga dong ikut acara sefaedah ini. moga next bisa ikuttt.

    BalasHapus
  18. Nah, ini kayanya belum banyak ya, Mbak. Produk skincare yang ramah lingkungan. Dari kemasan yang mostly berbahan plastik aja udah pasti nambah banyak sampah plastik apalagi bahannya. Semoga ke depannya produsen skincare makin banyak yang bikin produknya ramah lingkungan. Biar kita cantik bumipun lestari.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, amin. Jika semakin banyak yang peduli tentunya akan semakin banyak produsen yang melirik skincare yang ramah sosial dan ramah lingkungan ini....

      Hapus
  19. seandainya semua sadar bahwa prouk ramah lingkungan adalah hal penting bagi ekosistem masa depan. Semoga banyak kosmetik dan skincare yang perduli dengan industri berkelanjutan

    BalasHapus
    Balasan
    1. amiin, semoga ya...
      Tapi kalau semakin banyak peminatnya, produsen pun akan beralih ke produk yang lebih ramah lingkungan dan ramah sosial

      Hapus
  20. Bicara tentang Produk yang Ramah Lingkungan dan Ramah Sosial, saat ini sudah penting banget untuk produsen turut andil dalam perlindungan ekosistem global.

    Karena climate change itu nyata....jadi gunakan produk yang ramah lingkungan yah

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, semua merasakan dampaknya tapi jarang yang menyadarinya. Padahal kita bisa memulai dari hal yang sederhana lo...

      Hapus
  21. Salut buat produsen skincare atau perusahaan apapun yg memakai kemasan selalu ramah lingkungan dan ramah sosial dalam pembuatannya. Milenial dan Gen Z saat ini emg peduli banget ama lingkungan. Kalo membidik pasar mereka, ya hrs ikuti apa keinginannya ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. bener banget, tugas kita juga membantu untuk mensosialisasikannya...

      Hapus
  22. Artha Nugraha Jonar29 April 2021 pukul 21.49

    Jadi kepikiran kalau kemasan produk pada akhirnya jadi sampah. Ada gak ya yang memakai kemasan daur ulang gitu. Jadi kita bisa pakai wadahnya berulang kali, tinggal beli isinya gitu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. ada tapi masih jarang ya, tapi kalau semakin banyak peminatnya bukan nggak mungkin semakin banyak yang menerapkan isi ulang...

      Hapus
  23. Gemes-gemes ya Mbak ama produk skincare yang berasal dari pemrosesan baik dan tidak mengakibatkan kerusakan alam. Setuju dengan pendapatnya Mas Danang ya, kita itu kalau skincare an mestinya bikin happy dong, karena terbuat dari bahan yang ramah lingkungan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, bikin happy karena skincarenya dan bikin happy karena hasilnya juga..

      Hapus
  24. Ternyata juga ada skincare yang gak eco friendly ya. Dan gak eco friendlynya dari segi packaging yang gabisa di daur ulang. Dari tulisan ini saya juga jadi tahu kalau untuk memilih suatu produk itu banyak hal yang harus diperhatikan terlebih dahulu mulai dari membaca label, mengenal bahan, sampai dengan yang ada proses lestarinya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, kudu belajar memilih dari sekarang. Hal kecil tapi bisa berkontribusi untuk kelestarian bumi

      Hapus
  25. Saya baru tahu nih tentang segara naturals... Keren ya, salut sama komitmennya untuk tetap menjaga kelestarian lingkungan...

    BalasHapus
    Balasan
    1. iyes, orang orang seperti mereka nih yang perlu di dukung

      Hapus
  26. senang ya mbak klo ada kosmetik yang bahannya organik dan juga ramah lingkungan
    aku jadi pengen nyoba juga nih

    BalasHapus
  27. Aku baru dengar Segara Naturals ini. Senang banget karena produk ini makin menambah daftar produk kecantikan lokal yang ramah lingkungan dan insya Allah ramah di budget juga ya, Mbak.
    Semoga visi dan misi yang diusung Segara untuk perempuan Indonesia dan lingkungan kita tercapai di masa depan. Aamiin.

    BalasHapus